Mou Meradang, Henry dan Rekdnapp Cela Costa
A
A
A
LONDON - Pelatih Chelsea Jose Mourinho meradang. Penyebabnya pernyataan dua komentator Sky Sports, Thierry Henry dan Jamie Rekdnapp, yang mengkritik aksi brutal Diego Costa saat The Blues menang 1-0 atas Liverpool pada laga kedua semifinal Piala Liga di Stamford Bridge, Rabu (28/1/15) dini hari WIB.
Gol Branislav Ivanovic menit ke-94 memastikan The Blues melangkah ke Wembley, menantang pemenang antara Sheffield United versus Tottenham Hotspur. Chelsea unggul agregat 2-1 setelah bermain 1-1 di Anfield.
Namun, kemenangan itu tercoreng dengan aksi brutal Costa. Penyerang kelahiran Lagarto, Brasil, 7 Oktober 1988 itu menjadi musuh Anfield setelah melakukan sedikitnya tiga aksi kekerasan. Aksi pertama saat menginjak betis Emre Can ketika mengambil bola pada menit ke-12. Lalu, mantan striker Atletico Madrid itu menginjak kaki Martin Skrtel dalam perebutan bola di babak kedua.
Puncaknya, Costa bersitegang dengan Kapten Steven Gerrard setelah kalah dalam perebutan bola pada periode pertama babak waktu tambahan. Aksi itu pula yang membuatnya diganjar kartu kuning setelah luput di dua insiden sebelumnya.
Henry mengkritik aksi Costa. Menurutnya, wasit layak memberi kartu merah kepada Costa atas aksinya itu, karena sudah bertindak terlalu jauh dan menjurus kasar. Sifat Costa yang berapi-ap memang menjadi kekuatan permainan, namun dia juga layak dikartu merah.
"Anda bisa melihat dengan jelas insiden itu. Saya suka pemain yang penuh gairah, juga agresivitas, tapi saya pikir dia (Costa) terlalu jauh melakukannya," ujar Henry. "Saya pikir itu layak kartu merah (pada insiden Emre Can), tapi wasit tidak melihatnya, hakim garis tidak melihatnya, dan ofisial keempat pun tidak melihatnya."
Rekan analis Henry, Jamie Redknapp, bicara lebih blak-blakan. Menurutnya, Costa sudah melewati batas agresivitas. "Ada garis tipis antara tindakan agresif dan tindakan kekerasan, tapi dia melewatinya."
Tentu saja ucapan pakar Sky Sports itu mengundang amarah Mourinho. Menurut mantan pelatih Real Madrid itu, ada konspirasi antara para pakar untuk menjatuhkan timnya. "Saya tidak paham apa yang Anda maksud dengan menginjak," kata Mourinho. "Mungkin Anda sudah dipengaruhi oleh pernyataan pakar di televisi yang mengatakan Costa telah melakukan kejahatan. Orang yang mengatakan seperti itu pasti orang aneh," katanya.
"Ini sebuah kampanye besar. Kami tahu berapa banyak cendekiawan mencintai Chelsea. Anda seorang pelatih, duduk di bench. Tapi orang itu duduk di kursi yang nyaman, dan mendapatkan banyak uang, tidak ada tekanan. Mereka tidak pernah salah, mereka harus bersikap adil dan mereka harus jujur," rutuk Mou.
Gol Branislav Ivanovic menit ke-94 memastikan The Blues melangkah ke Wembley, menantang pemenang antara Sheffield United versus Tottenham Hotspur. Chelsea unggul agregat 2-1 setelah bermain 1-1 di Anfield.
Namun, kemenangan itu tercoreng dengan aksi brutal Costa. Penyerang kelahiran Lagarto, Brasil, 7 Oktober 1988 itu menjadi musuh Anfield setelah melakukan sedikitnya tiga aksi kekerasan. Aksi pertama saat menginjak betis Emre Can ketika mengambil bola pada menit ke-12. Lalu, mantan striker Atletico Madrid itu menginjak kaki Martin Skrtel dalam perebutan bola di babak kedua.
Puncaknya, Costa bersitegang dengan Kapten Steven Gerrard setelah kalah dalam perebutan bola pada periode pertama babak waktu tambahan. Aksi itu pula yang membuatnya diganjar kartu kuning setelah luput di dua insiden sebelumnya.
Henry mengkritik aksi Costa. Menurutnya, wasit layak memberi kartu merah kepada Costa atas aksinya itu, karena sudah bertindak terlalu jauh dan menjurus kasar. Sifat Costa yang berapi-ap memang menjadi kekuatan permainan, namun dia juga layak dikartu merah.
"Anda bisa melihat dengan jelas insiden itu. Saya suka pemain yang penuh gairah, juga agresivitas, tapi saya pikir dia (Costa) terlalu jauh melakukannya," ujar Henry. "Saya pikir itu layak kartu merah (pada insiden Emre Can), tapi wasit tidak melihatnya, hakim garis tidak melihatnya, dan ofisial keempat pun tidak melihatnya."
Rekan analis Henry, Jamie Redknapp, bicara lebih blak-blakan. Menurutnya, Costa sudah melewati batas agresivitas. "Ada garis tipis antara tindakan agresif dan tindakan kekerasan, tapi dia melewatinya."
Tentu saja ucapan pakar Sky Sports itu mengundang amarah Mourinho. Menurut mantan pelatih Real Madrid itu, ada konspirasi antara para pakar untuk menjatuhkan timnya. "Saya tidak paham apa yang Anda maksud dengan menginjak," kata Mourinho. "Mungkin Anda sudah dipengaruhi oleh pernyataan pakar di televisi yang mengatakan Costa telah melakukan kejahatan. Orang yang mengatakan seperti itu pasti orang aneh," katanya.
"Ini sebuah kampanye besar. Kami tahu berapa banyak cendekiawan mencintai Chelsea. Anda seorang pelatih, duduk di bench. Tapi orang itu duduk di kursi yang nyaman, dan mendapatkan banyak uang, tidak ada tekanan. Mereka tidak pernah salah, mereka harus bersikap adil dan mereka harus jujur," rutuk Mou.
(sha)