Monaco dan Kutukan Wenger

Kamis, 26 Februari 2015 - 15:41 WIB
Monaco dan Kutukan Wenger
Monaco dan Kutukan Wenger
A A A
LONDON - Arsenal dipermalukan AS Monaco pada pertemuan pertama babak 16 besar Liga Champions musim ini. Alih-alih memberi suasana sejuk, Emirates Stadium justru menjadi neraka bagi tuan rumah setelah Monaco tampil efektif mengandalkan serangan balik yang menggigit untuk menang 3-1, Kamis (26/2/2015) dini hari WIB.

Tiga gol Monaco dikemas Geoffrey Kondogbia pada menit ke-38, Dimitar Berbatov (53), dan Yannick Ferreira-Carrasco (90+4). Sedangkan go balasan The Gunners dikemas Oxlade-Chamberlain (90+1).

Kekalahan itu mencoreng statistik Arsene Wenger atas tim-tim Ligue 1 Prancis. Sebelum dikalahkan Pasukan Leonardo Jardim, Wenger memenangi tujuh dari 12 pertemuan dengan klub Prancis di Liga Champions. Sisanya, tiga kali imbang dan dua kali kalah. Bahkan, The Gunners telah memenangkan empat pertandingan terakhir mereka melawan klub Prancis di kancah Eropa

Ironisnya, Monaco yang merupakan klub dimana Wenger meraih trofi mayor pertama sebagai pelatih, menjadi kutukan bagi sosok kelahiran Strasbourg, Prancis, 22 Oktober 1949, itu. Catatan statistik Optajean, Wenger tak pernah menang sekalipun dalam tujuh pertemuan laga kompetitif melawan Monaco, dengan rincian empat hasil imbang dan tiga kali kalah.

Kekalahan 1-3 juga menyulitkan The Gunners melaju ke perempat final Liga Champions pertama kali sejak 2004. Sejauh ini, hanya satu tim, yakni Ajax Amsterdam pada tahun 1969, yang melaju ke babak berikutnya di fase knock out setelah kalah dua gol atau lebih di leg pertama di pertandingan kandang. Laga kedua digelar di Stade Louis II, 17 Maret mendatang.

"Kami bermain tidak pada level yang kami inginkan. Yang pasti, gol ketiga Monaco membuat tugas kami sangat berat di pertemuan kedua," kata Wenger dilansir laman resmi tim. "Sepertinya kami kehilangan keberanian dan dan rasionalitas di lapangan. Kami tidak cukup tajam untuk masuk ke permainan dan kami harus membayar kesalahan ini."

"Secara mental, kami tidak ada di sana. Bermain tidak sabar dan lebih bermain dengan hati ketimbang otak. Kalah 1-2 saja peluang kami lolos kecil, apalagi tertinggal 1-3, tentu semakin kecil," imbuh Wenger.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8816 seconds (0.1#10.140)