Buffon: Juventus dari Arogan Jadi Pengecut

TURIN - Kiper Juventus Gianluigi Buffon mengkritik sikap timnya. Menurut Buffon, buruknya penampilan Juventus akhir-akhir akibat kepercayaan diri tinggi dan arogansi jelang pertandingan berubah menjadi ketakutan ketika menghadapi tanda-tanda kesulitan.

Buffon mengungkapkan hal itu setelah Juventus ditahan 1-1 melawan Inter Milan dalam derby d'Itaila Seri A di Juventus Stadium, Rabu (7/1/2015) dinihari WIB. Gol Carlos Tevez menit keempat disamakan penyerang Inter Mauro Icardi menit ke-63. Hasil seri itu merupakan yang keempat dalam lima pertandingan terakhir.

"Dalam pandangan saya, hal yang sama terjadi pada laga-laga lainnya, yakni bahwa kami datang dengan keyakinan tinggi dan arogansi untuk menjadi tim terbaik, serta potensi keunggulan, menjadi takut menghadapi tanda-tanda kesulitan," kata Buffon kepada Sky Sport Italia

"Itu terjadi saat melawan Sampdoria, Torino, dan Napoli. Kami perlu kematangan yang pasti jika ingin mendapat hasil bagus di Liga Champions dan Seri A. Ini bukan sebuah kekhawatiran, tapi sesuatu yang harus dianalisis dan dipecahkan. Ada saat-saat dalam permainan ketika Juventus benar-benar dominan dan menciptakan sejumlah peluang mencetak gol, tapi harus ingat bahwa jika kedudukan 1-0 maka kita perlu menjaga mata tetap terbuka."

Buffon menambahkan, setiap tim yang dihadapi memiliki beberapa pemain yang sangat berbakat yang bisa menjadi masalah bagi tim setiap saat. Meski demikian, sang kapten membela Pelatih Massimilano Allegri terhadap orang-orang yang meninginkan kembalinya gaya Antonio Conte.

"Pada saat ini hasilnya tidak baik, tapi sebelum lima pertandingan ini kami memiliki 15 atau 16 laga di mana Juventus menunjukkan sepak bola yang sangat menghibur dan efektif. Kami mungkin tampak kurang solid di satu sisi, tapi kami juga konsisten tampil menyerang."