Persik Gelap Mata Galang Dana Sponsor
A
A
A
KEDIRI - Persik Kediri mulai 'gelap mata' dalam menggalang dana sponsor sebagai garansi tetap eksis di kompetisi profesional. Berbagai langkah pun ditempuh yang melibatkan suporter Persikmania secara langsung, tentunya bertujuan memberikan pressure kepada sejumlah pihak.
Pekan lalu suporter meminta PT. Gudang Garam ikut andil dalam pendanaan Persik Kediri. Setelah produsen rokok tersebut bersedia membantu 'sewajarnya' tanpa ada kepastian nominal, sasaran selanjutnya adalah Pemerintah Kota Kediri.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar kini dalam tekanan walau sudah membuka audiensi dengan manajemen Persik dan Persikmania. Dalam pertemuan Rabu (21/1), walikota menyarankan supporter Persikmania patungan untuk membiayai tim di kompetisi.
Usulan wali kota tersebut tak membuat beberapa kalangan puas. Informasi yang beredar di Kediri, suporter kembali menyiapkan aksi yang ditujukan ke Pemerintah Kota Kediri. Tujuannya agar walikota lebih memberikan solusi nyata terkait krisis finansial Macan Putih.
"Ada suporter yang akan menggelar aksi, rencananya 26 Januari. Mereka ingin walikota membantu Persik secara nyata, tidak hanya sekadar mengusulkan agar Persikmania patungan. Tujuannya jelas ada dana segar dan Persik bisa ikut kompetisi," ujar sumber di Persik Kediri.
Wali kota Abdullah Abu Bakar berada dalam posisi sulit. Secara keuangan, sudah tidak mungkin membantu tim yang dua kali juara Liga Indonesia itu dengan uang pemerintah, setelah Anggaran Pendapatan dan Belanda Daerah (APBD) dilarang di klub profesional.
"Kami hanya bisa sebatas mewadahi atau menjembatani tim dalam memenuhi kebutuhan finansial. Untuk membantu secara langsung dengan dana segar juga tidak mungkin karena APBD dilarang. Pemerintah posisinya sangat terbatas dalam hal ini," Abdullah.
Pihak yang sangat potensial menjadi 'sasaran' Persik Kediri dalam mencari dana segar memang hanya PT. Gudang Garam dan Pemerintah Kota Kediri. Namun dua sumber dana yang pernah membesarkan Macan Putih itu kini nyaris tak bisa berbuat banyak.
Pekan lalu suporter meminta PT. Gudang Garam ikut andil dalam pendanaan Persik Kediri. Setelah produsen rokok tersebut bersedia membantu 'sewajarnya' tanpa ada kepastian nominal, sasaran selanjutnya adalah Pemerintah Kota Kediri.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar kini dalam tekanan walau sudah membuka audiensi dengan manajemen Persik dan Persikmania. Dalam pertemuan Rabu (21/1), walikota menyarankan supporter Persikmania patungan untuk membiayai tim di kompetisi.
Usulan wali kota tersebut tak membuat beberapa kalangan puas. Informasi yang beredar di Kediri, suporter kembali menyiapkan aksi yang ditujukan ke Pemerintah Kota Kediri. Tujuannya agar walikota lebih memberikan solusi nyata terkait krisis finansial Macan Putih.
"Ada suporter yang akan menggelar aksi, rencananya 26 Januari. Mereka ingin walikota membantu Persik secara nyata, tidak hanya sekadar mengusulkan agar Persikmania patungan. Tujuannya jelas ada dana segar dan Persik bisa ikut kompetisi," ujar sumber di Persik Kediri.
Wali kota Abdullah Abu Bakar berada dalam posisi sulit. Secara keuangan, sudah tidak mungkin membantu tim yang dua kali juara Liga Indonesia itu dengan uang pemerintah, setelah Anggaran Pendapatan dan Belanda Daerah (APBD) dilarang di klub profesional.
"Kami hanya bisa sebatas mewadahi atau menjembatani tim dalam memenuhi kebutuhan finansial. Untuk membantu secara langsung dengan dana segar juga tidak mungkin karena APBD dilarang. Pemerintah posisinya sangat terbatas dalam hal ini," Abdullah.
Pihak yang sangat potensial menjadi 'sasaran' Persik Kediri dalam mencari dana segar memang hanya PT. Gudang Garam dan Pemerintah Kota Kediri. Namun dua sumber dana yang pernah membesarkan Macan Putih itu kini nyaris tak bisa berbuat banyak.
(aww)