Uji Coba - Macan Kemayoran Kembali Gagal Menang
A
A
A
PADANG - Persija Jakarta kembali menuai hasil kurang memuaskan di laga kedua turnamen pramusim melawan Persebaya Surabaya, kemarin sore. Di Stadion H Agus Salim Padang, pasukan Rahmad Darmawan mengakui hasil imbang 1-1 setelah sempat unggul pada menit ke-73 melalui tendangan voli Ambrizal.
Tapi, Persija gagal mempertahankan keunggulan setelah Otavio Dutra menyamakan kedudukan melalui titik penalti. Di laga pertama melawan SFC, Macan Kemayoran juga gagal meraih kemenangan dan dipaksa menelan kekalahan. Hasil Persija ini berbeda dengan rivalnya asal Jatim Arema Cronus dan Persela Lamongan yang akan berjibaku di Stadion Kanjuruhan, Malang. Arema secara vulgar mengumbar gol ke gawang Mitra Kukar, Arema menghadapi tim dengan karakter yang sangat berbeda.
Arema bakal berseteru dengan Persela Lamongan, tim yang menampilkan strategi ultradefensif saat mengalahkan Persipura Jayapura 1-0. Arema harus melakukan inovasi untuk menyiasati “pagar hidup” di lini pertahanan Persela. Arema harus menuai hasil maksimal di laga ini jika ingin mengamankan satu tiket ke semifinal. Koleksi enam poin sudah menjadikan Arema salah satu semifinalis.
Namun, untuk mewujudkan itu harus didahului upaya keras dan cerdas. Tim berjuluk Singo Edanitu kemungkinan akan merotasi beberapa pemain. Sejumlah nama yang tampil impresif sebagai pemain pengganti seperti Samsul Arif dan Ahmad Nuviandani layak dicoba sejak awal. Formasi pun dipastikan belum paten 4-3-1-2 seperti di laga pertama.
“Ada perbedaan dari karakter lawan. Mitra Kukar dan Persela memiliki pendekatan yang sama sekali berbeda. Persela jauh lebih rapat di belakang atau defensif dan itu butuh kreativitas serta kesabaran lebih,” kata Suharno, Pelatih Arema Cronus, Selasa (19/1). Dia bakal menekankan anak asuhnya lebih telaten dan tak mudah frustrasi jika Persela mempertebal tembok pertahanan. Soal formasi, Suharno masih menimbang antara pola 4-3-1-2 atau kembali ke formasi idaman 4-3-3.
“Saya akan coba memberikan kesempatan kepada pemain lain, jadi tentu ada perubahan di starting eleven. Untuk formasi, Arema sangat fleksibel dan bisa memainkan lebih dari satu sesuai dengan kondisi lawan,” sebut pelatih berusia 55 tahun ini. Suharno memprediksi Persela akan bermain seperti melawan Persipura, yakni memperkokoh pertahanan dan mencari celah lewat serangan balik. Walau kualitas Persela di bawah Arema, Suharno menyebut mereka bukan lawan sembarangan.
“Persela memiliki pemain yang statusnya masih seleksi, tapi mereka sudah menunjukkan semangat tinggi. Saya yakin tidak akan mudah menundukkan Persela karena mereka tahu cara menghadapi tim yang lebih kuat,” tandasnya. Persela masih tetap rendah hati walau sukses mengejutkan Persipura. Tim kebanggaan Kota Soto itu tidak merasa sebagai tim hebat di hadapan tuan rumah Arema.
“Kami akan berupaya lebih baik, karena lawan juga lebih bagus,” ujar Asisten Pelatih Persela Didik Ludiyanto. “Saya tahu Arema jauh lebih siap dibandingkan Persipura. Organisasi tim Arema sudah berkembang dan tertata karena sudah melakukan persiapan sejak jauh hari dan banyak beruji coba. Kami harus lebih disiplin dan waspada penuh,” ungkap Didik.
Kukuh setyawan
Tapi, Persija gagal mempertahankan keunggulan setelah Otavio Dutra menyamakan kedudukan melalui titik penalti. Di laga pertama melawan SFC, Macan Kemayoran juga gagal meraih kemenangan dan dipaksa menelan kekalahan. Hasil Persija ini berbeda dengan rivalnya asal Jatim Arema Cronus dan Persela Lamongan yang akan berjibaku di Stadion Kanjuruhan, Malang. Arema secara vulgar mengumbar gol ke gawang Mitra Kukar, Arema menghadapi tim dengan karakter yang sangat berbeda.
Arema bakal berseteru dengan Persela Lamongan, tim yang menampilkan strategi ultradefensif saat mengalahkan Persipura Jayapura 1-0. Arema harus melakukan inovasi untuk menyiasati “pagar hidup” di lini pertahanan Persela. Arema harus menuai hasil maksimal di laga ini jika ingin mengamankan satu tiket ke semifinal. Koleksi enam poin sudah menjadikan Arema salah satu semifinalis.
Namun, untuk mewujudkan itu harus didahului upaya keras dan cerdas. Tim berjuluk Singo Edanitu kemungkinan akan merotasi beberapa pemain. Sejumlah nama yang tampil impresif sebagai pemain pengganti seperti Samsul Arif dan Ahmad Nuviandani layak dicoba sejak awal. Formasi pun dipastikan belum paten 4-3-1-2 seperti di laga pertama.
“Ada perbedaan dari karakter lawan. Mitra Kukar dan Persela memiliki pendekatan yang sama sekali berbeda. Persela jauh lebih rapat di belakang atau defensif dan itu butuh kreativitas serta kesabaran lebih,” kata Suharno, Pelatih Arema Cronus, Selasa (19/1). Dia bakal menekankan anak asuhnya lebih telaten dan tak mudah frustrasi jika Persela mempertebal tembok pertahanan. Soal formasi, Suharno masih menimbang antara pola 4-3-1-2 atau kembali ke formasi idaman 4-3-3.
“Saya akan coba memberikan kesempatan kepada pemain lain, jadi tentu ada perubahan di starting eleven. Untuk formasi, Arema sangat fleksibel dan bisa memainkan lebih dari satu sesuai dengan kondisi lawan,” sebut pelatih berusia 55 tahun ini. Suharno memprediksi Persela akan bermain seperti melawan Persipura, yakni memperkokoh pertahanan dan mencari celah lewat serangan balik. Walau kualitas Persela di bawah Arema, Suharno menyebut mereka bukan lawan sembarangan.
“Persela memiliki pemain yang statusnya masih seleksi, tapi mereka sudah menunjukkan semangat tinggi. Saya yakin tidak akan mudah menundukkan Persela karena mereka tahu cara menghadapi tim yang lebih kuat,” tandasnya. Persela masih tetap rendah hati walau sukses mengejutkan Persipura. Tim kebanggaan Kota Soto itu tidak merasa sebagai tim hebat di hadapan tuan rumah Arema.
“Kami akan berupaya lebih baik, karena lawan juga lebih bagus,” ujar Asisten Pelatih Persela Didik Ludiyanto. “Saya tahu Arema jauh lebih siap dibandingkan Persipura. Organisasi tim Arema sudah berkembang dan tertata karena sudah melakukan persiapan sejak jauh hari dan banyak beruji coba. Kami harus lebih disiplin dan waspada penuh,” ungkap Didik.
Kukuh setyawan
(bhr)