Bouchard tak Mau Latah Cari Pelatih Baru
Rabu, 07 Januari 2015 - 12:32 WIB

Bouchard tak Mau Latah Cari Pelatih Baru
A
A
A
PERTH - Banyaknya rekan seprofesi yang mencari pelatih baru tidak membuat Eugenie Bouchard latah atau ikut-ikutan. Ia tetap akan menggunakan jasa Diego Ayala sebagai pendampingnya di 2015.
Saat ini ada trend baru di kalangan petenis dunia. Mereka banyak menggunakan jasa mantan pemain top dunia sebagai penasehat teknis alias pelatih.
Tahun lalu, Bouchard yang tengah bertarung membela negaranya, Kanada, di Piala Hopman masih dipegang oleh Nick Saviano. Namun kebersamaan mereka akhirnya berakhir setelah bekerja sama selama delapan tahun.
Sampai saat ini petenis 20 tahun itu pun belum mempunyai pelatih yang secara penuh menanganinya dan kemungkinan besar hal tersebut bakal bertahan sampai ia tampil di Australia Terbuka. Sedangkan Ayala yang pernah menukangi Jelena Jankovic, hanya dijadikan sebagai pelatih sementara.
Bouchard dan Ayala sebenarnya sudah saling mengenal sejak lama. Kali pertama mereka bertemu di akademi tenis di Florida. Ayala pula yang melihat kalau Bouchard mempunyai bakat dan masa depan sebagai petenis papan atas dunia.
Kondisi Bouchard ini jelas berbeda dengan yang dilakukan Agnieszka Radwanska. Petenis nomor lima dunia itu pada 2015 telah menjadikan legenda tenis Martina Navratilova sebagai pelatihnya. Saat ini pun keduanya sudah berada di Sydney guna mempersiapkan diri tampil di Australia Terbuka.
Petenis muda Amerika Serikat, Madison Keys, juga mengikuti trend dengan menggandeng mantan petenis nomor satu dunia Lindsay Davenport sebagai pelatih barunya.
"Itu memang menjadi pilihan yang menarik. Banyak petenis yang sudah melakukannya. Setidaknya pengalaman mantan pemain bakal bisa membantunya," ungkapnya dilansir watoday, Rabu (7/1/2015).
Namun Bouchard tidak mau terburu-buru untuk mencari pelatih baru. Setidaknya ia masih mempunyai modal berharga dari Piala Hopman. Ia sukses mengalahkan Serena Williams dua set langsung 6-2,6-1, meski timnya akhirnya harus mengakui keunggulan AS 1-2.
Saat ini ada trend baru di kalangan petenis dunia. Mereka banyak menggunakan jasa mantan pemain top dunia sebagai penasehat teknis alias pelatih.
Tahun lalu, Bouchard yang tengah bertarung membela negaranya, Kanada, di Piala Hopman masih dipegang oleh Nick Saviano. Namun kebersamaan mereka akhirnya berakhir setelah bekerja sama selama delapan tahun.
Sampai saat ini petenis 20 tahun itu pun belum mempunyai pelatih yang secara penuh menanganinya dan kemungkinan besar hal tersebut bakal bertahan sampai ia tampil di Australia Terbuka. Sedangkan Ayala yang pernah menukangi Jelena Jankovic, hanya dijadikan sebagai pelatih sementara.
Bouchard dan Ayala sebenarnya sudah saling mengenal sejak lama. Kali pertama mereka bertemu di akademi tenis di Florida. Ayala pula yang melihat kalau Bouchard mempunyai bakat dan masa depan sebagai petenis papan atas dunia.
Kondisi Bouchard ini jelas berbeda dengan yang dilakukan Agnieszka Radwanska. Petenis nomor lima dunia itu pada 2015 telah menjadikan legenda tenis Martina Navratilova sebagai pelatihnya. Saat ini pun keduanya sudah berada di Sydney guna mempersiapkan diri tampil di Australia Terbuka.
Petenis muda Amerika Serikat, Madison Keys, juga mengikuti trend dengan menggandeng mantan petenis nomor satu dunia Lindsay Davenport sebagai pelatih barunya.
"Itu memang menjadi pilihan yang menarik. Banyak petenis yang sudah melakukannya. Setidaknya pengalaman mantan pemain bakal bisa membantunya," ungkapnya dilansir watoday, Rabu (7/1/2015).
Namun Bouchard tidak mau terburu-buru untuk mencari pelatih baru. Setidaknya ia masih mempunyai modal berharga dari Piala Hopman. Ia sukses mengalahkan Serena Williams dua set langsung 6-2,6-1, meski timnya akhirnya harus mengakui keunggulan AS 1-2.
(bbk)