Perang Paksa Shakhtar Pindah Stadion
A
A
A
DONETSK - Menjamu Bayern Muenchen di leg pertama babak 16 besar Liga Champions, dini hari nanti WIB, jawara Ukraina, Shakhtar Donetsk dipaksa pindah stadion sejauh 750 miles atau sekira 1.200 km dari kandang mereka Donbass Arena, lantaran perang yang masih berkecambuk. Bahkan kabarnya Donbass Arena pernah terkena serangan artileri dari pasukan pro Rusia, pada Oktober lalu hingga merusak beberapa bagian stadion.
Letak Donbass Arena yang masuk dalam zona perang, memaksa Shakhtar harus pindah ke Arena Lviv ketika menjamu klub raksasa Bundesliga, Bayern. Tentu tampak aneh apabila Anda melihat kondisi mencekam di Donbass Arena saat ini, apabila dibandingkan saat mereka menggelar hajatan Piala Eropa 2012. Suasa suka cita tiga tahun lalu, kini berubah menjadi suara tembakan artileri yang menghujam bagian luar stadion, hingga membuat beberapa panel kaca hancur.
Kejadian ini terjadi pada Oktober lalu, bayangkan apabila di Stadion tersebut sejak menggelar pertandingan. Suasana mengerikan ini yang memaksa Shakhtar harus pindah kandang saat menggelar babak 16 besar Liga Champions musim 2014-2015, dini hari nanti WIB. Meski saat ini sedang terjadi genjatan senjata, namun beberapa pasukan dari Ukraina dan pro Rusia masih terlibat baku tembak yang sewaktu-waktu bisa mengancam keselamatan.
Akhirnya Shakhtar pindah kandang ke Lviv sejak akhir tahun ini, yang dinilai cukup aman. Meski laga bakal berlangsung di zona yang relatif netral dekat perbatasan Polandia, tapi para penggawa Bayern tetap diselimuti rasa takut. "Sulit memahami dan ini jadi pengalaman unik menghadapi tim yang sedang mengalami krisis. Ini adalah situasi yang nyata dan Anda tahu ada perang yang mengerikan di luar sana," ucap Thomas Muller.
Lviv Arena yang berkapasitas 34.900 kursi diharapkan penuh dengan pendukung tuan rumah nanti. Bayern terbang ke Lviv dari Munich, Senin (16/2/2015) pukul 14.45 waktu setempat dan dijadwalkan kembali pada Rabu (18/2/2015) pukul 00.30 waktu Lviv. Bayern sengaja memperpendek kunjungan mereka ke Ukraina, dan membatalkan acara jamuan makan pasca pertandingan yang biasa mereka lakukan.
Letak Donbass Arena yang masuk dalam zona perang, memaksa Shakhtar harus pindah ke Arena Lviv ketika menjamu klub raksasa Bundesliga, Bayern. Tentu tampak aneh apabila Anda melihat kondisi mencekam di Donbass Arena saat ini, apabila dibandingkan saat mereka menggelar hajatan Piala Eropa 2012. Suasa suka cita tiga tahun lalu, kini berubah menjadi suara tembakan artileri yang menghujam bagian luar stadion, hingga membuat beberapa panel kaca hancur.
Kejadian ini terjadi pada Oktober lalu, bayangkan apabila di Stadion tersebut sejak menggelar pertandingan. Suasana mengerikan ini yang memaksa Shakhtar harus pindah kandang saat menggelar babak 16 besar Liga Champions musim 2014-2015, dini hari nanti WIB. Meski saat ini sedang terjadi genjatan senjata, namun beberapa pasukan dari Ukraina dan pro Rusia masih terlibat baku tembak yang sewaktu-waktu bisa mengancam keselamatan.
Akhirnya Shakhtar pindah kandang ke Lviv sejak akhir tahun ini, yang dinilai cukup aman. Meski laga bakal berlangsung di zona yang relatif netral dekat perbatasan Polandia, tapi para penggawa Bayern tetap diselimuti rasa takut. "Sulit memahami dan ini jadi pengalaman unik menghadapi tim yang sedang mengalami krisis. Ini adalah situasi yang nyata dan Anda tahu ada perang yang mengerikan di luar sana," ucap Thomas Muller.
Lviv Arena yang berkapasitas 34.900 kursi diharapkan penuh dengan pendukung tuan rumah nanti. Bayern terbang ke Lviv dari Munich, Senin (16/2/2015) pukul 14.45 waktu setempat dan dijadwalkan kembali pada Rabu (18/2/2015) pukul 00.30 waktu Lviv. Bayern sengaja memperpendek kunjungan mereka ke Ukraina, dan membatalkan acara jamuan makan pasca pertandingan yang biasa mereka lakukan.
(akr)