PT Liga Indonesia Tersandung Rekomendasi BOPI
A
A
A
JAKARTA - Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Menpora, Gatot S Broto mengaku tak akan menghalangi rencana pihak PT Liga Indonesia untuk menggelar Indonesia Super Legue (ISL) 2015 pada 20 Februari mendatang. Tapi dia sekadar mengingatkan bahwa pihak kepolisian tidak akan memberikan izin jika belum mendapat rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
"Yang jelas kami tidak menghalangi. Tapi harus diingat, bahwa polisi tidak akan memberi izin jika belum ada rekomendasi dari BOPI," tegas Gatot, dalam pesan singkatnya kepada Sindonews, Sabtu (14/2/2015).
Pengumuman sekaligus launching ISL 2015 hanya berselang satu hari setelah Tim Sembilan bentukan Menpora menggelar konferensi pers di Media Center, Kemenpora. Dalam pemaparannya, ketua Tim Sembilan Oegroseno mengatakan akan mengeluarkan paket rekomendasi kepada Menpora untuk tidak memberikan izin menggelar kick off kepada PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi sepakbola tanah air bilamana masih terdapat persyaratan yang belum dipenuhi klub.
Rekomendasi untuk menunda bergulirnya kompetisi ISL musim ini didasari pada temuan sejumlah kelalaian dalam manajemen PT Liga Indonesia dan klub peserta ISL, terkait sistem keuangan dan kelengkapan dokumen-dokumen standar kompetisi sepakbola profesional.
"Setelah mendengarkan pemaparan dari BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia) dan Tim Verifikasi sejak pukul 14.00 wib, hari ini Tim Sembilan mengeluarkan rekomendasi untuk menunda (kick off) ISL 2015 dari yang semula di jadwalkan (20 Februari 2015) hingga diselesaikannya persyaratan dan kewajiban dari seluruh peserta ISL," kata Oegroseno, saat menggelar jumpa pers di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (13/2) kemarin.
Kendati demikian, menurut laporan yang dicomot dari ligaindonesia, Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya akhirnya menyelesaikan semua kewajiban kepada para pemain dan official tim musim ISL 2014. Ini merupakan langkah akhir finalisasi dari proses pembayaran yang sudah dilakukan sebelumnya.
Ketika disinggung soal pembayaran gaji pemain telah diselesaikan, apakah artinya ISL dapat benar-benar bisa bergulir? Gatot menjawab itu masih belum cukup. "Gaji saja tidak cukup, bagaimana dengan pajak serta status badan hukum dll?" tanya Gatot.
"Yang jelas kami tidak menghalangi. Tapi harus diingat, bahwa polisi tidak akan memberi izin jika belum ada rekomendasi dari BOPI," tegas Gatot, dalam pesan singkatnya kepada Sindonews, Sabtu (14/2/2015).
Pengumuman sekaligus launching ISL 2015 hanya berselang satu hari setelah Tim Sembilan bentukan Menpora menggelar konferensi pers di Media Center, Kemenpora. Dalam pemaparannya, ketua Tim Sembilan Oegroseno mengatakan akan mengeluarkan paket rekomendasi kepada Menpora untuk tidak memberikan izin menggelar kick off kepada PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi sepakbola tanah air bilamana masih terdapat persyaratan yang belum dipenuhi klub.
Rekomendasi untuk menunda bergulirnya kompetisi ISL musim ini didasari pada temuan sejumlah kelalaian dalam manajemen PT Liga Indonesia dan klub peserta ISL, terkait sistem keuangan dan kelengkapan dokumen-dokumen standar kompetisi sepakbola profesional.
"Setelah mendengarkan pemaparan dari BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia) dan Tim Verifikasi sejak pukul 14.00 wib, hari ini Tim Sembilan mengeluarkan rekomendasi untuk menunda (kick off) ISL 2015 dari yang semula di jadwalkan (20 Februari 2015) hingga diselesaikannya persyaratan dan kewajiban dari seluruh peserta ISL," kata Oegroseno, saat menggelar jumpa pers di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (13/2) kemarin.
Kendati demikian, menurut laporan yang dicomot dari ligaindonesia, Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya akhirnya menyelesaikan semua kewajiban kepada para pemain dan official tim musim ISL 2014. Ini merupakan langkah akhir finalisasi dari proses pembayaran yang sudah dilakukan sebelumnya.
Ketika disinggung soal pembayaran gaji pemain telah diselesaikan, apakah artinya ISL dapat benar-benar bisa bergulir? Gatot menjawab itu masih belum cukup. "Gaji saja tidak cukup, bagaimana dengan pajak serta status badan hukum dll?" tanya Gatot.
(sha)