Wizards Masih Dihantui Krisis Kemenangan
A
A
A
CHARLOTTE - Washington Wizards dipaksa menelan kekalahan kedua pada pekan ini setelah takluk 94-87 di kandang Charlotte Hornets. Sehari sebelumnya, Wizard menyerah 96-105 di tangan Atlanta Hawks.
Berkunjung ke markas Hornets di Time Warner Cable Arena, Jumat (6/2/2015), Wizards dipaksa bermain cepat pada kuarter pertama. Sebanyak 64 poin lahir pada kuarter itu melalui aksi Gerald Henderson. Skor 34-30 jadi milik tuan rumah.
Aksi jual beli serangan terjadi di kuarter kedua. Point guard Wizards, John Wall yang berusaha membangun lini serang timnya lebih kolektif sukses menutup kuarter tersebut dengan keunggulan 15-24. Babak pertama dikuasai tim tamu dengan keunggulan 48-54.
Alih-alih memangkas defisit angka atas tim tamu, Hornets justru kesulitan menembus pertahanan Wizards di kuarter ketiga. Upaya Wall, yang pada laga itu mengemas 15 poin dan 13 assist, berhasil menahan gempuran tim tuan rumah. Perolehan skor sama kuat 20-20 mengakhiri kuarter ketiga.
Di kuarter penentu, pelatih Steve Clifford menginstruksikan pemainnya agar tampil lebih disiplin. Small forward Gerald Henderson diberi keleluasaan untuk bergerak mengatur tempo permainan. Usaha bermain lebih terbuka berbuah manis ketika Henderson mencetak double layup yang mengunci perolehan skor di kuarter akhir dengan 25-13. Agregat 94-87 akhirnya mengakhiri perlawanan Wizards.
Bagi Hornets, hasil positif itu menlanjutkan tren tiga kemenangan beruntun musim ini, sebaliknya, bagi Wizards, kekalahan itu merupakan kekalahan kedua selama sepekan terakhir usai ditekuk Atlanta Hawks.
Statistik pertandingan menyebut, Henderson keluar sebagai pemain terbaik dalam laga setelah mencetak 27 poin, empat rebound dan dua block. Henderson juga keluar sebagai pemain paling moncer karena perolehan angka terbanyak kedua yang berhasil dihimpun Paul Pierce (Wizards) hanya 19 poin.
Berkunjung ke markas Hornets di Time Warner Cable Arena, Jumat (6/2/2015), Wizards dipaksa bermain cepat pada kuarter pertama. Sebanyak 64 poin lahir pada kuarter itu melalui aksi Gerald Henderson. Skor 34-30 jadi milik tuan rumah.
Aksi jual beli serangan terjadi di kuarter kedua. Point guard Wizards, John Wall yang berusaha membangun lini serang timnya lebih kolektif sukses menutup kuarter tersebut dengan keunggulan 15-24. Babak pertama dikuasai tim tamu dengan keunggulan 48-54.
Alih-alih memangkas defisit angka atas tim tamu, Hornets justru kesulitan menembus pertahanan Wizards di kuarter ketiga. Upaya Wall, yang pada laga itu mengemas 15 poin dan 13 assist, berhasil menahan gempuran tim tuan rumah. Perolehan skor sama kuat 20-20 mengakhiri kuarter ketiga.
Di kuarter penentu, pelatih Steve Clifford menginstruksikan pemainnya agar tampil lebih disiplin. Small forward Gerald Henderson diberi keleluasaan untuk bergerak mengatur tempo permainan. Usaha bermain lebih terbuka berbuah manis ketika Henderson mencetak double layup yang mengunci perolehan skor di kuarter akhir dengan 25-13. Agregat 94-87 akhirnya mengakhiri perlawanan Wizards.
Bagi Hornets, hasil positif itu menlanjutkan tren tiga kemenangan beruntun musim ini, sebaliknya, bagi Wizards, kekalahan itu merupakan kekalahan kedua selama sepekan terakhir usai ditekuk Atlanta Hawks.
Statistik pertandingan menyebut, Henderson keluar sebagai pemain terbaik dalam laga setelah mencetak 27 poin, empat rebound dan dua block. Henderson juga keluar sebagai pemain paling moncer karena perolehan angka terbanyak kedua yang berhasil dihimpun Paul Pierce (Wizards) hanya 19 poin.
(bbk)