Bulu tangkis Malaysia Diambang Kehancuran ?
A
A
A
KUALA LUMPUR - Masa depan bulu tangkis Malaysia sedang dipertaruhkan. Kisruh di tubuh Asosiasi Bulu tangkis Malaysia (BAM) sepertinya tak terelakan lagi karena banyaknya kritikan dan permintaan perombakan besar-besaran di organisasi tersebut menyusul adanya dugaan korupsi.
Kondisi makin menghangat menyusul respon yang disampaikan Ketua BAM Tengku Tan Sri Mahaleel Tengku Ariff. Ia mengaku kecewa dengan kritikan yang diarahkan padanya dalam beberapa pekan ini.
Awal pekan ini, Tengku Ariff mendapatkan serangan dari pemain ganda putra, Hoon Thien How. Pemain ini mengancam mengundurkan diri dari pelatnas jika tidak juga mendapatkan kenaikkan gaji. Saat ini Thien How hanya menerima gaji sebesar RM3.500 atau setara dengan Rp 12 Juta per bulan.
Bahkan sudah ditinggalkan oleh pemain ganda putri, Ng Hui Lin. Ia menyesalkan per bulannya hanya mendapatkan RM1.300 atau Rp 4,6 Juta.
Hal inilah yang membuat orang nomor satu di BAM itu terkejut. "Seorang pemain itu selama di pelatnas mendapatkan penginapan dan makanan yang harganya RM2.000 (Rp7,1 Juta) per bulan. Setiap pemain setiap tahun bisa mendapatkan RM24.000 (Rp85 Juta). Selain itu kami juga memberikan tunjangan bulanan. Untuk membayar sewa lapangan saja kami harus mengeluarkan setengah juta per tahunnnya," ungkap Tengku Ariff dilansir thestar, Selasa (6/1/2015).
Ia sama sekali tidak bisa menerima jika pendapatkan pemain sedikit. Ia mencontohkan seorang pemain 10 besar dunia bisa mendapatkan RM20.000 (Rp71 Juta) sampai RM30.000 (Rp106 Juta). Itu belum termasuk bonus dan hadiah uang. "BAM itu tidak mengambil satu sen pun," tegasnya.
Kondisi makin menghangat menyusul respon yang disampaikan Ketua BAM Tengku Tan Sri Mahaleel Tengku Ariff. Ia mengaku kecewa dengan kritikan yang diarahkan padanya dalam beberapa pekan ini.
Awal pekan ini, Tengku Ariff mendapatkan serangan dari pemain ganda putra, Hoon Thien How. Pemain ini mengancam mengundurkan diri dari pelatnas jika tidak juga mendapatkan kenaikkan gaji. Saat ini Thien How hanya menerima gaji sebesar RM3.500 atau setara dengan Rp 12 Juta per bulan.
Bahkan sudah ditinggalkan oleh pemain ganda putri, Ng Hui Lin. Ia menyesalkan per bulannya hanya mendapatkan RM1.300 atau Rp 4,6 Juta.
Hal inilah yang membuat orang nomor satu di BAM itu terkejut. "Seorang pemain itu selama di pelatnas mendapatkan penginapan dan makanan yang harganya RM2.000 (Rp7,1 Juta) per bulan. Setiap pemain setiap tahun bisa mendapatkan RM24.000 (Rp85 Juta). Selain itu kami juga memberikan tunjangan bulanan. Untuk membayar sewa lapangan saja kami harus mengeluarkan setengah juta per tahunnnya," ungkap Tengku Ariff dilansir thestar, Selasa (6/1/2015).
Ia sama sekali tidak bisa menerima jika pendapatkan pemain sedikit. Ia mencontohkan seorang pemain 10 besar dunia bisa mendapatkan RM20.000 (Rp71 Juta) sampai RM30.000 (Rp106 Juta). Itu belum termasuk bonus dan hadiah uang. "BAM itu tidak mengambil satu sen pun," tegasnya.
(bbk)