Aremania Serukan Boikot Laga Home Singo Edan
A
A
A
MALANG - Perubahan desain jersey dan logo Arema Cronus untuk musim 2015 direaksi keras oleh Aremania. Bahkan, suporter militan Singo Edan itu mengancam boikot tidak menonton pertandingan Arema musim ini di Kanjuruhan.
Media Officer Arema Cronus Sudarmaji harus bersusah-payah menghadapi kritikan bahkan hujatan dari segala penjuru.Serbuan melalui dunia maya ternyata lebih mendominasi, karena nyatanya belum ada Aremania yang datang langsung ke kantor Arema. Padahal manajemen sudah siap berdiskusi dan menjelaskan semua hal mengenai perubahan desain jersey dan logo.
Terakhir, malah muncul seruan untuk memboikot laga home Arema Cronus di Stadion Kanjuruhan jika Arema tak mengembalikan identitas lamanya. Tidak diketahui secara detail siapa dan dari mana seruan itu muncul. Dan ini baru pertama kalinya di Kanjuruhan ada seruan boikot laga Singo Edan.
Sudarmaji pun harus membuat penjelasan melalui akun twitter pribadinya demi mereduksi kegalauan Aremania. "Manajemen Arema menyadari ada pro dan kontra soal jersey, tapi kalau sudah mengajak boikot laga Arema, itu sudah mengarah assassination," kata Sudarmaji.
Dia yakin Aremania adalah supporter yang dewasa dan cerdas, sehingga tidak akan melakukan gerakan yang destruktif seperti boikot pertandingan. Sudarmaji berharap Aremania tetap memberikan kritikan yang solutif demi kebaikan Arema dan Aremania ke depannya.
"Manajemen Arema Cronus dan Aremania sama beratnya dalam menjaga eksistensi Arema di ISL. Karena itu ayo saling mengisi dan saling solutif," begitu ajakan Sudarmaji di dunia maya. Diakui Sudarmaji, hingga kini keluhan Aremania sebatas di dunia maya walaupun manajemen menunggu di kantor Arema.
Rencana boikot laga di Kanjuruhan menjadi buntut kekecewaan Aremania terkait perubahan jersey dan logo Arema. Walau belum ada kepastian apakah rencana boikot tersebut benar adanya, tapi manajemen tetap memberikan respons.
Sebelumnya, Arema meluncurkan jersey warna kuning dan biru dengan motif kotak. Itu memunculkan kegelisahan Arema yang menilai harusnya warna biru lebih dominan. Selain itu tulisan "11 Agustus 1987" yang raib dari logo Arema juga dipermasalahkan
Media Officer Arema Cronus Sudarmaji harus bersusah-payah menghadapi kritikan bahkan hujatan dari segala penjuru.Serbuan melalui dunia maya ternyata lebih mendominasi, karena nyatanya belum ada Aremania yang datang langsung ke kantor Arema. Padahal manajemen sudah siap berdiskusi dan menjelaskan semua hal mengenai perubahan desain jersey dan logo.
Terakhir, malah muncul seruan untuk memboikot laga home Arema Cronus di Stadion Kanjuruhan jika Arema tak mengembalikan identitas lamanya. Tidak diketahui secara detail siapa dan dari mana seruan itu muncul. Dan ini baru pertama kalinya di Kanjuruhan ada seruan boikot laga Singo Edan.
Sudarmaji pun harus membuat penjelasan melalui akun twitter pribadinya demi mereduksi kegalauan Aremania. "Manajemen Arema menyadari ada pro dan kontra soal jersey, tapi kalau sudah mengajak boikot laga Arema, itu sudah mengarah assassination," kata Sudarmaji.
Dia yakin Aremania adalah supporter yang dewasa dan cerdas, sehingga tidak akan melakukan gerakan yang destruktif seperti boikot pertandingan. Sudarmaji berharap Aremania tetap memberikan kritikan yang solutif demi kebaikan Arema dan Aremania ke depannya.
"Manajemen Arema Cronus dan Aremania sama beratnya dalam menjaga eksistensi Arema di ISL. Karena itu ayo saling mengisi dan saling solutif," begitu ajakan Sudarmaji di dunia maya. Diakui Sudarmaji, hingga kini keluhan Aremania sebatas di dunia maya walaupun manajemen menunggu di kantor Arema.
Rencana boikot laga di Kanjuruhan menjadi buntut kekecewaan Aremania terkait perubahan jersey dan logo Arema. Walau belum ada kepastian apakah rencana boikot tersebut benar adanya, tapi manajemen tetap memberikan respons.
Sebelumnya, Arema meluncurkan jersey warna kuning dan biru dengan motif kotak. Itu memunculkan kegelisahan Arema yang menilai harusnya warna biru lebih dominan. Selain itu tulisan "11 Agustus 1987" yang raib dari logo Arema juga dipermasalahkan
(aww)