Drama Kemenangan Nishikori Berkat Dukungan Spiritual Penonton
A
A
A
MELBOURNE - Kei Nishikori masih menjaga gerbang menuju juara di Australia Terbuka 2015 tetap terbuka. Pada pertandingan yang berlangsung di Rod Laver Arena, Senin (26/1/2015), petenis keturunan Jepang menang atas unggulan kesembilan David Ferrer dari Spanyol dengan tiga set langsung 6-3, 6-3, dan 6-3.
Keberhasilan Nishikori ke perempat final grand slam awal tahun tidak terlepas dari dukungan ratusan penonton di Rod Laver Arena, yang terus meneriaki namanya sepanjang pertandingan berlangsung.
Dukungan itulah jadi energi spiritual bagi runner up AS Terbuka 2014 ini. Terlebih dia tengah mengejar sejarah sebagai petenis Jepang pertama yang berhasil memesan tiket di semifinal.
Unggulan kelima di turnamen ini pernah membuat sejarah sebagai petenis Asia pertama di tahun lalu ketika berhasil mengambil tempat di final Grand Slam AS Terbuka. Saat itu, tebasan "samurai" ala Nishikori mampu mengusir tiga pemain top dunia, termasuk Stanislas Wawrinka.
Wawrinka adalah salah satu lawan yang akan dihadapinya di perempat final Australia Terbuka. Juara bertahan di turnamen yang menawarkan hadiah sebesar USD3.1 juta atau sekira Rp38,7 miliar mempunyai pengalaman buruk sewaktu meladeni Nishikori.
Pada pertemuan terakhir mereka di AS Terbuka, Wawrinka dipaksa bermain lima set sebelum akhirnya Nishikori mampu memecahkan telur dengan kemenangan 3-6, 7-5, 7-6, 6-7, dan 6-4. Itu merupakan kemenangan pertamanya dari tiga pertemuan yang pernah dilakoni kedua petenis.
Sekarang adalah momentum yang tepat bagi kedua petenis. Wawrinka pasti tengah berusaha keras untuk mempertahankan gelar juara sekaligus membalas kekalahannya. Sedang Nishikori ingin mencetak sejarah dengan melaju ke babak final. Kita lihat saja siapa yang berhasil keluar sebagai pemenang.
Keberhasilan Nishikori ke perempat final grand slam awal tahun tidak terlepas dari dukungan ratusan penonton di Rod Laver Arena, yang terus meneriaki namanya sepanjang pertandingan berlangsung.
Dukungan itulah jadi energi spiritual bagi runner up AS Terbuka 2014 ini. Terlebih dia tengah mengejar sejarah sebagai petenis Jepang pertama yang berhasil memesan tiket di semifinal.
Unggulan kelima di turnamen ini pernah membuat sejarah sebagai petenis Asia pertama di tahun lalu ketika berhasil mengambil tempat di final Grand Slam AS Terbuka. Saat itu, tebasan "samurai" ala Nishikori mampu mengusir tiga pemain top dunia, termasuk Stanislas Wawrinka.
Wawrinka adalah salah satu lawan yang akan dihadapinya di perempat final Australia Terbuka. Juara bertahan di turnamen yang menawarkan hadiah sebesar USD3.1 juta atau sekira Rp38,7 miliar mempunyai pengalaman buruk sewaktu meladeni Nishikori.
Pada pertemuan terakhir mereka di AS Terbuka, Wawrinka dipaksa bermain lima set sebelum akhirnya Nishikori mampu memecahkan telur dengan kemenangan 3-6, 7-5, 7-6, 6-7, dan 6-4. Itu merupakan kemenangan pertamanya dari tiga pertemuan yang pernah dilakoni kedua petenis.
Sekarang adalah momentum yang tepat bagi kedua petenis. Wawrinka pasti tengah berusaha keras untuk mempertahankan gelar juara sekaligus membalas kekalahannya. Sedang Nishikori ingin mencetak sejarah dengan melaju ke babak final. Kita lihat saja siapa yang berhasil keluar sebagai pemenang.
(sha)