Penundaan ISL Berimbas ke Sponsor
A
A
A
BANDUNG - Penundaan digelarnya kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 selama dua pekan, dinilai tidak hanya berimbas kepada klub peserta, tapi juga ke sponsor klub. Semula ISL 2015 dijadwalkan bakal digelar, Jumat (20/2), namun urung terjadi karena Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi meminta pengunduran jadwal.
"Dampaknya bukan hanya kepada klub, tapi sponsor akan juga terkena imbasnya. Bahkan pihak sponsor juga mengeluhkan penundaan itu," kata Direktur Marketing dan Promosi, PT. Persib Bandung Bermartabat, (PT. PBB), M. Farhan, Minggu (22/2/2015).
Menurutnya waktu promosi brand mereka bersama Persib menjadi tidak pasti. Namun beruntung pihak sponsor masih setia untuk menjadi bagian dari Maung Bandung -julukan Persib- pada kompetisi ISL 2015. "Mereka mengerti, sehingga tidak menarik dukungan dan tetap menjadi sponsor," ujarnya.
Farhan sendiri berharap dan meminta kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) bersikap tegas. Jangan sampai, katanya, kompetisi ini menjadi ajang tarik menarik kekuatan dan kekuasaan. "Harus tegas menegakkan aturan. Jangan sampai banyak kepentingan yang bisa merusak pembinaan klub," tandasnya.
Laga Persib bandung kontra Persipura Jayapura di Stadion jalak Harupat direncanakan menjadi ajang pembuka ISL 2015. Akan tetapi ISL tak mendapat rekomendasi untuk digelar karena belum memenuhi persyaratan yang diajukan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Seperti halnya kontrak pemain, pelunasan tunggakan gaji dan bukti pembayaran pajak.
"Dampaknya bukan hanya kepada klub, tapi sponsor akan juga terkena imbasnya. Bahkan pihak sponsor juga mengeluhkan penundaan itu," kata Direktur Marketing dan Promosi, PT. Persib Bandung Bermartabat, (PT. PBB), M. Farhan, Minggu (22/2/2015).
Menurutnya waktu promosi brand mereka bersama Persib menjadi tidak pasti. Namun beruntung pihak sponsor masih setia untuk menjadi bagian dari Maung Bandung -julukan Persib- pada kompetisi ISL 2015. "Mereka mengerti, sehingga tidak menarik dukungan dan tetap menjadi sponsor," ujarnya.
Farhan sendiri berharap dan meminta kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) bersikap tegas. Jangan sampai, katanya, kompetisi ini menjadi ajang tarik menarik kekuatan dan kekuasaan. "Harus tegas menegakkan aturan. Jangan sampai banyak kepentingan yang bisa merusak pembinaan klub," tandasnya.
Laga Persib bandung kontra Persipura Jayapura di Stadion jalak Harupat direncanakan menjadi ajang pembuka ISL 2015. Akan tetapi ISL tak mendapat rekomendasi untuk digelar karena belum memenuhi persyaratan yang diajukan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Seperti halnya kontrak pemain, pelunasan tunggakan gaji dan bukti pembayaran pajak.
(akr)