PT Liga Segera Susun Jadwal Baru
A
A
A
BANDUNG - Dengan adanya Deklarasi Bandung yang disepakati 18 klub peserta PT Liga Indonesia membuat jadwal baru kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015. Seluruh kontestan ISL dengan tegas mengabaikan rekomendasi Menpora dan Badan Olah raga Profesional Indonesia (BOPI) yang meminta penundaan kompetisi ISL.
CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono menilai kick off ISL 2015 seharusnya tidak mungkin ditunda hingga dua pekan kedepan. Sedianya, kick off ISL digelar kemarin yang mempertemukan tim Persib Bandung melawan Persipura di Stadion Si Jalak Harupat. "Saya rasa sulit digelar setelah dua minggu karena pada bulan Maret banyak agenda nasional," kata Joko.
Apalagi kata dia, pihaknya mengaku bukan perkara mudah menyusun kembali jadwal kick off ISL yang telah ditetapkan. Karenanya, kick off ISL kemungkinan bisa digelar April mendatang. "Prediksi harus menyusun jadwal liga tidak bisa dalam waktu cepat. Rasionalnya kick off bisa digelar 4-5 April," katanya.
Untuk mengisi kekosongan selama satu bulan penuh, dirinya mulai mempertimbangkan digelarnya kompetisi bagi klub-klub peserta ISL. "Akan kami pikirkan lagi apakah ada turnamen Inter Island Cup jilid 2 atau pre season lain seperti Piala Indonesia," tuturnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jendral (Sekjen) PSSI ini mengatakan bahwa keputusan Menpora dan BOPI merupakan intervensi juga influens dari pihak ketiga. Hal itu sebelumnya telah dinyatakan oleh FIFA yang menilai hal itu tak seharusnya terjadi.
"Keputusan itu dikategorikan sebagai intervensi dan influens pihak ketiga. Karena FIFA akan teruskan badan seperti, komite emergency dan lainnya untuk mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan," katanya.
Joko menuturkan, menurut FIFA seharusnya PSSI mampu menyelesaikan masalah internal secara indepeden tanpa ada intervensi dari pihak luar. Oleh karenanya, Joko menyayangkan adanya keputusan Menpora yang berdampak buruk pada klub-klub di ISL.
"FIFA mengatakan, pembinaan harus continue, selalu mengingatkan, agar bisa mengatur masalah internal PSSI secara indepeden dan tidak ada influens. Ini statuta FIFA yang harus dipegang kukuh anggotanya. Keputusan Menpora, makannya FIFA mengatakan ini tidak boleh terjadi," jelasnya.
Kini, lanjut Joko, pihaknya telah melayangkan surat kepada BOPI untuk kembali melakukan koordinasi sebelum keputusan rapat FIFA di Zurrich, Swiss, pada 23 Februari 2015. "Kita surati BOPI agar update terkait masalah ini tanggal 23 (Februari) jam 10.00 WIB. Kita bicarakan ini meskipun sampai sore, karena di Zurich berbeda enam jam dengan di sini. Karena saya tidak bisa berspekulasi," ucapnya.
Hal senada diungkapkan perwakilan dari Persija Jakarta, Ferry Paulus. Pihaknya mengatakan deklarasi yang dilakukan sangatlah tepat. Apalagi pihaknya juga merujuk pada aturan FIFA. "Untuk itu kita minta ke PT Liga, minta juga ke Presiden Jokowi, untuk menindak lanjuti pesan ini. Saya pikir simple, dan menjadwal ulang daripada harus menunda. Tapi yang paling penting kita patut tunduk ke PT Liga dan PSSI," kata pria yang menjabat sebagai Presiden Macan Kemayoran.
Sementara perwakilan Persib Bandung, Umuh Muchtar mengatakan jika kick off ISL 2015 harus segera digelar. Apalagi FIFA mengancam akan mem-banned sepakbola Indonesia jika tidak segera digelar.
"Kalau di banned siapa yang rugi? Yang rugi seluruh Indonesia bukan Persib saja. Masyarakat pecinta bola yang biasa menonton sepak bola juga rugi. Jadi tidak akan menikmati lagi sepak bola. Ini kan hiburan masyarakat bangsa Indonesia," pungkas Umuh.
CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono menilai kick off ISL 2015 seharusnya tidak mungkin ditunda hingga dua pekan kedepan. Sedianya, kick off ISL digelar kemarin yang mempertemukan tim Persib Bandung melawan Persipura di Stadion Si Jalak Harupat. "Saya rasa sulit digelar setelah dua minggu karena pada bulan Maret banyak agenda nasional," kata Joko.
Apalagi kata dia, pihaknya mengaku bukan perkara mudah menyusun kembali jadwal kick off ISL yang telah ditetapkan. Karenanya, kick off ISL kemungkinan bisa digelar April mendatang. "Prediksi harus menyusun jadwal liga tidak bisa dalam waktu cepat. Rasionalnya kick off bisa digelar 4-5 April," katanya.
Untuk mengisi kekosongan selama satu bulan penuh, dirinya mulai mempertimbangkan digelarnya kompetisi bagi klub-klub peserta ISL. "Akan kami pikirkan lagi apakah ada turnamen Inter Island Cup jilid 2 atau pre season lain seperti Piala Indonesia," tuturnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jendral (Sekjen) PSSI ini mengatakan bahwa keputusan Menpora dan BOPI merupakan intervensi juga influens dari pihak ketiga. Hal itu sebelumnya telah dinyatakan oleh FIFA yang menilai hal itu tak seharusnya terjadi.
"Keputusan itu dikategorikan sebagai intervensi dan influens pihak ketiga. Karena FIFA akan teruskan badan seperti, komite emergency dan lainnya untuk mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan," katanya.
Joko menuturkan, menurut FIFA seharusnya PSSI mampu menyelesaikan masalah internal secara indepeden tanpa ada intervensi dari pihak luar. Oleh karenanya, Joko menyayangkan adanya keputusan Menpora yang berdampak buruk pada klub-klub di ISL.
"FIFA mengatakan, pembinaan harus continue, selalu mengingatkan, agar bisa mengatur masalah internal PSSI secara indepeden dan tidak ada influens. Ini statuta FIFA yang harus dipegang kukuh anggotanya. Keputusan Menpora, makannya FIFA mengatakan ini tidak boleh terjadi," jelasnya.
Kini, lanjut Joko, pihaknya telah melayangkan surat kepada BOPI untuk kembali melakukan koordinasi sebelum keputusan rapat FIFA di Zurrich, Swiss, pada 23 Februari 2015. "Kita surati BOPI agar update terkait masalah ini tanggal 23 (Februari) jam 10.00 WIB. Kita bicarakan ini meskipun sampai sore, karena di Zurich berbeda enam jam dengan di sini. Karena saya tidak bisa berspekulasi," ucapnya.
Hal senada diungkapkan perwakilan dari Persija Jakarta, Ferry Paulus. Pihaknya mengatakan deklarasi yang dilakukan sangatlah tepat. Apalagi pihaknya juga merujuk pada aturan FIFA. "Untuk itu kita minta ke PT Liga, minta juga ke Presiden Jokowi, untuk menindak lanjuti pesan ini. Saya pikir simple, dan menjadwal ulang daripada harus menunda. Tapi yang paling penting kita patut tunduk ke PT Liga dan PSSI," kata pria yang menjabat sebagai Presiden Macan Kemayoran.
Sementara perwakilan Persib Bandung, Umuh Muchtar mengatakan jika kick off ISL 2015 harus segera digelar. Apalagi FIFA mengancam akan mem-banned sepakbola Indonesia jika tidak segera digelar.
"Kalau di banned siapa yang rugi? Yang rugi seluruh Indonesia bukan Persib saja. Masyarakat pecinta bola yang biasa menonton sepak bola juga rugi. Jadi tidak akan menikmati lagi sepak bola. Ini kan hiburan masyarakat bangsa Indonesia," pungkas Umuh.
(bbk)