10 Tim Pencetak Pemain Kelas Dunia

BARCELONA - Saat mayoritas klub-klub sepak bola terkaya di dunia seperti Real Madrid, Chelsea, Paris Saint-German (PSG) sangat royal dalam mengeluarkan uang untuk membeli sebuah prestasi secara instan, dengan mendatangkan pemain kelas dunia yang sudah jadi. Beberapa klub ini justru masih setia mengandalkan pemain muda jebolan akademi mereka untuk menjadi yang terhebat

Bahkan tidak sedikit pemain jebolan akademi mereka justru menjadi bintang besar di dunia sepak bola. Dari sekian banyak klub yang mempunyai akademi pemain muda, Sindonews coba merangkumnya jadi 10 klub pencetak pemain kelas dunia:

1. Barcelona

Bukan rahasia lagi bila akademi La Masia -akademi pemain muda Barcelona- adalah penghasil pemain muda berkualitas yang banyak menelurkan talenta-talenta hebat. Beberapa jebolannya yakni Xavi Hernandez, Lionel Messi, Sergio Busquets, Pedro, Gerrard Pique, Andres Iniesta, Carles Puyol dan Cesc Fasbgres adalah bukti betapa hebatnya pembibitan pemain muda klub asal Catalan tersebut.

Bahkan pada momen terbaiknya, hampir 11 pemain di skuat utama Barcelona dihuni oleh jebolan La Masia. Bersama pemain muda asli binaan sendiri, Barca meraik sukses sensasional dengan merengkuh enam trofi sekaligus pada 2009. Bahkan ketika itu pelatih mereka yakni Josep 'Pep' Guardiola adalah produk La Masia.



Kehebatan Messi dengan menggondol empat kali gelar Ballon d'Or jadi bukti kualitas jebolan asli Barca. Tidak hanya Barca, beberapa klub besar Eropa juga pernah merasakan sentuhan para jebolan La Masia seperti Cesc Fabregas yang kini membela Chelsea, atau Bojan Krkic yang membela Stoke City.

2. Ajax Amsterdam

Ajax mungkin satu-satunya klub yang bisa bersaing dengan kekuatan klub besar Eropa lainnya dalam hal produksi dan mengembangkan pemain muda potensial. Di akademi di wilayah Duivendrecht, Tenggara Amsterdam itu setiap hari menjadi tempat anak-anak remaja bermain dan belajar sepak bola dengan metode yang dicetuskan oleh Johan Cruyff.



Para pemain akademi pemain muda Ajax kebanyakan justru bersinar bersama klub-klub besar Eropa lainnya sebut saja Edwin Van Der Sar, Wesley Sneijder, Ruud Gullit, Marco Van Basten, Dennis Bergkamp, Frank Rijkaard, Patrick Kluivert, Luiz Suarez hingga Zlatan Ibrahimovic.

Siapa yang tidak mengenal Edwin Van Der Sar yang begitu hebat dalam mengawal gawang Manchester United, lalu rentetan gol Luis Suarez ketika masih berseragam Liverpool. Bahkan penyerang Paris Saint-German (PSG), Zlatan Ibrahimovic yang merupakan jebolan akademi pemain muda Ajax masih dianggap sebagai salah satu juru gedor paling mematikan di dunia. Bahkan akademi sepak bola Ajax telah lama dikenal sebagai memasok terbanyak pemain ke klub-klub besar Eropa.

3. Manchester United

Meski tidak setenar nama akademi dari dua klub sebelumnya, namun pembibitan bakat pemain muda Manchester United tidak bisa dianggap sebelah mata. Kehadiran juru taktik asal Skotlandia, Sir Alex Ferguson menjadi titik balik dimana bibit muda United mulai dikenal dunia seiring prestasi luar biasa yang ditorehkan Setan Merah -julukan United-.

Pemain seperti Ryan Giggs, Eric Cantona, Paul Scholes, David Beckham, Roy Keane, Nicky Butt adalah pemain jebolan akademi United yang sudah terbukti kualitasnya. Tidak hanya bersinar bersama klub asal, jebolan akademi United terbukti mampu tampil apik bersama klub besar Eropa lainnya seperti yang ditunjukkan Paul Pogba di Juventus.



Konsistensi Setan Merah mengandalkan pemain binaan sendiri juga terlihat musim ini ketika menurukan jebolan akademi sebanyak 15 pemain di skuat utama, jumlah ini paling banyak diantara rival mereka Chelsea dan Manchester City. Pelatih Louis van Gaal memberikan kesempatan kepada pemain seperti Tyler Blackett, Paddy McNair, Jonny Evans, Adnan Januzaj, Darren Fletcher, Tom Cleverley, Reece James, Jesse Lingard, Marnick Vermijl, Andreas Pereira hingga Tom Thorpe.

Pelatih asal Belanda itu menegaskan akan terus mengandalkan pemain muda cetakan mereka sendiri. "Saya terkesan dengan performa (tim muda United) melawan Hull. Saya sangat terkesan dan sudah melihat banyak pemain yang, pada akhirnya, bisa saya pertimbangkan," jelasnya.

4. Arsenal

Klub asal London ini memang bisa dibilang pabriknya pemain muda berkualitas, Arsenal sudah sejak lama dikenal sebagai tim yang punya kebijakan khusus memberikan kesempatan lebih besar kepada pemain muda asli jebolan akademi sendiri. Klub berjuluk Meriam London terbukti telah melahirkan beberapa pemain brilian seperti Thierry Henry, Dennis Bergkamp, Patric Vieira dan Kolo Toure yang membuat Arsenal menjadi klub tak tersentuh kekalahan dimusim 2003-2004.



Komitmen Arsenal mengembangkan pemain muda sejalan dengan pelatih Arsene Wenger. Sejak menukangi The Gunners pada 1996, pelatih berjuluk The Professor itu kerap menelurkan pemain-pemain muda berbakat yang kemudian berevolusi menjadi pemain kelas atas. Meski kerap dikritik karena timnya minim prestadi, Wenger tidak bergeming.

Musim 2014-2015, Arsenal melakukan regenerasi dengan mengandalkan pemain seperti Jack Wilshere, Hector Bellerin, Serge Gnabry yang masih jebolan asli akademi Meriam London. Nama-nama tersebut diyakini memiliki prospek cerah mengembalikan kejayaan The Gunners baik di Liga Primer maupun di Eropa.

5. Southampton

Bersamaan upaya Southampton bersaing dengan klub-klub besar Liga Primer Inggris seperti Manchester United, Chelsea, Liverpool, Arsenal atau Manchester City. Klub berjuluk The Saints itu terbukti telah menghadirkan beberapa talenta hebat hasil binaan akademi muda mereka untuk kemudian memberikan keuntungan besar saat dijual.

Jebolan Southampton terbukti telah mampu menyihir dunia sepak bola dalam beberapa tahun terakhir, sebutan saja nama-nama seperti Theo Walcott, Gareth Bale dan pemain legendaris Inggris, Alan Shearer adalah hasil penempaan di akademi pemain muda The Saints. Tahun lalu menjadi puncak keseriusan Southampton dalam hal mencetak pemain muda dengan berinvestasi sebesar 30 juta pounds atau setara Rp 580,2 miliar untuk membangun sarana di akademi mereka.



Akademi yang diberi nama Markus Liebherr itu sangat modern. Dilengkapi dengan kelas pendidikan untuk pemain muda, ruang perawatan, laboratorium olahraga, dan fasilitas gym yang sangat komplet. Tahun lalu, Sothampton sempat mendapatkan kritikan karena menjual produk asli mereka seperti Adam Lallana, Luke Shaw, Calum Chambers, Dejan Lovren, dan Rickie Lambert.

Bahkan Liverpool sempat menghabiskan 50 juta pounds atau senilai dengan Rp 967 miliar untuk membeli tiga pemain Southampton. Total The Saints mendapatkan kuncuran dana besar sekira 92 juta pounds pada musim panas kemarin dari hasil penjualan pemain muda mereka.

6. Atletico Madrid

Atletico Madrid menjelma menjadi kekuatan menakutkan tidak hanya dikompetisi domestik La Liga, tapi juga di Liga Champions, setelah sempat selalu dijuluki tim underdog. Bersama pemain muda asli jebolan sendiri, mengantarkan tim berjuluk Los Rojiblancos menjuarai La Liga dan melaju ke final Liga Champions, sebelum dikalahkan Real Madrid.

Pemain seperti Diego Costa, Arda Turan, Koke, Raul Garcia, dan Diego Godin jadi pilar utama kebangkitan Atletico dalam beberapa tahun terakhir. Meski sempat ditinggalkan Costa yang bergabung bersama Chelsea, namun daya gedor skuat besutan Diego Simeone tidak luntur musim ini.



Atletico memang dikenal sebagai pencetak penyerang fantastis seperti Sergio Aguero, Fernando Torres dan Radamel Falcao. Sayang beberapa nama di atas justru bersinar bersama klub lain seperti Aguero dengan Manchester City.

7. FC Porto

Porto bisa dikatakan sebagai klub paling sukses di Portugal dan keberhasilan mereka dapat dikaitkan dengan sejumlah faktor. Salah satunya mungkin adalah sistem pembinaan pemain muda yang membuat mereka mendominasi Liga Portugal. Pemain muda mereka juga kerap dimanfaatkan Porto untuk mengeruk keuntungan.



Sepak bola Portugal tidak memungkinkan klub-klubnya untuk mendapatkan guyuran hak siar televisi yang melimpah seperti yang terjadi di Inggris atau tetangga mereka Spanyol. Total hak siar yang diterima klub-klub Portugal hanya sepersepuluhnya dibanding Spanyol, dan seperduapuluhnya dibanding Inggris.

Kondisi ini yang membuat Porto mencetak pemain muda berkualitas untuk kemudian dijual ke tim-tim besar Eropa. Pemain seperti James Rodriguez, Joao Moutinho dan Hulk adalah salah satu klub yang bakal mendatangkan dana besar untuk klub. Porto sangat mengetahui bagaimana mereka harus menjalankan bisnis ini.

8. Santos

Klub asal Brazil ini, Santos punya kebiasaan mengorbitkan para pemain bintang ke klub-klub besar di Eropa. Dengan minimnya dana belanja pemain, maka lulusan akademi pemain muda jadi solusi untuk menghadirkan keuntungan besar buat klub. Santos adalah salah satu kekuatan di Amerika Selatan sebagai pusatnya banyak pemain hebat berkualitas.



Sepertinya halnya klub-klub asal Brazil lainnya, Santos juga penyuplai pemain muda ke beberapa tim hebat di Eropa. Meski selalu ditinggal para bintangnya, Santos tak pernah berhenti melahirkan pemain hebat. Pele adalah jebolan asli Santos yang sudah tidak perlu diragukan lagi kualitasnya.

Lalu ada nama-nama besar seperti Robinho dan Neymar yang juga produk lain dari Santos. Neymar lahir dan dibesarkan di Santos, sebelum kemudian di beli Barcelona pada musim panas kemarin.

9. Valencia

Akademi pemain muda Valencia, menjadi salah satu pembinaan yang paling produktif melahirkan banyak pemain hebat di Spanyol. Meski gagal lolos ke Liga Champions musim ini, tim berjuluk Los Che itu terbukti masih mampu bersaing dikompetisi La Liga dengan mengisi peringkat keempat sementara.



Klub peraih dua gelar Liga Europa itu telah mengorbitkan banyak pemain bintang besar asli binaanya seperti Jordi Alba, David Silva, David Villa dan Juan Mata. Tapi sayang beberapa nama besar tersebut justru bersinar bersama klub-klub besar di Eropa.

10. AC Milan

Klub asal Italia, AC Milan menjadi satu-satunya wakil Italia dan menjadi penutup dalam daftar klub yang sering mencetak pemain bintang. Akademi pemain tim berjuluk I Rossoneri itu memang kerap mencetak pemain tenar yang bermain untuk rival mereka seperti Juventus, Inter Milan atau AS Roma.

Legenda seperti Filippo Inzaghi, Paolo Maldini adalah produk asli klub raksasa asal Italia tersebut. Kini Milan juga pemain masa depan seperti Stephan El Shaarawy, Andrea Poli, atau Mattia De Sciglio yang kini jadi tumpuan skuat besutan Filipo Inzaghi itu. Kesuksesan mereka menjadi insiprasi buat klub untuk mengorbitkan pemain produk asli mereka.



Tidak tanggung-tanggung, AC Milan memasang target satu pemain akademi mereka menembus tim utama tiap tahunnya. Musim ini Ivan De Santis dan Davide Calabria menjadi dua pemain muda yang diberi kesempatan Inzaghi untuk berlaga. "Milan layak bangga karena sudah menghasilkan sejumlah pemain muda berbakat. Saya senang mereka masih bersama Milan. Jika terus berlatih bersama skuat utama, pemain-pemain muda di sini bisa makin hebat," yakin Inzaghi.