Ubaya Jawara Putri, UPH Juara Putra
A
A
A
SURABAYA - Tim basket putri Universitas Surabaya (Ubaya) berhasil menahbiskan diri sebagai juara nasional dalam ajang Liga Mahasiswa (Lima) 2015. Pada partai puncak yang digelar di GOR CLS Surabaya, Ubaya mengandaskan perlawanan Universitas Esa Unggul (UEU) Jakarta, 77-68.
Ubaya yang mengandalkan Gabriel dan Olivia sebenarnya sempat keteteran pada kuarter pertama. Hingga pertengahan kuarter pertama Ubaya tertinggal 8-19. Gabriel yang memiliki pengalaman di pelatnas mampu memperpendek kekalahan menjadi 22-25. Ubaya mulai menemukan pola permainan menghadapi The Swans, julukan UEU sejak kuarter kedua.
Fedora menjadi figur baru sebagai pendulang poin bagi Ubaya, selain Gabriel. Selama pertandingan Fedora membukukan 20 poin, sedangkan Gabriel 28 poin. Pada akhir kuarter kedua Ubaya kemudian memimpin 43-38. Kejar-mengejar poin terjadi hingga akhir pertandingan. Rosemery beberapa kali mencetak tiga poin untuk UEU, tapi Ubaya masih sulit dikejar hingga hasil akhir kuarter ketiga skor 58-51.
Selisih skor Ubaya semakin jauh meninggalkan UEU. UEU, yang bersusah payah mengejar, sempat memperpendek jarak hingga pertengahan kuarter keempat menjadi 66-59. Sayang, ketangguhan Ubaya belum bisa ditumbangkan. Laga ini ditutup dengan skor 77-68 dengan kemenangan Ubaya. ”Ini adalah musim terakhir saya di Liga Mahasiswa, tentu sangat senang bisa menjadi juara,” ujar Gabriel.
Di sektor putra, Universitas Pelita Harapan menjadi juara nasional setelah mengalahkan jagoan dari Bandung; ITHB dengan skor tipis 47-45. Pertandingan kedua tim tersebut berjalan alot sejak awal hingga kuarter akhir. ITHB memimpin terlebih dahulu pada babak pertama dengan skor 15-9. Half timekuarter kedua ITHB masih memegang kendali permainan dengan unggul 25-16, tetapi ITHB dikunci di angka 25 sementara UPH perlahan mulai mengejar perolehan poin.
Memasuki kuarter ketiga, UPH mengambil alih keunggulan. Berada di posisi yang tidak menguntungkan, ITHB mulai menerapkan defenseyang ketat. Kedua tim juga lebih bermain hati-hati. Tertinggal 35-30, ITHB terus berusaha keras mencoba menembus pertahanan UPH yang ketat. ITHB akhirnya bisa memperkecil ketinggalan dengan selisih dua angka, 36-34.
Kuarter terakhir menjadi kuarter yang paling menegangkan. Jan Misael memberi harapan lewat tembakan on threedan mengubah kedudukan menjadi 47-45. Bagi sang kapten UPH Christian Gunawan yang juga meraih top steal, percaya terhadap tim menjadi salah satu kunci kemenangan timnya.
Rahmad tomy
Ubaya yang mengandalkan Gabriel dan Olivia sebenarnya sempat keteteran pada kuarter pertama. Hingga pertengahan kuarter pertama Ubaya tertinggal 8-19. Gabriel yang memiliki pengalaman di pelatnas mampu memperpendek kekalahan menjadi 22-25. Ubaya mulai menemukan pola permainan menghadapi The Swans, julukan UEU sejak kuarter kedua.
Fedora menjadi figur baru sebagai pendulang poin bagi Ubaya, selain Gabriel. Selama pertandingan Fedora membukukan 20 poin, sedangkan Gabriel 28 poin. Pada akhir kuarter kedua Ubaya kemudian memimpin 43-38. Kejar-mengejar poin terjadi hingga akhir pertandingan. Rosemery beberapa kali mencetak tiga poin untuk UEU, tapi Ubaya masih sulit dikejar hingga hasil akhir kuarter ketiga skor 58-51.
Selisih skor Ubaya semakin jauh meninggalkan UEU. UEU, yang bersusah payah mengejar, sempat memperpendek jarak hingga pertengahan kuarter keempat menjadi 66-59. Sayang, ketangguhan Ubaya belum bisa ditumbangkan. Laga ini ditutup dengan skor 77-68 dengan kemenangan Ubaya. ”Ini adalah musim terakhir saya di Liga Mahasiswa, tentu sangat senang bisa menjadi juara,” ujar Gabriel.
Di sektor putra, Universitas Pelita Harapan menjadi juara nasional setelah mengalahkan jagoan dari Bandung; ITHB dengan skor tipis 47-45. Pertandingan kedua tim tersebut berjalan alot sejak awal hingga kuarter akhir. ITHB memimpin terlebih dahulu pada babak pertama dengan skor 15-9. Half timekuarter kedua ITHB masih memegang kendali permainan dengan unggul 25-16, tetapi ITHB dikunci di angka 25 sementara UPH perlahan mulai mengejar perolehan poin.
Memasuki kuarter ketiga, UPH mengambil alih keunggulan. Berada di posisi yang tidak menguntungkan, ITHB mulai menerapkan defenseyang ketat. Kedua tim juga lebih bermain hati-hati. Tertinggal 35-30, ITHB terus berusaha keras mencoba menembus pertahanan UPH yang ketat. ITHB akhirnya bisa memperkecil ketinggalan dengan selisih dua angka, 36-34.
Kuarter terakhir menjadi kuarter yang paling menegangkan. Jan Misael memberi harapan lewat tembakan on threedan mengubah kedudukan menjadi 47-45. Bagi sang kapten UPH Christian Gunawan yang juga meraih top steal, percaya terhadap tim menjadi salah satu kunci kemenangan timnya.
Rahmad tomy
(bbg)