Ikatan Emosional Tak Buat Wenger Melunak
Ikatan Emosional Tak Buat Wenger Melunak
A
A
A
LONDON - Pelatih Arsenal, Arsene Wenger menegaskan tidak ada ruang untuk terbawa suasana ketika menghadapi mantan klubnya AS Monaco di 16 besar Liga Champions, Kamis (26/2) dini hari nanti WIB. Pelatih berpaspor Prancis itu akan menjalani reuni emosional saat menghadapi mantan tim besutannya.
Wenger memiliki ikatan emosional yang kuat dengan tim berjuluk Les Rouges et Blancs tersebut. Monaco menjadi tempat Wenger mengawali karier sebagai pelatih, setelah Nancy-Lorraine. Pelatih berjuluk The Professor itu membesut Les Rouges et Blancs selama tujuh tahun pada periode 1987-1994.
Bersama Monaco, pelatih berusia 65 tahun itu langsung bersinar dengan mempersembahkan gelar Ligue 1 pada musim pertamanya. Selain itu, dia juga membawa tim Prancis itu memenangi Coupe de France sebelum akhirnya hijrah ke klub Jepang, Nagoya Grampus Eight dan mengarsiteki Arsenal sejak 1996 sampai sekarang.
Namun, Wenger menegaskan tidak akan terbawa melankolis dan fokus mengalahkan mantan tim besutannya itu, untuk membuka peluang melaju ke perempat-final Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 2010. "Saya sepenuhnya profesional, seperti saya sangat menghormati Monaco. Tapi saya fokus melakukan pekerjaan ini dengan baik," ucap Wenger dilansir Sportsmole, Rabu (25/2/2015).
Menghadapi mantan klubnya, Wenger juga berjanji memberikan performa terbaik untuk memenangkan pertandingan. Hubungan emosional antara keduanya, menurut Wenger tidak akan membuatnya melunak. "Bila menghormati lawan Anda, maka berarti saya akan memberikan yang terbaik," sambungnya.
"Bila melihat sejarah, kedua klub ini cukup gila membiarkan saya bekerja dengan mereka. Kedua tim ini sangat berani karena saya belum menjadi siapa-siapa saat Monaco dan Arsenal mempekerjakan saya. Ada banyak hormat untuk mereka berdua," tandasnya.
Wenger memiliki ikatan emosional yang kuat dengan tim berjuluk Les Rouges et Blancs tersebut. Monaco menjadi tempat Wenger mengawali karier sebagai pelatih, setelah Nancy-Lorraine. Pelatih berjuluk The Professor itu membesut Les Rouges et Blancs selama tujuh tahun pada periode 1987-1994.
Bersama Monaco, pelatih berusia 65 tahun itu langsung bersinar dengan mempersembahkan gelar Ligue 1 pada musim pertamanya. Selain itu, dia juga membawa tim Prancis itu memenangi Coupe de France sebelum akhirnya hijrah ke klub Jepang, Nagoya Grampus Eight dan mengarsiteki Arsenal sejak 1996 sampai sekarang.
Namun, Wenger menegaskan tidak akan terbawa melankolis dan fokus mengalahkan mantan tim besutannya itu, untuk membuka peluang melaju ke perempat-final Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 2010. "Saya sepenuhnya profesional, seperti saya sangat menghormati Monaco. Tapi saya fokus melakukan pekerjaan ini dengan baik," ucap Wenger dilansir Sportsmole, Rabu (25/2/2015).
Menghadapi mantan klubnya, Wenger juga berjanji memberikan performa terbaik untuk memenangkan pertandingan. Hubungan emosional antara keduanya, menurut Wenger tidak akan membuatnya melunak. "Bila menghormati lawan Anda, maka berarti saya akan memberikan yang terbaik," sambungnya.
"Bila melihat sejarah, kedua klub ini cukup gila membiarkan saya bekerja dengan mereka. Kedua tim ini sangat berani karena saya belum menjadi siapa-siapa saat Monaco dan Arsenal mempekerjakan saya. Ada banyak hormat untuk mereka berdua," tandasnya.
(akr)
Explore More