Ini Penyebab Kekalahan Garuda Muda
A
A
A
SIDOARJO - Pil pahit harus ditelan timnas Indonesia U-23 dalam laga ujicoba internasional melawan timnas Suriah U-23 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu (14/2/2015). Skuad yang diproyeksikan tampil di ajang Pra Kualifikasi Piala Asia 2019 dan SEA Games 2015 itu harus menelan kekalahan telak tiga gol tanpa balas.
Kedua tim sudah bersua di tempat sama empat hari sebelumnya. Saat itu pertandingan berakhir imbang, 1-1. Namun, pada pertemuan kedua, penampilan Evan Dimas dkk tidak jauh lebih baik. Bahkan, lini pertahanan yang dipertandingan pertama cukup baik justru tadi menjadi titik lemah timnas.
Faktanya, Suriah unggul cepat melalui aksi Yousef Kalfa pada menit kesebelas. Gol ini menjadi cerminan lini belakang kurang fokus dalam pertandingan. Sebab, sebelum gawang Garuda Muda yang dikawal Ravi Mardianto bobol, timnas sebenarnya mendapatkan peluang matang di gawang Suriah. Namun, ketika peluang terbuang, hanya dua sentuhan, Suriah berhasil melakukan serangan balik tanpa bisa diantispasi lini pertahanan yang dikomando Lethusen Manahati.
Menurut Pelatih timnas U-23 Aji Santoso, meski kebobolan cepat sebenarnya Indonesia masih menunjukan perlawanan, "Pada menit lima belas ke atas permainan masih berjalan seimbang. Pemain masih menunjukkan perlawanan untuk mengejar ketinggalan satu gol, " ujarnya.
Timnas Garuda Muda yang mengandalkan Evan Dimas sebagai motor serangan sebenarnya mampu mencetak gol melalui aksi Evan pada menit ke-23. Namun, wasit menganulirnya karena pemain asal Persebaya Surabaya itu berdiri pada posisi offside.
Pada babak kedua, pertandingan berjalan menarik. Kedua tim saling serang. Namun, gawang Indonesia justru kembali bobol pada menit ke-70. Berawal dari kemelut di depan gawang Merah Putih, bola yang gagal ditepis Ravi langsung disambar Wesah Diam Agha. Seluruh pemain Garuda Muda tak mampu berbuat banyak melihat gawangnya jebol. Wesah Diam Agha kembali mencetak gol pada menit ke-81 sekaligus mengantarkan timnya unggul 3-0.
Menurut Aji Santoso, sejak terjadinya gol kedua pada menit ke-70, permainan timnas sudah tidak lagi terkontrol. "Gol kedua membuat mental pemain down. Semua gol merupakan kesalahan kami sendiri. Tim ini banyak dihuni pemain baru, masih banyak kekurangan yang harus kami perbaiki, " ucapnya.
Sementara kubu Suriah mengaku tak menyangka bisa menang telak dari Indonesia, " Pada babak pertama kita menyangka bisa menang mudah setelah mencetak satu gol. Ternyta tidak, pemain Indonesia melakukan presurre tinggi. Namun setelah gol kedua, lawan sudah kehilangan gayanya. Ini yang memudahkan kami, " ujar Pelatih Muhammed Sakeer.
Kedua tim sudah bersua di tempat sama empat hari sebelumnya. Saat itu pertandingan berakhir imbang, 1-1. Namun, pada pertemuan kedua, penampilan Evan Dimas dkk tidak jauh lebih baik. Bahkan, lini pertahanan yang dipertandingan pertama cukup baik justru tadi menjadi titik lemah timnas.
Faktanya, Suriah unggul cepat melalui aksi Yousef Kalfa pada menit kesebelas. Gol ini menjadi cerminan lini belakang kurang fokus dalam pertandingan. Sebab, sebelum gawang Garuda Muda yang dikawal Ravi Mardianto bobol, timnas sebenarnya mendapatkan peluang matang di gawang Suriah. Namun, ketika peluang terbuang, hanya dua sentuhan, Suriah berhasil melakukan serangan balik tanpa bisa diantispasi lini pertahanan yang dikomando Lethusen Manahati.
Menurut Pelatih timnas U-23 Aji Santoso, meski kebobolan cepat sebenarnya Indonesia masih menunjukan perlawanan, "Pada menit lima belas ke atas permainan masih berjalan seimbang. Pemain masih menunjukkan perlawanan untuk mengejar ketinggalan satu gol, " ujarnya.
Timnas Garuda Muda yang mengandalkan Evan Dimas sebagai motor serangan sebenarnya mampu mencetak gol melalui aksi Evan pada menit ke-23. Namun, wasit menganulirnya karena pemain asal Persebaya Surabaya itu berdiri pada posisi offside.
Pada babak kedua, pertandingan berjalan menarik. Kedua tim saling serang. Namun, gawang Indonesia justru kembali bobol pada menit ke-70. Berawal dari kemelut di depan gawang Merah Putih, bola yang gagal ditepis Ravi langsung disambar Wesah Diam Agha. Seluruh pemain Garuda Muda tak mampu berbuat banyak melihat gawangnya jebol. Wesah Diam Agha kembali mencetak gol pada menit ke-81 sekaligus mengantarkan timnya unggul 3-0.
Menurut Aji Santoso, sejak terjadinya gol kedua pada menit ke-70, permainan timnas sudah tidak lagi terkontrol. "Gol kedua membuat mental pemain down. Semua gol merupakan kesalahan kami sendiri. Tim ini banyak dihuni pemain baru, masih banyak kekurangan yang harus kami perbaiki, " ucapnya.
Sementara kubu Suriah mengaku tak menyangka bisa menang telak dari Indonesia, " Pada babak pertama kita menyangka bisa menang mudah setelah mencetak satu gol. Ternyta tidak, pemain Indonesia melakukan presurre tinggi. Namun setelah gol kedua, lawan sudah kehilangan gayanya. Ini yang memudahkan kami, " ujar Pelatih Muhammed Sakeer.
(sha)