Adhyaksa Dault Tuding Menpora tidak Ngerti Bola
A
A
A
JAKARTA - Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang membentuk Tim Sembilan untuk sepak bola Indonesia dan PSSI adalah keputusan yang tidak tepat. Itu merupakan tindakan yang sangat salah dan semakin menegaskan bahwa Menteri saat ini tidak mengerti sepak bola.
Hal itu ditegaskan oleh Mantan Menpora Adhyaksa Dault. Pria berkumis itu prihatin dengan tindakan Menpora saat ini yang malah membuat Tim Sembilan untuk memperbaiki sepak bola Indonesia. Menurut Adhyaksa, membentuk Tim Sembilan merupakan langkah yang salah alias blunder.
”Kasihan pak Imam kalau saya lihat, ini menteri namanya tidak mengerti sepak bola tapi tidak ada yang menjelaskan. Tolonglah itu deputi-deputi Menpora, jangan diam aja dan jelaskan kepada Menpora kalau apa yang dilakukannya salah. Ini kok menteri salah didiemin,” ujar Adhyaksa ketika dihubungi, Rabu (7/1/2015).
Sejak kapan pun, masih kata Adhyaksa, sejak dirinya menjabat sebagai Menteri, yang namanya otoritas PSSI itu memiliki kelebihan tersendiri. ”Bahkan saya dulu tidak mikirin dapur PSSI, karena memang mereka tidak pernah pakai dana APBN. Jadi biarkan saja PSSI dengan kemandiriannya,”ujar pria berkumis tebal itu.
Kalau memang tujuan Menpora saat ini ingin sekali menyelesaikan permasalahan di PSSI, salah satunya adalah tragedi sepak bola gajah, hal itu lakukanlah dengan cara yang komunikatif. Bisa duduk bareng, atau Tim Sembilan anggota dan perangkatnya juga ada orang dari PSSI.
”Itu sama saja mau bunuh tikus, tapi yang dibakar rumahnya. Pembentukan Tim Sembilan ini bukan bentuk Menpora komunikatif dengan PSSI. Polemik ini muncul karena Menpora membuat Tim Sembilan namun tidak komunikatif,” ujar Adhyaksa.
Kedepannya, Adhyaksa hanya berharap kepada deputi-deputi Menpora yang ada di lingkungan menteri, segera memberitahukan apa yang dilakukan Menpora merupakan hal yang salah dan sangat mengganggu. Kata Adhyaksa, saat ini PSSI sudah berjalan dengan
semestinya, jangan malah dirusak dengan begitu saja.
”Kompetisi jalan dan rampung dengan baik. Mereka sudah bangun gedung baru dengan dana milyaran, pembinaan usia muda juga sudah jalan, sekali lagi, kalau memang mau bunuh tikus, ya jangan rumahnya yang dibakar,” tutupnya.
Hal itu ditegaskan oleh Mantan Menpora Adhyaksa Dault. Pria berkumis itu prihatin dengan tindakan Menpora saat ini yang malah membuat Tim Sembilan untuk memperbaiki sepak bola Indonesia. Menurut Adhyaksa, membentuk Tim Sembilan merupakan langkah yang salah alias blunder.
”Kasihan pak Imam kalau saya lihat, ini menteri namanya tidak mengerti sepak bola tapi tidak ada yang menjelaskan. Tolonglah itu deputi-deputi Menpora, jangan diam aja dan jelaskan kepada Menpora kalau apa yang dilakukannya salah. Ini kok menteri salah didiemin,” ujar Adhyaksa ketika dihubungi, Rabu (7/1/2015).
Sejak kapan pun, masih kata Adhyaksa, sejak dirinya menjabat sebagai Menteri, yang namanya otoritas PSSI itu memiliki kelebihan tersendiri. ”Bahkan saya dulu tidak mikirin dapur PSSI, karena memang mereka tidak pernah pakai dana APBN. Jadi biarkan saja PSSI dengan kemandiriannya,”ujar pria berkumis tebal itu.
Kalau memang tujuan Menpora saat ini ingin sekali menyelesaikan permasalahan di PSSI, salah satunya adalah tragedi sepak bola gajah, hal itu lakukanlah dengan cara yang komunikatif. Bisa duduk bareng, atau Tim Sembilan anggota dan perangkatnya juga ada orang dari PSSI.
”Itu sama saja mau bunuh tikus, tapi yang dibakar rumahnya. Pembentukan Tim Sembilan ini bukan bentuk Menpora komunikatif dengan PSSI. Polemik ini muncul karena Menpora membuat Tim Sembilan namun tidak komunikatif,” ujar Adhyaksa.
Kedepannya, Adhyaksa hanya berharap kepada deputi-deputi Menpora yang ada di lingkungan menteri, segera memberitahukan apa yang dilakukan Menpora merupakan hal yang salah dan sangat mengganggu. Kata Adhyaksa, saat ini PSSI sudah berjalan dengan
semestinya, jangan malah dirusak dengan begitu saja.
”Kompetisi jalan dan rampung dengan baik. Mereka sudah bangun gedung baru dengan dana milyaran, pembinaan usia muda juga sudah jalan, sekali lagi, kalau memang mau bunuh tikus, ya jangan rumahnya yang dibakar,” tutupnya.
(bbk)