Calonkan Diri, Pangeran Ali Malu-malu Kucing
Calonkan Diri, Pangeran Ali Malu-malu Kucing
A
A
A
LONDON - Pangeran Ali bin Al Husein masih malu-malu kucing menyoal pencalonan dirinya sebagai Presiden FIFA. Ia mengaku sebenarnya tidak mau menjadi orang tertinggi di otoritas sepak bola dunia, namun ia merasa tertantang untuk memberikan perubahan dalam tubuh FIFA.
Bangsawan dari Yordania itu telah mengumumkan diri mencalonkan diri untuk menggantikan Sepp Blatter awal bulan ini. Semua itu dilakukan karena kecintaannya pada olah raga paling populer di muka bumi tersebut.
"Itu sebenarnya bukan yang ideal buat saya. Tapi dorongan dari banyak orang di seluruh dunia yang benar-benar peduli pada sepak bola. Bukan hanya pejabat tapi juga pemain," jelasnya dalam wawancara dengan media Australia dilansir reuters, Jumat (16/1/2015).
Atas dorongan inilah akhirnya ia memutuskan maju untuk bertarung pada pemilihan yang akan digelar Mei mendatang. "Oke. Mari dan kita lakukan. Itu bukan hal lama yang saya inginkan, namun saya benar-benar berpikir kalau itu adalah tugas sebagai pencinta sepak bola dan mengembalikan citra FIFA," imbuhnya.
Pangeran Ali sekarang ini masih menjabat sebagai Wakil Presiden FIFA dan Presiden Federasi Sepak bola Asia Barat disamping sebagai ketua federasi sepak bola di negaranya. Setidaknya langkah Pangeran Ali untuk bertarung sedikit mudah setelah adanya dukungan dari Presiden UEFA, Michel Platini. Namun ia belum berani menjanjikan program apa yang akan ditawarkan untuk perubahan. Ia hanya menekankan soal transparansi yang bakal menjadi fokus perhatian ke depan.
Pangeran Ali dikabarkan juga telah memanggil kembali penyelidik FIFA, Michael Garcia yang mengusut soal adanya kecurangan terhadap pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022. Ia akan meminta laporan Garcia dan akan mengumumkan kepada publik sebelum waktu pemilihan Presiden FIFA berlangsung.
Bangsawan dari Yordania itu telah mengumumkan diri mencalonkan diri untuk menggantikan Sepp Blatter awal bulan ini. Semua itu dilakukan karena kecintaannya pada olah raga paling populer di muka bumi tersebut.
"Itu sebenarnya bukan yang ideal buat saya. Tapi dorongan dari banyak orang di seluruh dunia yang benar-benar peduli pada sepak bola. Bukan hanya pejabat tapi juga pemain," jelasnya dalam wawancara dengan media Australia dilansir reuters, Jumat (16/1/2015).
Atas dorongan inilah akhirnya ia memutuskan maju untuk bertarung pada pemilihan yang akan digelar Mei mendatang. "Oke. Mari dan kita lakukan. Itu bukan hal lama yang saya inginkan, namun saya benar-benar berpikir kalau itu adalah tugas sebagai pencinta sepak bola dan mengembalikan citra FIFA," imbuhnya.
Pangeran Ali sekarang ini masih menjabat sebagai Wakil Presiden FIFA dan Presiden Federasi Sepak bola Asia Barat disamping sebagai ketua federasi sepak bola di negaranya. Setidaknya langkah Pangeran Ali untuk bertarung sedikit mudah setelah adanya dukungan dari Presiden UEFA, Michel Platini. Namun ia belum berani menjanjikan program apa yang akan ditawarkan untuk perubahan. Ia hanya menekankan soal transparansi yang bakal menjadi fokus perhatian ke depan.
Pangeran Ali dikabarkan juga telah memanggil kembali penyelidik FIFA, Michael Garcia yang mengusut soal adanya kecurangan terhadap pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022. Ia akan meminta laporan Garcia dan akan mengumumkan kepada publik sebelum waktu pemilihan Presiden FIFA berlangsung.
(bbk)
Explore More