PBR Bingung Pilih Homebase
A
A
A
BANDUNG - Setelah sebelumnya dipusingkan belum memiliki homebase, kini Pelita Bandung Raya (PBR) kebingungan memilih stadion yang akan digunakan sebagai laga kandang. Stadion Si Jalak Harupat yang berada di Soreang Kabupaten Bandung dan Stadion Singaperbangsa yang berada di Kabupaten Karawang menjadi alternatif pilihan PBR dalam menghadapi kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 mendatang.
Namun begitu, perwakilan manajemen tim PBR, Riki Sengkona belum dapat menentukan Stadion mana yang akan digunakan pasukan Dejan Antonic dalam menghadapi kompetisi tertinggi tanah air tersebut. Pasalnya keduanya masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan.
Seperti halnya Stadion Si Jalak Harupat, kata Riki, Stadion milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung itu memiliki harga sewa yang cukup besar, meski sudah diuji kelayakannya. Tentu saja, hal itu cukup membuat manajemen PBR kewalahan. Mengingat selama musim 2014 kemarin saja, manajemen PBR tidak dapat meraup keuntungan bahkan kerugian kerap menimpa tim yang berjuluk The Boys Are Back tersebut.
Sementara Stadion Singaperbangsa, memiliki struktur tanah yang tidak merata. Sehingga akan berdampak buruk bagi perkembangan skuatnya baik saat menjalani latihan maupun pertandingan sesungguhnya. "Memang batas pendaftaran stadion untuk homebase sudah berakhir pada 15 Februari 2015 kemarin. Tapi saat menggelar emergency meeting di Jakarta, Senin (16/2/2015) kemarin, Pak Joko Driyono (CEO PT Liga Indonesia) memberikan kami kemudahan, jika penentuan homebase ditentukan sebelum kick off ISL 2015. Ada dua alternatif pilihan, Jalak dan Singaperbangsa. Tapi tetap kami belum tentukan keduanya, masih menimbang dulu," ujar Riki kepada media ini, Selasa (17/2/2015).
Riki menyadari, pelatih Dejan Antonic pun enggan menggunakan Stadion Singaperbangsa sebagai homebase tim besutannya, karena struktur lapangan yang tidak merata. Namun kabar terbaru yang didapatkan, lapangan yang berada di Stadion Singaperbangsa saat ini tengah dalam masa perbaikan, seperti ditanami rumput dan diratakan struktur tanahnya.
"Rencananya pekan depan kami akan ke sana (Stadion Singaperbangsa) kalau misalkan memang sudah bagus, tidak menutup kemungkinan kita homebase di sana," katanya.
Namun jika pada akhirnya keadaan Stadion Singaperbangsa masih tetap seperti sebelumnya, maka Stadion Si Jalak Harupat menjadi alternatif terakhir PBR. "Mau tidak mau kita kembali ke Jalak. Yang jelas saat ini kita sedang upayakan. Mudah-mudahan kita dapatkan sesuai dengan apa yang kita inginkan," pungkasnya.
Namun begitu, perwakilan manajemen tim PBR, Riki Sengkona belum dapat menentukan Stadion mana yang akan digunakan pasukan Dejan Antonic dalam menghadapi kompetisi tertinggi tanah air tersebut. Pasalnya keduanya masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan.
Seperti halnya Stadion Si Jalak Harupat, kata Riki, Stadion milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung itu memiliki harga sewa yang cukup besar, meski sudah diuji kelayakannya. Tentu saja, hal itu cukup membuat manajemen PBR kewalahan. Mengingat selama musim 2014 kemarin saja, manajemen PBR tidak dapat meraup keuntungan bahkan kerugian kerap menimpa tim yang berjuluk The Boys Are Back tersebut.
Sementara Stadion Singaperbangsa, memiliki struktur tanah yang tidak merata. Sehingga akan berdampak buruk bagi perkembangan skuatnya baik saat menjalani latihan maupun pertandingan sesungguhnya. "Memang batas pendaftaran stadion untuk homebase sudah berakhir pada 15 Februari 2015 kemarin. Tapi saat menggelar emergency meeting di Jakarta, Senin (16/2/2015) kemarin, Pak Joko Driyono (CEO PT Liga Indonesia) memberikan kami kemudahan, jika penentuan homebase ditentukan sebelum kick off ISL 2015. Ada dua alternatif pilihan, Jalak dan Singaperbangsa. Tapi tetap kami belum tentukan keduanya, masih menimbang dulu," ujar Riki kepada media ini, Selasa (17/2/2015).
Riki menyadari, pelatih Dejan Antonic pun enggan menggunakan Stadion Singaperbangsa sebagai homebase tim besutannya, karena struktur lapangan yang tidak merata. Namun kabar terbaru yang didapatkan, lapangan yang berada di Stadion Singaperbangsa saat ini tengah dalam masa perbaikan, seperti ditanami rumput dan diratakan struktur tanahnya.
"Rencananya pekan depan kami akan ke sana (Stadion Singaperbangsa) kalau misalkan memang sudah bagus, tidak menutup kemungkinan kita homebase di sana," katanya.
Namun jika pada akhirnya keadaan Stadion Singaperbangsa masih tetap seperti sebelumnya, maka Stadion Si Jalak Harupat menjadi alternatif terakhir PBR. "Mau tidak mau kita kembali ke Jalak. Yang jelas saat ini kita sedang upayakan. Mudah-mudahan kita dapatkan sesuai dengan apa yang kita inginkan," pungkasnya.
(bbk)