7 Kesalahan Zubizarreta Buat Barca
A
A
A
BARCELONA - Andoni Zubizarreta baru saja mengakhiri kebersamaannya selama lebih dari empat tahun dengan Barcelona, usai klub asal Catalan memecatnya dari posisi Direktur Olahraga. Embargo belanja pemain selama dua musim dibursa transfer, disinyalir menjadi alasan Barca memecat Zubizarreta, Senin (5/1) kemarin.
Seperti diketahui klub asal Catalan mendapatkan larangan FIFA tak boleh beraktivitas, baik menjual dan membeli pemain, pada bursa transfer musim dingin Januari 205 dan bursa transfer musim panas Agustus 2015 akibat melanggar aturan jual beli pemain di bawah umur.
Buntutnya Zubizarreta dinilai sebagai sosok yang paling bertanggung jawab. Bahkan belakangan kiprah Zubi menjadi tidak populer di mata fans Barcelona, terkait beberapa keputusan di bursa transfer dalam beberapa tahun terakhir. Berikut 7 kesalahan yang dibuat Zubizarreta kepada Barca:
1. Transfer Bek Tengah
Setelah Carles Puyol memutuskan pensiun, lantarak cedera berkepanjangan yang dialami sang kapten, otomatis Barca kehilangan sosok bek tengah tangguh dibarisan pertahanan. Barca terus mencari pengganti dan mendatangkan dua pemain anyar pada musim panas lalu. Tapi belakangan keputusan Zubizarreta mendatangkan dua pemain ini tersebut belum berbuah hasil.
Jeremy Mathieu yang didatangkan dari Valencia, belum memberi kontribusi maksimal. Sementara Thomas Vermaelen sejak didatangkan dari Arsenal masih berkutat dengan cedera. Hasilnya Javier Mascherano yang sejatinya berperan sebagai gelandang bertahan harus turun kebelakang.
2. Penjualan Thiago dan Cesc Fabregas
Penjualan Thiago Alcantara ke Bayern Muenchen serta kembalinya Cesc Fabregas ke London bersama Chelsea, dianggap sebuah blunder yang dilakukan Barca pada bursa transfer. Pasalnya dengan kondisi Xavi Hernandez yang mulai termakan usia, kedua pemain tersebut diprediksi bisa jadi penerus maestro lapangan tengah asal Spanyol itu.
Tapi nyatanya Barca justru menjual Thiago dan Fabregas, untuk kemudian mendatangkan Ivan Rakitic ke Camp Nou -kandang Barca-. Meski performa pemain timnas Kroasia itu tidak terlalu buruk, tapi belakangan Rakitic telah diabaikan pelatih Barca, Luis Enrique dalam beberapa pertandingan besar musim ini.
3. Melepas Victor Valdes
Kehilangan Victor Valdes tentu jadi pukulan telak buat tim Catalan, pasalnya penjaga gawang yang telah menghabiskan seluruh karirnya bersama Barca itu merupakan salah satu pemain berpengaruh. Tapi Valdes memilih meninggalkan Barca, usai tidak menemui kata sepakat terkait kontrak baru.
Zubizarreta dinilai gagal membujuk penjaga gawang yang telah membela La Blaugrana selama hampir dari satu dekade tersebut. Selanjutnya Barca mendatangkan beberapa penjaga gawang hebat seperti Claudio Bravo dan Marc-Andre Ter Stegen.
4. Kemelut Transfer Neymar
Meski proses transfer Neymar ke Barcelona tidak ada masalah, namun kepindahan penyerang muda asal Brazil sempat menuai kontroversial. Pasalnya Barca berbohong terkait nilai transfer sebenarnya mantan pemain Santos itu. Hingga akhirnya Presiden Barcelona, Josep Bartomeu mengonfirmasi mereka membayar senilai 57 juta euro untuk mengamankan tanda tangan Neymar.
5. Larangan Transfer Dua Musim
Sebelum dipecat Zubizarreta mengaku siap bertanggung jawab atas sanksi yang diberikan FIFA terkait larangan beraktivitas pada bursa transfer selama dua musim. Tapi belakangan ia juga menyeret Presiden Barca, Josep Bartomeu sebagai salah satu penyebab sanksi tersebut.
"Saya bertanggung jawab soal itu. Tapi, Mr. Bartomeu tahu situasi itu lebih baik dari siapa pun karena dia Sporting Vice President pada waktu itu," kata Zubizarreta.
6. Penjualan Hasil Jebolan Akademi La Masia
Zubizarreta juga dinilai bersalah ketika beberapa pemain muda jebolan akademi La Masia dipaksa untuk meninggalkan Camp Nou dalam beberapa tahun terakhir. Sebut saja Bojan, Marc Muniesa, Thiago, Isaac Cuenca dan Cristian Tello, pemain asli bentukan akademi pemain muda Barca yang tersingkir dari skuat utama.
Hal ini jauh berbeda dibandingkan era Josep Guardiola yang mengandalkan 11 pemain lulusan akademi La Masia dalam skuat La Blaugrana. Kini kejayaan akademi pemain muda La Masia mulai luntur, hanya beberapa pemain yang masih bertahan seperti Munir.
7. Kesulitan Cari Pengganti Guardiola
Keberangkatan Guardiola setelah menjalani era kejayaan bersama Barca, Zubizarreta mendapatkan tugas untuk mencari pengganti. Tito Vilanova datang sebagai cartaker, tapi kanker yang dialaminya tidak membuatnya bertahan. Vilanova sempat mengundurkan diri, sebelum akhirnya meninggal dunia.
Lalu kemudian Tata Martino dipilih untuk meneruskan kejayaan Barca, tapi pelatih asal Argentina itu gagal. Kini harapan jatuh ke pundak Luis Enrique, tapi dalam beberapa bulan masa kepelatihannya kualitas mantan pelatih Barcelona B itu juga kerap dipertanyakan.
Seperti diketahui klub asal Catalan mendapatkan larangan FIFA tak boleh beraktivitas, baik menjual dan membeli pemain, pada bursa transfer musim dingin Januari 205 dan bursa transfer musim panas Agustus 2015 akibat melanggar aturan jual beli pemain di bawah umur.
Buntutnya Zubizarreta dinilai sebagai sosok yang paling bertanggung jawab. Bahkan belakangan kiprah Zubi menjadi tidak populer di mata fans Barcelona, terkait beberapa keputusan di bursa transfer dalam beberapa tahun terakhir. Berikut 7 kesalahan yang dibuat Zubizarreta kepada Barca:
1. Transfer Bek Tengah
Setelah Carles Puyol memutuskan pensiun, lantarak cedera berkepanjangan yang dialami sang kapten, otomatis Barca kehilangan sosok bek tengah tangguh dibarisan pertahanan. Barca terus mencari pengganti dan mendatangkan dua pemain anyar pada musim panas lalu. Tapi belakangan keputusan Zubizarreta mendatangkan dua pemain ini tersebut belum berbuah hasil.
Jeremy Mathieu yang didatangkan dari Valencia, belum memberi kontribusi maksimal. Sementara Thomas Vermaelen sejak didatangkan dari Arsenal masih berkutat dengan cedera. Hasilnya Javier Mascherano yang sejatinya berperan sebagai gelandang bertahan harus turun kebelakang.
2. Penjualan Thiago dan Cesc Fabregas
Penjualan Thiago Alcantara ke Bayern Muenchen serta kembalinya Cesc Fabregas ke London bersama Chelsea, dianggap sebuah blunder yang dilakukan Barca pada bursa transfer. Pasalnya dengan kondisi Xavi Hernandez yang mulai termakan usia, kedua pemain tersebut diprediksi bisa jadi penerus maestro lapangan tengah asal Spanyol itu.
Tapi nyatanya Barca justru menjual Thiago dan Fabregas, untuk kemudian mendatangkan Ivan Rakitic ke Camp Nou -kandang Barca-. Meski performa pemain timnas Kroasia itu tidak terlalu buruk, tapi belakangan Rakitic telah diabaikan pelatih Barca, Luis Enrique dalam beberapa pertandingan besar musim ini.
3. Melepas Victor Valdes
Kehilangan Victor Valdes tentu jadi pukulan telak buat tim Catalan, pasalnya penjaga gawang yang telah menghabiskan seluruh karirnya bersama Barca itu merupakan salah satu pemain berpengaruh. Tapi Valdes memilih meninggalkan Barca, usai tidak menemui kata sepakat terkait kontrak baru.
Zubizarreta dinilai gagal membujuk penjaga gawang yang telah membela La Blaugrana selama hampir dari satu dekade tersebut. Selanjutnya Barca mendatangkan beberapa penjaga gawang hebat seperti Claudio Bravo dan Marc-Andre Ter Stegen.
4. Kemelut Transfer Neymar
Meski proses transfer Neymar ke Barcelona tidak ada masalah, namun kepindahan penyerang muda asal Brazil sempat menuai kontroversial. Pasalnya Barca berbohong terkait nilai transfer sebenarnya mantan pemain Santos itu. Hingga akhirnya Presiden Barcelona, Josep Bartomeu mengonfirmasi mereka membayar senilai 57 juta euro untuk mengamankan tanda tangan Neymar.
5. Larangan Transfer Dua Musim
Sebelum dipecat Zubizarreta mengaku siap bertanggung jawab atas sanksi yang diberikan FIFA terkait larangan beraktivitas pada bursa transfer selama dua musim. Tapi belakangan ia juga menyeret Presiden Barca, Josep Bartomeu sebagai salah satu penyebab sanksi tersebut.
"Saya bertanggung jawab soal itu. Tapi, Mr. Bartomeu tahu situasi itu lebih baik dari siapa pun karena dia Sporting Vice President pada waktu itu," kata Zubizarreta.
6. Penjualan Hasil Jebolan Akademi La Masia
Zubizarreta juga dinilai bersalah ketika beberapa pemain muda jebolan akademi La Masia dipaksa untuk meninggalkan Camp Nou dalam beberapa tahun terakhir. Sebut saja Bojan, Marc Muniesa, Thiago, Isaac Cuenca dan Cristian Tello, pemain asli bentukan akademi pemain muda Barca yang tersingkir dari skuat utama.
Hal ini jauh berbeda dibandingkan era Josep Guardiola yang mengandalkan 11 pemain lulusan akademi La Masia dalam skuat La Blaugrana. Kini kejayaan akademi pemain muda La Masia mulai luntur, hanya beberapa pemain yang masih bertahan seperti Munir.
7. Kesulitan Cari Pengganti Guardiola
Keberangkatan Guardiola setelah menjalani era kejayaan bersama Barca, Zubizarreta mendapatkan tugas untuk mencari pengganti. Tito Vilanova datang sebagai cartaker, tapi kanker yang dialaminya tidak membuatnya bertahan. Vilanova sempat mengundurkan diri, sebelum akhirnya meninggal dunia.
Lalu kemudian Tata Martino dipilih untuk meneruskan kejayaan Barca, tapi pelatih asal Argentina itu gagal. Kini harapan jatuh ke pundak Luis Enrique, tapi dalam beberapa bulan masa kepelatihannya kualitas mantan pelatih Barcelona B itu juga kerap dipertanyakan.
(akr)