Bulls Kembali Terkapar di Kandang
A
A
A
CHICAGO - Chicago Bulls kembali terseok-seok di kandang musim ini. Kekalahan 114-121 atas Orlando Magic, Selasa (13/1/2015) menjadi pertanda tim asuhan Tom Thibodeau kesulitan menjaga konsistensi permainan.
Thibodeau mengaku kecewa usai menyaksikan timnya kalah dari Magic di United Center dengan 21-29, 34-34, 23-30 dan 28-26. Menurutnya, Pau Gasol dkk melupakan esensi pertandingan yang bukan hanya soal mencetak angka.
“Kalau kita hanya berusaha keluar menyerang dan mencetak angka, hal itu tidak akan membuat tim menang. Ada banyak hal yang juga perlu dilakukan, misalnya menjaga intensitas,” kata Thibodeau setelah pertandingan, dikutip ESPN.
Bulls memang tidak menjaga intensitas permainannya. Mereka hanya berusaha menyerang dan meninggalkan disiplin bertahan. Akibatnya, tuan rumah langsung tertinggal 55-63 atas Magic, di babak pertama.
Point Guard Bulls, Derrick Rose, menyesali kondisi timnya yang tidak disiplin membangun pertahanan. Dia sendiri hanya berhasil dua kali mencuri bola dan tidak sekalipun mampu membuat blocking tembakan. “Saya tidak mengatakan tim saya frustrasi, tapi kekalahan ini begitu menjengkelkan dan membuat perjalanan kami menjadi lebih sulit,” ratap Rose.
Nasib berbeda dialami Magic pada pertandingan itu, mereka tampil begitu impresif dan mencatat akurasi tembakan tertinggi musim ini dengan 61% untuk setiap kuarter. Dua pemain Magic tampil dominan mencetak angka, Victor Oladipo dan Nikola Vucevic sama-sama menyumbang 33 poin. Bagi Oladipo, hasil tersebut merupakan pencapaian tertinggi musim ini.
Sementara pemain tersubur Bulls dalam laga, Pau Gasol, hanya berhasil mengumpulkan 28 poin dan gagal menghindari timnya dari kekalahan. Hasil buruk ini membuat Bulls telah menelan tujuh kekalahan dalam sembilan pertandingan terakhirnya musim ini. Celakanya, lima kekalahan itu mendera di markas sendiri.
Thibodeau mengaku kecewa usai menyaksikan timnya kalah dari Magic di United Center dengan 21-29, 34-34, 23-30 dan 28-26. Menurutnya, Pau Gasol dkk melupakan esensi pertandingan yang bukan hanya soal mencetak angka.
“Kalau kita hanya berusaha keluar menyerang dan mencetak angka, hal itu tidak akan membuat tim menang. Ada banyak hal yang juga perlu dilakukan, misalnya menjaga intensitas,” kata Thibodeau setelah pertandingan, dikutip ESPN.
Bulls memang tidak menjaga intensitas permainannya. Mereka hanya berusaha menyerang dan meninggalkan disiplin bertahan. Akibatnya, tuan rumah langsung tertinggal 55-63 atas Magic, di babak pertama.
Point Guard Bulls, Derrick Rose, menyesali kondisi timnya yang tidak disiplin membangun pertahanan. Dia sendiri hanya berhasil dua kali mencuri bola dan tidak sekalipun mampu membuat blocking tembakan. “Saya tidak mengatakan tim saya frustrasi, tapi kekalahan ini begitu menjengkelkan dan membuat perjalanan kami menjadi lebih sulit,” ratap Rose.
Nasib berbeda dialami Magic pada pertandingan itu, mereka tampil begitu impresif dan mencatat akurasi tembakan tertinggi musim ini dengan 61% untuk setiap kuarter. Dua pemain Magic tampil dominan mencetak angka, Victor Oladipo dan Nikola Vucevic sama-sama menyumbang 33 poin. Bagi Oladipo, hasil tersebut merupakan pencapaian tertinggi musim ini.
Sementara pemain tersubur Bulls dalam laga, Pau Gasol, hanya berhasil mengumpulkan 28 poin dan gagal menghindari timnya dari kekalahan. Hasil buruk ini membuat Bulls telah menelan tujuh kekalahan dalam sembilan pertandingan terakhirnya musim ini. Celakanya, lima kekalahan itu mendera di markas sendiri.
(bbk)