Mengarah Federer-Kvitova
A
A
A
MELBOURNE - Peta persaingan tunggal pria Australia Terbuka 2015 mendadak liar. Tiga dari empat anggota big four ATP tidak dalam kondisi terbaik untuk menjadi juara di turnamen berhadiah total hampir Rp400 miliar tersebut.
Unggulan pertama Australia Terbuka Novak Djokovic yang disebut berpeluang besar menjadi juara ternyata dalam kondisi kurang bugar. Petenis peringkat satu dunia tersebut sampai harus membatalkan sesi latihan, Sabtu malam waktu setempat, karena flu.
”Agak sedikit merasa dingin, flu, (dan) perut…. Ini mungkin dampak setelah menjalani pertandingan di Timur Tengah (Qatar), tapi sekarang sudah mulai membaik,” kata Djokovic, dikutip tri-cityherald.com. Meski mengaku membaik, kondisi kurang bugar bisa memengaruhi ambisi Djokovic meraih gelar seperti yang dilakukan pada 2008, 2011, 2012, dan 2013.
Padahal, petenis asal Serbia itu sudah diuntungkan dengan drawing yang menghindarkannya dari penghuni 10 besar dunia sampai perempat final. Selain Djokovic, penghuni peringkat 3 Rafael Nadal juga tak mau ambisius. Hanya menjalani delapan pertandingan pascacedera di ajang Wimbledon, performanya masih naik-turun.
”Saya tidak berada dalam situasi merasa menjadi unggulan. Untuk tahun lalu mungkin iya (unggulan), tapi tahun ini kondisinya berbeda,” kata petenis berusia 28 tahun asal Spanyol tersebut. Cedera pergelangan tangan dan operasi usus buntu membuatnya harus menjalani perawatan selama enam bulan. Saat kembali tampil, terlihat belum bisa menunjukkan penampilan terbaik.
Di Qatar Terbuka, Nadal tersingkir pada babak pertama. ”Bohong jika saya mengatakan siap dan merasa bisa menjadi juara,” ujarnya. Sementara juara bertahan Stan Wawrinka tak memasukkan ambisi mempertahankan gelar Australia Terbuka dalam fokus utamanya di turnamen yang memasuki edisi ke- 103 .
Meski merasa tetap memiliki peluang, tapi menjadi juara grand slam adalah sebuah proses. Paling penting, bagaimana menjalani pertandingan demi pertandingan. ”Saya tidak berkonsentrasi menjadi juara dan menempatkan titel grand slam dalam tujuan. Bukan soal apakah saya bisa melakukannya, melainkan itu butuh proses panjang. Paling penting adalah siap menjalani pertandingan pertama, setelah itu dilihat selanjutnya,” kata Wawrinka.
Kondisi tersebut membuat bandul juara terarah ke unggulan kedua Roger Federer yang memiliki modal persiapan sempurna dengan menjadi juara di Turnamen Brisbane Internasional awal bulan ini. Maestro asal Swiss itu juga mencatatkan kemenangan ke-1.000 sepanjang kariernya pada ajang tersebut. Federer juga menutup musim 2014 dengan membantu negaranya merebut Piala Davis.
Federer optimistis mampu bersaing dan memberikan perlawanan ketat dalam menambah koleksi gelar grand slamnya yang kelima di Melbourne, setelah meraihnya pada 2004, 2006, 2007, dan 2010. ”Saya merasa beberapa tahun terakhir permainan saya telah membaik. Saya semakin kuat dan lebih konsisten. Bahkan, pukulan backhandtelah bekerja lebih baik dari sebelumnya,” ucap Federer.
Di tunggal putri, juara Australia Terbuka 2014 Li Na memiliki prediksi mengejutkan. Petenis China yang baru saja mengumumkan pensiun dari dunia tenis itu menjagokan peringkat empat WTA Petra Kvitova sebagai kandidat juara. Referensinya adalah performa Kvitova setelah menjadi yang terbaik di turnamen Apia Internasional Sydney akhir pekan kemarin.
”Tentu senang mendengar itu (diunggulkan). Tapi, saya merasa tidak benar-benar menjadi favorit di turnamen ini. Saya hanya mencoba fokus dari pertandingan ke pertandingan. Sebab, di sini banyak pemain bagus dan saya tidak merasa salah satu di antaranya. Tapi, kita lihat saja nanti,” ujar petenis asal Rep Ceko tersebut.
Jelas tantangan berat Kvitova menggoyang dominasi Serena Williams (peringkat 1) Maria Sharapova (2), dan Simona Halep (3). Seperti Serena. Meski, persiapan jelang 2015 kurang meyakinkan, petenis berusia 33 tahun ini tetaplah memiliki pengalaman.
Apalagi Sharapova yang berada dalam fit dan percaya diri tinggi setelah menjadi juara di Brisbane Internasional awal bulan ini. Termasuk, Halep yang tak kalah cemerlang setelah menjadi juara di ajang Shenzen Open, Sabtu (10/1).
Raikhul Amar
Unggulan pertama Australia Terbuka Novak Djokovic yang disebut berpeluang besar menjadi juara ternyata dalam kondisi kurang bugar. Petenis peringkat satu dunia tersebut sampai harus membatalkan sesi latihan, Sabtu malam waktu setempat, karena flu.
”Agak sedikit merasa dingin, flu, (dan) perut…. Ini mungkin dampak setelah menjalani pertandingan di Timur Tengah (Qatar), tapi sekarang sudah mulai membaik,” kata Djokovic, dikutip tri-cityherald.com. Meski mengaku membaik, kondisi kurang bugar bisa memengaruhi ambisi Djokovic meraih gelar seperti yang dilakukan pada 2008, 2011, 2012, dan 2013.
Padahal, petenis asal Serbia itu sudah diuntungkan dengan drawing yang menghindarkannya dari penghuni 10 besar dunia sampai perempat final. Selain Djokovic, penghuni peringkat 3 Rafael Nadal juga tak mau ambisius. Hanya menjalani delapan pertandingan pascacedera di ajang Wimbledon, performanya masih naik-turun.
”Saya tidak berada dalam situasi merasa menjadi unggulan. Untuk tahun lalu mungkin iya (unggulan), tapi tahun ini kondisinya berbeda,” kata petenis berusia 28 tahun asal Spanyol tersebut. Cedera pergelangan tangan dan operasi usus buntu membuatnya harus menjalani perawatan selama enam bulan. Saat kembali tampil, terlihat belum bisa menunjukkan penampilan terbaik.
Di Qatar Terbuka, Nadal tersingkir pada babak pertama. ”Bohong jika saya mengatakan siap dan merasa bisa menjadi juara,” ujarnya. Sementara juara bertahan Stan Wawrinka tak memasukkan ambisi mempertahankan gelar Australia Terbuka dalam fokus utamanya di turnamen yang memasuki edisi ke- 103 .
Meski merasa tetap memiliki peluang, tapi menjadi juara grand slam adalah sebuah proses. Paling penting, bagaimana menjalani pertandingan demi pertandingan. ”Saya tidak berkonsentrasi menjadi juara dan menempatkan titel grand slam dalam tujuan. Bukan soal apakah saya bisa melakukannya, melainkan itu butuh proses panjang. Paling penting adalah siap menjalani pertandingan pertama, setelah itu dilihat selanjutnya,” kata Wawrinka.
Kondisi tersebut membuat bandul juara terarah ke unggulan kedua Roger Federer yang memiliki modal persiapan sempurna dengan menjadi juara di Turnamen Brisbane Internasional awal bulan ini. Maestro asal Swiss itu juga mencatatkan kemenangan ke-1.000 sepanjang kariernya pada ajang tersebut. Federer juga menutup musim 2014 dengan membantu negaranya merebut Piala Davis.
Federer optimistis mampu bersaing dan memberikan perlawanan ketat dalam menambah koleksi gelar grand slamnya yang kelima di Melbourne, setelah meraihnya pada 2004, 2006, 2007, dan 2010. ”Saya merasa beberapa tahun terakhir permainan saya telah membaik. Saya semakin kuat dan lebih konsisten. Bahkan, pukulan backhandtelah bekerja lebih baik dari sebelumnya,” ucap Federer.
Di tunggal putri, juara Australia Terbuka 2014 Li Na memiliki prediksi mengejutkan. Petenis China yang baru saja mengumumkan pensiun dari dunia tenis itu menjagokan peringkat empat WTA Petra Kvitova sebagai kandidat juara. Referensinya adalah performa Kvitova setelah menjadi yang terbaik di turnamen Apia Internasional Sydney akhir pekan kemarin.
”Tentu senang mendengar itu (diunggulkan). Tapi, saya merasa tidak benar-benar menjadi favorit di turnamen ini. Saya hanya mencoba fokus dari pertandingan ke pertandingan. Sebab, di sini banyak pemain bagus dan saya tidak merasa salah satu di antaranya. Tapi, kita lihat saja nanti,” ujar petenis asal Rep Ceko tersebut.
Jelas tantangan berat Kvitova menggoyang dominasi Serena Williams (peringkat 1) Maria Sharapova (2), dan Simona Halep (3). Seperti Serena. Meski, persiapan jelang 2015 kurang meyakinkan, petenis berusia 33 tahun ini tetaplah memiliki pengalaman.
Apalagi Sharapova yang berada dalam fit dan percaya diri tinggi setelah menjadi juara di Brisbane Internasional awal bulan ini. Termasuk, Halep yang tak kalah cemerlang setelah menjadi juara di ajang Shenzen Open, Sabtu (10/1).
Raikhul Amar
(ftr)