Transfer Tersingkat di Liga Indonesia
A
A
A
GRESIK - Striker asal.Brasil Diego Gama de Oliviera menjadi salah satu pemain dengan transfer tersingkat di Liga Indonesia. Hanya dua pekan setelah teken kontrak di Persegres Gresik United, dia harus ditendang karena dianggap tak menjanjikan.
Persegres memilih pemain yang baru datang yakni Herman Dzumafo Epandi yang lebih berpengalaman di Indonesia Super League (ISL). Padahal Diego belum sempat mencicipi laga resmi, karena baru mengikuti dua pertandingan uji coba bersama Persegres.
Herman yang menjalani seleksi selama sepekan di Gresik dan tampil menjanjikan saat ujicoba lawan Persatu Tuban, direkomendasikan pelatih Liestiadi menggantikan Diego Gama. Manajemen pun sepakat dengan keputusan pelatih, walau mungkin harus membayar kompensasi.
"Herman Dzumafo lebih menjanjikan dan punya karakter yang lebih cocok untuk Persegres. Pelatih sudah memberikan rekomendasi dan kami akan membicarakan kontraknya. Untuk Diego Gama, akan diselesaikan secara kekeluargaan,"ujar Manajer Persegres Bagoes Cahyo Yuwono.
Dia optimitis tidak ada persoalan dengan Diego Gama walau kontrak diputus sebelum bergulirnya liga. Sebab sebelumnya manajemen juga telah memberikan warning karena penampilan aks striker Pusamania Borneo FC tersebut belum kunjung meyakinkan.
Diego Gama selama di Persegres hanya bermain di dua pertandingan uji coba, yakni kontra PSM Makassar dan Persela Lamongan. Tidak hanya gagal mencetak gol, penampilan Diego yang tak memberikan kontribusi pada tim membuat manajemen dan pelatih gusar.
Pelatih Persegres Liestiadi mengakui Herman Dzumafo memiliki potensi lebih baik sejauh yang dilihatnya selama latihan."Semoga dia (Herman Dzumafo) bisa menjawab ekspektasi kami semua. Soal teknis saya oke, selanjutnya (negosiasi kontrak) terserah manajemen,"ujar Liestiadi.
Persegres sedikit beruntung dengan penundaan kick off ISL karena bisa memberi kesempatan striker yang musim lalu memperkuat Mitra Kukar itu untuk beradaptasi lebih lama. "Dari sesi latihan selama ini, dia cukup bagus dalam penyesuaian diri,"tambah Liestiadi.
Postur Herman yang tinggi besar diperkirakan bakal cocok dengan strategi Liestiadi yang memakai striker tunggal. Kekuatan fisiknya menjadi keunggulan saat duel udara, satu aspek yang selama ini tak terlihat dari Diego Gama.
Persegres memilih pemain yang baru datang yakni Herman Dzumafo Epandi yang lebih berpengalaman di Indonesia Super League (ISL). Padahal Diego belum sempat mencicipi laga resmi, karena baru mengikuti dua pertandingan uji coba bersama Persegres.
Herman yang menjalani seleksi selama sepekan di Gresik dan tampil menjanjikan saat ujicoba lawan Persatu Tuban, direkomendasikan pelatih Liestiadi menggantikan Diego Gama. Manajemen pun sepakat dengan keputusan pelatih, walau mungkin harus membayar kompensasi.
"Herman Dzumafo lebih menjanjikan dan punya karakter yang lebih cocok untuk Persegres. Pelatih sudah memberikan rekomendasi dan kami akan membicarakan kontraknya. Untuk Diego Gama, akan diselesaikan secara kekeluargaan,"ujar Manajer Persegres Bagoes Cahyo Yuwono.
Dia optimitis tidak ada persoalan dengan Diego Gama walau kontrak diputus sebelum bergulirnya liga. Sebab sebelumnya manajemen juga telah memberikan warning karena penampilan aks striker Pusamania Borneo FC tersebut belum kunjung meyakinkan.
Diego Gama selama di Persegres hanya bermain di dua pertandingan uji coba, yakni kontra PSM Makassar dan Persela Lamongan. Tidak hanya gagal mencetak gol, penampilan Diego yang tak memberikan kontribusi pada tim membuat manajemen dan pelatih gusar.
Pelatih Persegres Liestiadi mengakui Herman Dzumafo memiliki potensi lebih baik sejauh yang dilihatnya selama latihan."Semoga dia (Herman Dzumafo) bisa menjawab ekspektasi kami semua. Soal teknis saya oke, selanjutnya (negosiasi kontrak) terserah manajemen,"ujar Liestiadi.
Persegres sedikit beruntung dengan penundaan kick off ISL karena bisa memberi kesempatan striker yang musim lalu memperkuat Mitra Kukar itu untuk beradaptasi lebih lama. "Dari sesi latihan selama ini, dia cukup bagus dalam penyesuaian diri,"tambah Liestiadi.
Postur Herman yang tinggi besar diperkirakan bakal cocok dengan strategi Liestiadi yang memakai striker tunggal. Kekuatan fisiknya menjadi keunggulan saat duel udara, satu aspek yang selama ini tak terlihat dari Diego Gama.
(aww)