Lolos Dramatis

Kamis, 22 Januari 2015 - 10:58 WIB
Lolos Dramatis
Lolos Dramatis
A A A
MELBOURNE - Jika Maria Sharapova pendaki gunung, dia adalah spesialis pemanjat jalur pendakian vertikal bebatuan tanpa bantuan peralatan. Jika dia penyelam, menyelam bebas akan menjadi pilihannya.

Setidaknya, inilah deskripsi salah satu penulis tenis Peter Bodo di situs ESPN setelah Sharapova lolos ke putaran ketiga Australia terbuka. Petenis asal Rusia ini secara luar biasa lolos dari “kematian” dengan menyingkirkan rekan senegaranya, Alexandra Panova, 6-1, 4-6, 7-5 di Rod Laver, Arena, Melbourne, kemarin.

Sharapova nyaris dipaksa pulang lebih awal karena pada set ketiga tertinggal 4-5. Panova juga unggul 40-30 dan mencatatkan dua kali game point di laga krusial tersebut. Namun, petenis berusia 27 tahun ini mampu bangkit dan mendapatkan poin untuk menyamakan kedudukan 5-5. Saat itulah petenis wanita peringkat 2 dunia tersebut mendapatkan momen terbaik.

Bukan sekadar psikologis, tapi juga pengalaman dan ambisi besar membuat dia kemudian menyingkirkan petenis peringkat 150 dunia tersebut. Dia lolos dalam waktu 2 jam 32 menit. “Saya senang bisa lolos,” ucap Sharapova, dilansir situs resmi turnamen. “Ini bukan penampilan terbaik. Saya dua kali gagal mendapatkan poin. Tapi, kadang-kadang ketika sedang tidak bermain dengan baik, bisa meraih kemenangan dan melewati rintangan seperti ini, sudah cukup buat saya.

Hanya itulah yang saya lakukan hari ini,” paparnya. Berikutnya, Sharapova akan menghadapi Zarina Dyas (Kazakhstan) yang meraih kemenangan 3-6, 6-2, 8-6 atas petenis asal Slovakia Anna Schmiedlova. Namun, petenis cantik berperingkat 2 dunia ini tetap akan waspada terhadap lawannya. Dyas merupakan unggulan ke-31 pada ajang grand slam pembuka.

Sharapova belum pernah bertemu Dyas di pentas WTA Tour. Jadi, dia harus berhatihati dengan penampilan petenis berusia 21 tahun itu dan terbaik di Kazakhstan. Jika tidak, ambisinya merebut gelar sekaligus menggeser Serena Williams sebagai petenis nomor satu dunia akan berantakan.

“Saya tidak pernah tahu akan merasa seperti apa ketika berada di atas lapangan. Tidak peduli bagaimana cara mempersiapkan diri sebelum bermain. Jelas, ini hari yang berat. Tapi, saya yakin laga ini akan menjadi modal yang bagus untuk melewati pertandingan seperti ini di kemudian hari,” ujarnya. Cerita hampir sama menimpa peringkat 2 ATP Roger Federer.

Petenis asal Spanyol tersebut sempat mengalami kesulitan melangkah ke babak ketiga untuk mengalahkan Simone Bolelli (Italia) dengan skor 3-6, 6-3, 6-2, 6-2. Ini menjadi kemenangan yang ke-75 selama berlaga di Australia Terbuka sejak 2000. “Itu pertandingan yang bagus. Bolelli bermain sangat baik di set pertama. Saya tidak bermain buruk, tapi saya cuma mesti bermain bagus hingga set ketiga. Setelah istirahat, saya bisa bersantai dan bermain sedikit lebih baik karena tekanan berkurang. Itu sulit, tapi saya senang bisa melaluinya,” paparnya.

Pada babak ketiga, Federer akan ditantang rekan Bolelli, Andreas Seppi, yang menang 7-5, 3-6, 6-2, 6-2 atas unggulan ke- 29 asal Prancis, Jeremy Chardy. Namun, unggulan ketiga ini tetap akan diunggulkan merebut kemenangan. Pasalnya, dia memiliki pertemuan yang cukup bagus atas petenis berperingkat 44 dunia ATP itu dengan 10 kemenangan tanpa terkalahkan.

Raikhul amar
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1090 seconds (0.1#10.140)