Ehm...Menpora Buat Standar Ganda

Rabu, 18 Februari 2015 - 17:35 WIB
Ehm...Menpora Buat Standar...
Ehm...Menpora Buat Standar Ganda
A A A
JAKARTA - Palu sudah diketuk Menpora Imam Nahrawi yang meminta kompetisi Indonesia Super League (ISL) untuk diundur pekan. Tapi di sisi Pak Menteri membuat standar dengan memberikan izin pada Persib Bandung berlaga ajang AFC Cup melawan New Radiant (Maladewa) yang akan digelar pada 25 Februari mendatang. Nah loh ?

Keputusan yang dibuat Menpora yang mengacu pada aturan Badan Olah raga Profesional (BOPI) itu memang sangat mengejutkan banyak klub. Pasalnya, mereka sudah jauh-jauh hari mempersiapkan diri. Pengeluaran pastinya juga sudah membesar untuk merekrut pemain, melakukan pemusatan latihan dan launching tim.

Ancaman pun sempat terlontar dari manajemen Sriwijaya FC yang akan tampil di Liga Singapura jika jadwal ISL tidak jelas. Namun di antara beberapa klub, sepertinya panitia pertandingan laga kandang Persib yang bakal mengalami kerugian besar. Mereka sudah mencetak tiket dan melakukan semua persiapan untuk laga perdana melawan Persipura pada 20 Februari mendatang. Namun dengan pengunduran jadwal ini mereka pun harus memulangkan uang tiket yang terlanjur dibeli pada bobotoh.

Tapi jeritan klub tidak lagi mempengaruhi Menpora. Imam Nahrawi menegaskan, jika keputusannya menunda kick off ISL selama dua pekan lamanya setelah melihat hasil verifikasi 18 klub peserta ISL yang diberikan BOPI. Dari semua kontestan kompetisi tertinggi di tanah air baru 50 persen saja yang terlengkapi.

Hal yang menjadi sorotan adalah soal kontrak kerja, apakah si pemain sudah memiliki Kartu Izin Tinggal Sementara (Kitas) apa belum. Lalu apakah seluruh pemain yang tampil di ISL 2015, sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Selain dua hal tersebut, BOPI juga menyatakan jika mereka juga masih menunggu surat keterangan kontrak MoU antara klub dengan pihak pengelola.

"BOPI berkesimpulan bahwa ISL belum layak diberikan rekomendasi karena belum memenuhi persyaratan. Data yang masuk ke BOPI saat ini baru 50 persen," kata Imam saat menggelar jumpa pers di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Rabu (18/2/2015).

Menpora kembali menambahkan, jika sebetulnya BOPI tidak secara mendadak melakukan pemberitahuan kepada PSSI dan Liga untuk melakukan proses verifikasi. Karena data dan dokumen yang diminta BOPI, tambahnya sudah diminta berulang kali oleh pihak mereka namun tidak mendapat jawaban dari PSSI ataupun Liga sebagai operator kompetisi sepak bola di Tanah Air.

"Kami meminta LIGA dan klub-klub tersebut memenuhi persyaratan yang diminta BOPI agar dapat memberikan rekomendasi ISL 2015. Dan kami sudah mengirim surat permintaan verifikasi yang awalnya pada April 2014. Dan kami kembali menyurati mereka ada 6 Januari 2015. Tapi mereka (PSSI dan Liga) baru memberikan respon pada 23 Januari lalu," papar Menpora.

Menpora juga menjelaskan, jika selama dua pekan itu PSSI dan Liga dapat memenuhi data dan dokumen, maka ISL sudah boleh digelar. Namun jika tidak bisa diselesaikan, maka BOPI akan mengambil langkah lebih lanjut soal bagaimana nasib keberlangsungan kompetisi ISL di musim kompetisi tahun ini.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4344 seconds (0.1#10.140)