Bertaburnya Petenis Tua di Australia Terbuka
A
A
A
MELBOURNE - Tampaknya petenis gaek atau tua belum rela memberikan kesempatan pemain muda untuk berjaya. Ini hanya ungkapan untuk menggambarkan bertaburnya petenis tua di ajang turnamen tenis Australia Terbuka 2015. Tercatat ada lebih dari 40 petenis yang usianya di atas 30 tahun beraksi di Melbourne Park.
Tak salah memang jika mereka tetap ingin bersaing dengan petenis muda. Williams Bersaudara, Venus dan Serena, serta Roger Federer ternyata masih mampu menunjukkan kemahirannya mengayunkan raket. Dan di ajang tahun ini, petenis Jepang, Kimiko Date Krumm yang turun di nomor ganda tercatat sebagai petenis tertua dengan usia 44 tahun setelah memulai karirnya di grand slam pada 1989 silam.
Masih ada sejumlah petenis putri yang terbilang tua seperti Francesa Schiavone, Vera Zvonareva, Daniela Hantuchova dan Zheng Jie. Sedang di bagian putra, selain nama Federer ada David Ferrer, Ivo Karlovic, Mikhail Youzhny dan Lleyton Hewitt.
Sementara itu untuk urusan terlama bermain di arena grand slam, masih dipegang Venus dan Serena. Venus mengawali debutnya pada 1995 dan Serena pada 1997. Keduanya sekarang sudah menginjak usia 34 dan 33 tahun.
Uniknya, Serena sekarang belum tergoyahkan di posisi satu dunia. "Kalau Anda berjalan di lapangan, tidak ada urusan soal usia, tinggi badan atau hal lainnya. Ini benar-benar soal permainan di lapangan. Ini soal bagaimana Anda memukul bola. Apakah Anda bisa mendapatkan poin atau tidak ?" sergah Venus seperti dilansir channelasia, Minggu (25/1/2015).
Menilik statistik bahwa banyak juara baik di bagian putra maupun putri kerap diraih petenis yang usianya di atas 30 tahun. Li Na misalnya. Petenis yang telah pensiun karena deraan cedera itu merupakan juara Australia Terbuka tahun lalu.
Perbedaan usia memang bukan satu-satunya faktor petenis bergaya di lapangan. Federer menuturkan meski ia tersisih di babak ketiga bukan berarti permainannya sudah habis. "Saya tidak merasakan perbedaan seperti empat tahun lalu. Saya malah sekarang kondisi tubuh saya setelah beberapa tahun ini."
Venus menambahkan sebenarnya hal yang menjadi faktor penting pemain berlaga adalah soal mental. Semakin dewasa, seorang petenis mempunyai pengalaman dan mental yang bagus. "Jujur, saya sekarang banyak mengerti soal pertandingan."
Mantan juara AS Terbuka, Samantha Stosur juga mengamini pernyataan rekan seprofesinya itu. Menurutnya selama masih ada keinginan untuk memenangkan turname, usia bukan masalah. "Pemulihan yang lebih lama itu yang terpenting. Selain itu terpenting adalah kecerdasan dalam menyusun jadwal pertandingan. Jadi sekali lagi, usia bukan penghalang untuk menjadi kompetitor. Kalau usia Anda 19 tahun dan melawan petenis yang usianya 30 tahun, kalau tubuh Anda baik rasanya bukan penghalang untuk pertandingan itu."
Tak salah memang jika mereka tetap ingin bersaing dengan petenis muda. Williams Bersaudara, Venus dan Serena, serta Roger Federer ternyata masih mampu menunjukkan kemahirannya mengayunkan raket. Dan di ajang tahun ini, petenis Jepang, Kimiko Date Krumm yang turun di nomor ganda tercatat sebagai petenis tertua dengan usia 44 tahun setelah memulai karirnya di grand slam pada 1989 silam.
Masih ada sejumlah petenis putri yang terbilang tua seperti Francesa Schiavone, Vera Zvonareva, Daniela Hantuchova dan Zheng Jie. Sedang di bagian putra, selain nama Federer ada David Ferrer, Ivo Karlovic, Mikhail Youzhny dan Lleyton Hewitt.
Sementara itu untuk urusan terlama bermain di arena grand slam, masih dipegang Venus dan Serena. Venus mengawali debutnya pada 1995 dan Serena pada 1997. Keduanya sekarang sudah menginjak usia 34 dan 33 tahun.
Uniknya, Serena sekarang belum tergoyahkan di posisi satu dunia. "Kalau Anda berjalan di lapangan, tidak ada urusan soal usia, tinggi badan atau hal lainnya. Ini benar-benar soal permainan di lapangan. Ini soal bagaimana Anda memukul bola. Apakah Anda bisa mendapatkan poin atau tidak ?" sergah Venus seperti dilansir channelasia, Minggu (25/1/2015).
Menilik statistik bahwa banyak juara baik di bagian putra maupun putri kerap diraih petenis yang usianya di atas 30 tahun. Li Na misalnya. Petenis yang telah pensiun karena deraan cedera itu merupakan juara Australia Terbuka tahun lalu.
Perbedaan usia memang bukan satu-satunya faktor petenis bergaya di lapangan. Federer menuturkan meski ia tersisih di babak ketiga bukan berarti permainannya sudah habis. "Saya tidak merasakan perbedaan seperti empat tahun lalu. Saya malah sekarang kondisi tubuh saya setelah beberapa tahun ini."
Venus menambahkan sebenarnya hal yang menjadi faktor penting pemain berlaga adalah soal mental. Semakin dewasa, seorang petenis mempunyai pengalaman dan mental yang bagus. "Jujur, saya sekarang banyak mengerti soal pertandingan."
Mantan juara AS Terbuka, Samantha Stosur juga mengamini pernyataan rekan seprofesinya itu. Menurutnya selama masih ada keinginan untuk memenangkan turname, usia bukan masalah. "Pemulihan yang lebih lama itu yang terpenting. Selain itu terpenting adalah kecerdasan dalam menyusun jadwal pertandingan. Jadi sekali lagi, usia bukan penghalang untuk menjadi kompetitor. Kalau usia Anda 19 tahun dan melawan petenis yang usianya 30 tahun, kalau tubuh Anda baik rasanya bukan penghalang untuk pertandingan itu."
(bbk)