Suppo Beri Petuah ke Marquez
A
A
A
SEPANG - Marc Marquez masih menjadi jagoan Direktur Olahraga Honda Racing Corporations (HRC), Livio Suppo, untuk merebut mahkota juara MotoGP ketiga secara berturut-turut. Dengan catatan, dia bisa mengurangi kesalahan dan tidak banyak mengambil risiko.
Gaya balap Marquez musim lalu sering mendapat perhatian serius dari sirkuis MotoGP. Bahkan joki Repsol Honda itu sering dianggap membahayakan pembalap lain. Tapi kemudian bukan berarti juara dunia dua kali itu tidak berusaha untuk meminimalisir terjadinya insiden kecelakaan di lintasan balap motor.
Pemilik nomor 93 itu pantas disebut sebagai 'pembunuh berdarah dingin' di dalam lintasan. Maklum, dia pernah mempunyai pengalaman buruk sewaktu mengalami insiden di Sirkuit Sepang pada 2011 lalu. Bahkan saat itu karirnya diprediksi bakal berakhir setelah cedera yang dialaminya begitu parah, namun takdir berkata lain dan dia kembali meneruskan hobinya tersebut hingga saat ini.
Sekadar mengingatkan, kakak kandung Alex tercatat pernah mengalami 11 kali insiden kecelakaan. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pembalap kelahiran Cervera, Spanyol, 17 Februari 1993 itu membukukan 15 kali kecelakaan. Dengan kata lain, dia berhasil meminimalisir kejadian atau risiko kecelakaan.
Ketika Suppo disinggung apakah dirinya yakin jika jagoannya itu mampu mendengarkan wejangan yang diberikannya itu, dia menjawab ya. Itu adalah tugas atau pekerjaan rumah (PR) Marquez yang harus bisa diselesaikan.
"Saya pikir Marquez akan menang jika tidak melakukan kesalahan. Marc memiliki pengalaman yang luar biasa tahun lalu dimana insiden kecelakaan tidak pernah menyakitinya terlalu parah. Jika saya harus memberikan tips, saya akan mengatakan bahwa Marquez harus membatasi risiko jatuh. Jika itu berjalan sesuai rencana, bukan tidak mungkin pesaingnya seperti Jorge Lorenzo, Valentino Rossi, atau bahkan Dani Pedrosa bakal kehilangan gelar lagi," terang Suppo dikutip Speedweek, Selasa (3/2/2015).
"Sebab setiap balapan berlangsung, pembalap akan membayar mahal setiap kesalahan yang dilakukannya. Pedrosa belum pernah bisa memenangkan kejuaraan balap motor sejauh ini, tapi mungkin sekarang adalah waktunya," tukasnya.
Gaya balap Marquez musim lalu sering mendapat perhatian serius dari sirkuis MotoGP. Bahkan joki Repsol Honda itu sering dianggap membahayakan pembalap lain. Tapi kemudian bukan berarti juara dunia dua kali itu tidak berusaha untuk meminimalisir terjadinya insiden kecelakaan di lintasan balap motor.
Pemilik nomor 93 itu pantas disebut sebagai 'pembunuh berdarah dingin' di dalam lintasan. Maklum, dia pernah mempunyai pengalaman buruk sewaktu mengalami insiden di Sirkuit Sepang pada 2011 lalu. Bahkan saat itu karirnya diprediksi bakal berakhir setelah cedera yang dialaminya begitu parah, namun takdir berkata lain dan dia kembali meneruskan hobinya tersebut hingga saat ini.
Sekadar mengingatkan, kakak kandung Alex tercatat pernah mengalami 11 kali insiden kecelakaan. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pembalap kelahiran Cervera, Spanyol, 17 Februari 1993 itu membukukan 15 kali kecelakaan. Dengan kata lain, dia berhasil meminimalisir kejadian atau risiko kecelakaan.
Ketika Suppo disinggung apakah dirinya yakin jika jagoannya itu mampu mendengarkan wejangan yang diberikannya itu, dia menjawab ya. Itu adalah tugas atau pekerjaan rumah (PR) Marquez yang harus bisa diselesaikan.
"Saya pikir Marquez akan menang jika tidak melakukan kesalahan. Marc memiliki pengalaman yang luar biasa tahun lalu dimana insiden kecelakaan tidak pernah menyakitinya terlalu parah. Jika saya harus memberikan tips, saya akan mengatakan bahwa Marquez harus membatasi risiko jatuh. Jika itu berjalan sesuai rencana, bukan tidak mungkin pesaingnya seperti Jorge Lorenzo, Valentino Rossi, atau bahkan Dani Pedrosa bakal kehilangan gelar lagi," terang Suppo dikutip Speedweek, Selasa (3/2/2015).
"Sebab setiap balapan berlangsung, pembalap akan membayar mahal setiap kesalahan yang dilakukannya. Pedrosa belum pernah bisa memenangkan kejuaraan balap motor sejauh ini, tapi mungkin sekarang adalah waktunya," tukasnya.
(rus)