Nadal Disiksa, Murray Tersenyum Puas
A
A
A
MELBOURNE - Pertandingan dramatis Rafael Nadal melawan Tim Smyczek di babak kedua Australia terbuka 2015, Rabu (21/1/2015) membuat Andy Murray tersenyum. Penyiksaan Nadal yang dipaksa bermain empat jam sebelum akhirnya memenangi pertandingan membuat Murray punya bukti jika memang ia memang petenis berkualitas. Apa hubungannya?
Dalam pertandingan Australia Terbuka kemarin, Nadal yang baru fit dari cedera mesti meladeni Smyczek selama empat jam lebih dan bermain lima set. Petenis Spanyol itu akhirya merebut tiket ke babak ketiga meski setelah pertandingan mengaku badannya sempat kaku dan kram akibat keletihan.
Dilansir Daily Mail, Kamis (22/1/2015), hal itu rupanya jadi perhatian Murray yang jadi terkenang peristiwanya di ajang AS Terbuka 2014 yang saat itu bertanding dengan petenis Belanda, Robin Haase di babak pertama, 25 Agustus 2014. Petenis Inggris itu mesti menjalani pertandingan empat set dengan kemenangan 6–3, 7(8)–6, 1–6, 7–5.
Namun kritikan menghampiri dirinya saat itu ketika di tengah pertandingan ia mengeluh kram. Setelah beberapa saat, ia mengaku kembali sehat dan melanjutkan pertandingan hingga menang dan lolos ke babak kedua.
Ia kesal dengan sebutan tukang drama atas apa yang dialaminya. Tak pelak, apa yang dialami Nadal membuat Murray tersenyum sebab ia punya bukti tak berbohong saat itu yang menunjukkannya sebagai petenis kelas dunia.
Sebelum berlatih mempersiapkan diri berlaga di babak ketiga Austalia Terbuka yang akan digelar Jumat (23/1/2015), Murray menyindir pihak yang mengkritiknya lewat Twitter. "Ketika posisi saya sulit namun bisa menang di AS Terbuka tahun lalu, saya adalah seorang "tukang drama, tidak bugar, butuh psikiater, pecundang, aneh..." balasnya.
Di babak ketiga, petenis berusia 27 tahun itu bakal berhadapan dengan petenis Portugal, Joao Sousa. Murray bisa membalas kritikan kembali jika mampu menang dan lolos ke babak ke empat.
Dalam pertandingan Australia Terbuka kemarin, Nadal yang baru fit dari cedera mesti meladeni Smyczek selama empat jam lebih dan bermain lima set. Petenis Spanyol itu akhirya merebut tiket ke babak ketiga meski setelah pertandingan mengaku badannya sempat kaku dan kram akibat keletihan.
Dilansir Daily Mail, Kamis (22/1/2015), hal itu rupanya jadi perhatian Murray yang jadi terkenang peristiwanya di ajang AS Terbuka 2014 yang saat itu bertanding dengan petenis Belanda, Robin Haase di babak pertama, 25 Agustus 2014. Petenis Inggris itu mesti menjalani pertandingan empat set dengan kemenangan 6–3, 7(8)–6, 1–6, 7–5.
Namun kritikan menghampiri dirinya saat itu ketika di tengah pertandingan ia mengeluh kram. Setelah beberapa saat, ia mengaku kembali sehat dan melanjutkan pertandingan hingga menang dan lolos ke babak kedua.
Ia kesal dengan sebutan tukang drama atas apa yang dialaminya. Tak pelak, apa yang dialami Nadal membuat Murray tersenyum sebab ia punya bukti tak berbohong saat itu yang menunjukkannya sebagai petenis kelas dunia.
Sebelum berlatih mempersiapkan diri berlaga di babak ketiga Austalia Terbuka yang akan digelar Jumat (23/1/2015), Murray menyindir pihak yang mengkritiknya lewat Twitter. "Ketika posisi saya sulit namun bisa menang di AS Terbuka tahun lalu, saya adalah seorang "tukang drama, tidak bugar, butuh psikiater, pecundang, aneh..." balasnya.
Di babak ketiga, petenis berusia 27 tahun itu bakal berhadapan dengan petenis Portugal, Joao Sousa. Murray bisa membalas kritikan kembali jika mampu menang dan lolos ke babak ke empat.
(bbk)