Rusuh Suporter di Brawijaya, Puluhan Terluka

Minggu, 11 Januari 2015 - 20:21 WIB
Rusuh Suporter di Brawijaya,...
Rusuh Suporter di Brawijaya, Puluhan Terluka
A A A
KEDIRI - Mimpi suporter sepak bola Indonesia lebih dewasa menyikapi hasil pertandingan masih jauh dari kenyataan. Rusuh suporter masih saja terjadi. Kali ini, pada babak final Piala Gubernur Jawa Timur 2015 yang mempertemukan Persik Kediri kontra Persegres Gresik di Stadion Brawijaya, Kediri, Minggu (11/1/2015) petang.

Di hadapan Gubernur Jawa Timur (Jatim), Soekarwo, kedua kubu pendukung tim saling lempar. Tiga korban harus mendapat perawatan karena kepalanya bocor. Puluhan lainnya luka ringan dan pingsan dalam pertandingan yang akhirnya dimenangkan Persik Kediri 2-1.

Kerusuhan pecah ketika Persik Kediri berhasil mencetak gol pada menit ke-78 melalui tendangan Ugiek Sugiarto sekaligus penentu kemenangan. Ribuan Ultrasmania, julukan suporter Persegres, yang memadati tribun utara tak bisa menerima kenyataan. Setelah saling ejek, entah siapa yang memulai, kedua belah kubu terklibat baku lempar.

Untungnya kerusuhan bisa diredam aparat keamanan setelah terjadi selama 15 menit. Sebenarnya, kerusuhan tak perlu terjadi jika kedua suporter mampu menahan diri menyaksikan pertandingan yang berlangsung dramatis.

Persegres unggul lebih dulu lewat serangan balik, di menit ke-20 melalui M. Kamri. Solo run Kamri dituntaskan dengan sebuah sepakan mendatar. Bola bersarang di pojok kiri gawang gawang Persik yang dikawal Sandy Firmansyah. Setelah tertinggal, Persik mencoba untuk mencetak gol. Mereka masih mengandalkan kecepatan dua pemain sayap, Faris Aditama dan Ugiek Sugiarto.

Peluang emas diperoleh Habib Syukron pada menit ke-32. Meski berdiri bebas di muka gawang Persik, tandukan Habib justru melenceng jauh dari sasaran. Tempo permainan mulai menurun pada 10 menit menjelang jeda. Permainan monoton Persik membuat serangan mereka dapat dengan mudah dibaca pemain Persegres. Tim tamu justru berbalik mendikte laga. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum.

Pada babak kedua, Persegres menurunkan Supriyono dan Yusuf Effendi menggantikan Habib Syukron dan Wismoyo. Sementara Persik menurunkan Hariyanto dan Didik Arianto menggantikan Henrique dan Rendi Saputra. Sebuah tendangan percobaan dilepaskan Faris Aditama di menit ke-50. Sial, bola hanya membentur mistar gawang.

Umpan sangat matang diberikan Hariyanto kepada Ugiek di menit ke-55. Meski berdiri tanpa kawalan di muka gawang, tandukan eks Persepam Madura United ini melambung dari jala Persegres. Persegres mendapat peluang berharga di menit ke-57 dari kaki Djurovic. Lolos dari jebakan offside, penyerang asal Montenegro ini hanya tinggal berhadapan dengan kiper. Sayang eksekusinya mampu diredam kiper Sandy Firmansyah.

Masuknya Hariyanto dan Didik Arianto membuat Persik kembali dalam permainan dengan tempo cepat. Peluang kembali diperoleh Ugiek di muka gawang pada menit ke-62. Tapi kiper Ridwan sangat cekatan dalam mengamankan sarangnya. Djurovic mendapat dua kesempatan di menit ke-65 dan 66. Tapi tak satupun yang berbuah gol. Untuk memperkuat lini tengah, Persegres memasukkan Lan Bastian menggantikan Doni Siregar menit ke-67.

Persik akhirnya menyamakan kedudukan di menit ke-69 melalui Agung Suprayogi. Menerima bola lambung Didik Ariyanto, Agung yang berdiri tanpa kawalan berhasil menaklukkan kiper Ridwan. Skor berubah menjadi 1-1. Agung yang baru saja mencetak gol penyama, ditarik keluar dan digantikan Qischil Gandrum pada menit ke-72.

Semenit berikutnya, Matsunaga memiliki kans untuk mencetak gol. Tapi tendangannya terlalu mudah bagi kiper Sandy. Tandukan Ugiek Sugiarto pada menit ke-78 memanfaatkan assist Qischil berhasil mengoyak jala Persegres. Persik berbalik unggul 2-1.

"Ini semua berkat dukungan suporter dan manajemen. Skuat juara ini akan dipertahankan di ISL, " ujar Pelatih Persik Agus Yuwuno.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1320 seconds (0.1#10.140)