Bidik PSSI 1, Achsanul Qosasi Tunggu Dukungan Publik

Bidik PSSI 1, Achsanul Qosasi Tunggu Dukungan Publik
A
A
A
JAKARTA - Mantan manajer Persepam Madura United, Achsanul Qosasi angkat bicara soal pergantian pengurus pusat Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang rencananya akan berlangsung April tahun ini. Achsanul yang namanya ikut diproyeksikan sebagai salah satu kandidat kuat calon ketua umum PSSI periode 2015-2019 mengaku masih menimbang-nimbang apakah akan mendeklarasikan diri ikut dalam bursa calon ketum.
Dia mengaku, tidak menggalang dukungan untuk maju sebagai kandidat calon ketua umum. “Saya ingin tahu dulu reaksi publik, terhadap pencalonan itu. Karena PSSI ini kan milik publik walaupun voter-nya (pemilik hak suara pada kongres) orang-orang bola (pelaku sepak bola),” kata pria yang akrab disapa AQ kepada Sindonews, Senin (2/2/2015).
Lebih lanjut AQ menjelaskan, pertimbangannya untuk ikut dalam bursa calon ketua umum PSSI didasari pada sejumlah hal. Menyadari dukungan yang mulai mengalir untuknya, AQ mengaku belum bisa memastikan apakah dirinya akan benar-benar maju sebagai kandidat ketum PSSI pada April nanti.
“Acceptabilitas (restu) publik tetap paling penting, jangan sampai orang-orang bola nanti pilih saya tapi mayoritas publik tidak menyetujui saya. Itu bisa menggangu program dan organisasi PSSI sendiri,” lanjut pria berkumis itu.
Saat ditanya apa yang akan dilakukan jika dipercaya sebagai ketua umum PSSI periode mendatang, AQ enggan berandai-andai. Tapi dia punya masukan terhadap kepengurusan yang saat ini masih menjabat sebagai otoritas sepak bola di Indonesia. “Yang pasti PSSI harus berbenah, jangan merasa hebat, jangan menjadi alergi terhadap saran dan masukan dari publik maupun pemerintah,” tutur dia.
Dia mengaku, tidak menggalang dukungan untuk maju sebagai kandidat calon ketua umum. “Saya ingin tahu dulu reaksi publik, terhadap pencalonan itu. Karena PSSI ini kan milik publik walaupun voter-nya (pemilik hak suara pada kongres) orang-orang bola (pelaku sepak bola),” kata pria yang akrab disapa AQ kepada Sindonews, Senin (2/2/2015).
Lebih lanjut AQ menjelaskan, pertimbangannya untuk ikut dalam bursa calon ketua umum PSSI didasari pada sejumlah hal. Menyadari dukungan yang mulai mengalir untuknya, AQ mengaku belum bisa memastikan apakah dirinya akan benar-benar maju sebagai kandidat ketum PSSI pada April nanti.
“Acceptabilitas (restu) publik tetap paling penting, jangan sampai orang-orang bola nanti pilih saya tapi mayoritas publik tidak menyetujui saya. Itu bisa menggangu program dan organisasi PSSI sendiri,” lanjut pria berkumis itu.
Saat ditanya apa yang akan dilakukan jika dipercaya sebagai ketua umum PSSI periode mendatang, AQ enggan berandai-andai. Tapi dia punya masukan terhadap kepengurusan yang saat ini masih menjabat sebagai otoritas sepak bola di Indonesia. “Yang pasti PSSI harus berbenah, jangan merasa hebat, jangan menjadi alergi terhadap saran dan masukan dari publik maupun pemerintah,” tutur dia.
(bbk)