Saham Atlanta Hawks Siap Dijual
A
A
A
ATLANTA - Kasus rasisme yang menimpa Atlanta Hawks memaksa Bruce Levenson siap menjual sebagian sahamnya. Pemilik tim basket itu mendapat suara bulat untuk segera menjual asetnya tersebut.
Levenson terlibat kasus rasis yang ditujukan pada penggemarnya September 2014 lalu. Saat itu, Levenson mengirim surat elektronik pada penggemar Hawks perihal pemain kelahiran Inggris-Afrika, Luol Deng yang isinya malah menyinggung warga kulit hitam di Amerika Serikat.
Hal itu dilakukannya tak berselang lama setelah kasus serupa yang dilakukan pemilik Los Angeles Clippers, Donald Sterling. Akibatnya, ia diminta menjual klub ke pihak lain demi nama baik tim seperti yang dilakukan Sterling pada Clippers.
Dilansir reuters, Jumat (9/1/2015), Levenson kini siap melepas sahamnya setelah semua pihak terkait memberi keputusan bulat membuat Hawks pindah pemilik. Beberapa kelompok dikabarkan mulai tertarik mengambil alih tim basket tersebut.
"Atlanta Hawks hari ini mengumumkan jika pemiliknya (Levenson) mendapat keputusan bulat yang menyetujui rencana penjualan perusahaan dan segala kegiatan di Philips Arena. Penjualan tersebut akan segera dimulai," beber pernyataan tim.
Journal Constitution Atlanta menyebut sejauh ini mantan bintang NBA Grant Hill, mantan presiden Toronto Raptors, Bryan Colangelo serta miliarder Sheldon Adelson jadi pihak terdepan untuk membeli Hawks. Meski sejumlah nama di atas bukan pegiat basket, juru bicara NBA, Mike Bass mengatakan jika Hawks bakal tetap berada di Atlanta
"Atlanta Hawks tidak pindah ke pasar lain," ucap Bass.
Penjualan Hawks disambut gembira pemerintah setempat. Juru bicara Walikota Atlanta, Anne Torres, mengatakan jika penjualan tim tersebut sangat penting.
"Pihak Walikota yakin jika kelompok usaha yang berkualitas siap membeli tim ini dan mengakhiri cerita buruk Hawks," katanya.
Levenson terlibat kasus rasis yang ditujukan pada penggemarnya September 2014 lalu. Saat itu, Levenson mengirim surat elektronik pada penggemar Hawks perihal pemain kelahiran Inggris-Afrika, Luol Deng yang isinya malah menyinggung warga kulit hitam di Amerika Serikat.
Hal itu dilakukannya tak berselang lama setelah kasus serupa yang dilakukan pemilik Los Angeles Clippers, Donald Sterling. Akibatnya, ia diminta menjual klub ke pihak lain demi nama baik tim seperti yang dilakukan Sterling pada Clippers.
Dilansir reuters, Jumat (9/1/2015), Levenson kini siap melepas sahamnya setelah semua pihak terkait memberi keputusan bulat membuat Hawks pindah pemilik. Beberapa kelompok dikabarkan mulai tertarik mengambil alih tim basket tersebut.
"Atlanta Hawks hari ini mengumumkan jika pemiliknya (Levenson) mendapat keputusan bulat yang menyetujui rencana penjualan perusahaan dan segala kegiatan di Philips Arena. Penjualan tersebut akan segera dimulai," beber pernyataan tim.
Journal Constitution Atlanta menyebut sejauh ini mantan bintang NBA Grant Hill, mantan presiden Toronto Raptors, Bryan Colangelo serta miliarder Sheldon Adelson jadi pihak terdepan untuk membeli Hawks. Meski sejumlah nama di atas bukan pegiat basket, juru bicara NBA, Mike Bass mengatakan jika Hawks bakal tetap berada di Atlanta
"Atlanta Hawks tidak pindah ke pasar lain," ucap Bass.
Penjualan Hawks disambut gembira pemerintah setempat. Juru bicara Walikota Atlanta, Anne Torres, mengatakan jika penjualan tim tersebut sangat penting.
"Pihak Walikota yakin jika kelompok usaha yang berkualitas siap membeli tim ini dan mengakhiri cerita buruk Hawks," katanya.
(bbk)