Ujian terberat El Matador
A
A
A
Sindonews.com - Langkah Spanyol mempertahankan status juara bertahan Piala Eropa dipastikan sangat sulit. Apalagi, jika mengingat lawan yang bakal mereka hadapi di perempat final Piala Eropa 2012 di Donbass Arena dini hari nanti adalah Prancis.
Les Bleus—julukan Prancis—akan menjadi petaka bagi tim Matador. Pasalnya, setiap kali bertemu Prancis di turnamen besar, Spanyol selalu gagal. Pada babak 16 besar Piala Dunia 2006, Prancis menang 3-1 atas Spanyol. Tren positif Les Bleus kembali terulang pada Piala Eropa 1996, di mana mereka sukses menahan imbang Spanyol 1-1 pada penyisihan grup.
Sebelumnya, Les Bleus juga sukses mengamankan dua pertandingan Kualifikasi Piala Eropa dengan Spanyol. Terakhir, tim Matador gagal mengatasi Prancis di Piala Eropa 1984. Rekor itulah yang sangat ditakuti seluruh penggawa Spanyol. Meski itu sudah lama, bayang-bayang kegagalan cukup kuat menghantui Iker Casillas dkk. Karena itu, Entrenador Spanyol Vicente del Bosque meminta timnya bermain maksimal pada perempat final ini.
“Kami tahu betul seperti apa kekuatan Prancis. Catatan mereka sebelum terbang ke Polandia-Ukraina juga sangat baik. Itu membuat kami sangat resah. Namun, kami berpeluang mengalahkan mereka. Syaratnya, kami harus fokus,” tandas Del Bosque, dilansir AS.
Pemain yang dimiliki Prancis juga sangat luar biasa. Del Bosque menyebutkan keberadaan Karim Benzema, Hatem ben Arfa, Samir Nasri, Florent Malouda, serta Franck Ribery akan sangat mempersulit armada perangnya.
Pemain-pemain tersebut akan membuat perempat final dini hari nanti menjadi sangat keras. “Ini benar-benar pertandingan yang sangat besar. Kami tak boleh mengingat hasil buruk di masa lalu. Kami harus menatap ke depan. Tim ini harus berpikir positif agar bisa mempertahankan status juara di turnamen ini,” papar pelatih berusia 61 tahun tersebut.
Sementara itu, Casillas berharap Benzema tampil buruk pada perempat final ini. Casillas paham betul seperti apa permainan striker berusia 24 tahun tersebut. Benzema akan menjadi ancaman luar biasa untuk La Furia Roja, julukan lain Spanyol. Tak hanya itu, pergerakan Benzema yang sangat lincah akan membuat lini belakang La Furia Roja semakin keteteran.
Benzema tahu betul apa yang harus dilakukannya. Dia juga tak pernah membuang kesempatan yang datang kepadanya. Jadi, Casillas meminta agar rekan-rekannya menjaga pergerakan mantan punggawa Olympique Lyon tersebut. “Saya senang karena bisa bermain dengan Benzema di Madrid. Bagi saya, dia adalah pemain fantastis.
Namun, saya tidak menyangka jika akhirnya kami harus bentrok di perempat final, dini hari nanti. Ini sebuah musibah,” ungkap Casillas, dikutip Marca. “Saya hanya berharap dia tampil tidak maksimal. Hanya itu yang bisa saya ungkapkan. Semoga kami beruntung dan bisa mengalahkan mereka untuk memastikan satu tempat di semifinal,” sambung kekasih Sara Carbonero itu.
Les Bleus—julukan Prancis—akan menjadi petaka bagi tim Matador. Pasalnya, setiap kali bertemu Prancis di turnamen besar, Spanyol selalu gagal. Pada babak 16 besar Piala Dunia 2006, Prancis menang 3-1 atas Spanyol. Tren positif Les Bleus kembali terulang pada Piala Eropa 1996, di mana mereka sukses menahan imbang Spanyol 1-1 pada penyisihan grup.
Sebelumnya, Les Bleus juga sukses mengamankan dua pertandingan Kualifikasi Piala Eropa dengan Spanyol. Terakhir, tim Matador gagal mengatasi Prancis di Piala Eropa 1984. Rekor itulah yang sangat ditakuti seluruh penggawa Spanyol. Meski itu sudah lama, bayang-bayang kegagalan cukup kuat menghantui Iker Casillas dkk. Karena itu, Entrenador Spanyol Vicente del Bosque meminta timnya bermain maksimal pada perempat final ini.
“Kami tahu betul seperti apa kekuatan Prancis. Catatan mereka sebelum terbang ke Polandia-Ukraina juga sangat baik. Itu membuat kami sangat resah. Namun, kami berpeluang mengalahkan mereka. Syaratnya, kami harus fokus,” tandas Del Bosque, dilansir AS.
Pemain yang dimiliki Prancis juga sangat luar biasa. Del Bosque menyebutkan keberadaan Karim Benzema, Hatem ben Arfa, Samir Nasri, Florent Malouda, serta Franck Ribery akan sangat mempersulit armada perangnya.
Pemain-pemain tersebut akan membuat perempat final dini hari nanti menjadi sangat keras. “Ini benar-benar pertandingan yang sangat besar. Kami tak boleh mengingat hasil buruk di masa lalu. Kami harus menatap ke depan. Tim ini harus berpikir positif agar bisa mempertahankan status juara di turnamen ini,” papar pelatih berusia 61 tahun tersebut.
Sementara itu, Casillas berharap Benzema tampil buruk pada perempat final ini. Casillas paham betul seperti apa permainan striker berusia 24 tahun tersebut. Benzema akan menjadi ancaman luar biasa untuk La Furia Roja, julukan lain Spanyol. Tak hanya itu, pergerakan Benzema yang sangat lincah akan membuat lini belakang La Furia Roja semakin keteteran.
Benzema tahu betul apa yang harus dilakukannya. Dia juga tak pernah membuang kesempatan yang datang kepadanya. Jadi, Casillas meminta agar rekan-rekannya menjaga pergerakan mantan punggawa Olympique Lyon tersebut. “Saya senang karena bisa bermain dengan Benzema di Madrid. Bagi saya, dia adalah pemain fantastis.
Namun, saya tidak menyangka jika akhirnya kami harus bentrok di perempat final, dini hari nanti. Ini sebuah musibah,” ungkap Casillas, dikutip Marca. “Saya hanya berharap dia tampil tidak maksimal. Hanya itu yang bisa saya ungkapkan. Semoga kami beruntung dan bisa mengalahkan mereka untuk memastikan satu tempat di semifinal,” sambung kekasih Sara Carbonero itu.
(aww)