Mou Tak Beda Jauh dengan Simeone
A
A
A
LONDON - Penyerang Chelsea, Diego Costa menuturkan, Jose Mourinho memiliki kemiripan dengan mantan pelatihnya di Atletico Madrid, Diego Simeone. Menurut Costa, baik Mourinho maupun Simeone sama-sama pelatih yang ingin pemainnya bermain maksimal dalam situasi apapun.
"Mourinho dan Simeone punya banyak kesamaan seperti semangat soal pertandingan dan level komitmen yang mereka minta dari para pemain. Mereka berdua meminta para pemain mengeluarkan semua kemampuannya. Hanya saja, dalam soal taktik, Mourinho dan Simeone punya visi berbeda," ujar Costa dilansir Football-Espana, Sabtu (14/2/2015).
Diego Costa bermain di bawah asuhan Simeone selama tiga musim sewaktu membela Los Rojiblancos -julukan Atletico. Di bawah asuhan pelatih berjuluk El Cholo, Costa menjelma menjadi salah satu penyerang berbahaya di Liga Spanyol. Hal inilah juga yang membuat Chelsea akhirnya memboyongnya di awal musim ini.
Mencicipi Liga Primer untuk pertama kali ternyata tak membuat ketajaman Costa hilang. Ia kini berstatus top skor liga dengan 19 gol. Kendati demikian, menurut Costa, bermain di Liga Primer lebih sulit. "Saya mulai terbiasa mendapatkan tendangan lebih banyak dari sebelumnya. Para bek Liga Primer sangat kuat dan bermain fisik," ujar Costa.
"Di Inggris, wasit tidak banyak meniup peluit berbeda dengan di Spanyol. Akibatnya, Anda harus sangat kuat selama 90 menit," tutupnya.
"Mourinho dan Simeone punya banyak kesamaan seperti semangat soal pertandingan dan level komitmen yang mereka minta dari para pemain. Mereka berdua meminta para pemain mengeluarkan semua kemampuannya. Hanya saja, dalam soal taktik, Mourinho dan Simeone punya visi berbeda," ujar Costa dilansir Football-Espana, Sabtu (14/2/2015).
Diego Costa bermain di bawah asuhan Simeone selama tiga musim sewaktu membela Los Rojiblancos -julukan Atletico. Di bawah asuhan pelatih berjuluk El Cholo, Costa menjelma menjadi salah satu penyerang berbahaya di Liga Spanyol. Hal inilah juga yang membuat Chelsea akhirnya memboyongnya di awal musim ini.
Mencicipi Liga Primer untuk pertama kali ternyata tak membuat ketajaman Costa hilang. Ia kini berstatus top skor liga dengan 19 gol. Kendati demikian, menurut Costa, bermain di Liga Primer lebih sulit. "Saya mulai terbiasa mendapatkan tendangan lebih banyak dari sebelumnya. Para bek Liga Primer sangat kuat dan bermain fisik," ujar Costa.
"Di Inggris, wasit tidak banyak meniup peluit berbeda dengan di Spanyol. Akibatnya, Anda harus sangat kuat selama 90 menit," tutupnya.
(akr)