Pemain Belum Gajian, Dejan Sangsi PBR Tampil di Bali

Senin, 02 Maret 2015 - 17:03 WIB
Pemain Belum Gajian,...
Pemain Belum Gajian, Dejan Sangsi PBR Tampil di Bali
A A A
BANDUNG - Sungguh aneh, Pelatih Pelita Bandung Raya (PBR) Dejan Antonic tidak mengetahui tim besutannya akan melakoni turnamen yang diselenggarakan Bali United Pusam (BUP). Selain PBR, dua tim Indonesia Super League (ISL), Persija Jakarta dan Arema Cronus, juga tampil di turnamen yang dihelat 13 hingga 17 Maret mendatang.

"Saya tidak tahu. Belum ada informasi dari manajemen kalau PBR ikutan Turnamen di Bali. Saya justru tahu dari media,"ujar Dejan saat ditemui seusai memimpin sesi latihan di Lapangan UPI, Setiabudi, Bandung.

Namun begitu, jika benar Dejan menyambut positif ajakan tersebut, mengingat hal itu sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja para pemainnya sebelum melakoni Indonesia Super League (ISL) 2015 yang rencananya akan bergulir 4 April mendatang. "Tapi kita juga tunggu kejelasan gaji. Kalau pemain belum dapat semuanya (gaji). Saya pikir akan sulit main di sana (Bali),"katanya.

Selama ini, Dejan mengakui para pemainnya belum mendapatkan gaji khususnya untuk pemain anyar. Dengan begitu, pelatih asal Serbia ini berharap manajemen segera melunasi gaji pemain anyarnya, sehingga saat melakoni Turnamen bertajuk Bali Island 2015, para pemainnya tampil dengan semangat dan motivasi yang tinggi. "Kalau belum (digaji) percuma main di sana (Bali) karena lawannya cukup berat,"tuturnya.

Jikapun akhirnya batal melakoni turnamen tersebut, Dejan mengaku tidak mempermasalahkannya, meski hal itu cukup penting bagi pasukannya. "Kalau tidak jadi ke Bali, kami akan latihan dan latihan terus karena situasi kami memang masih sulit. Uji coba memang perlu untuk sebuah tim tapi kalau tidak ada uang sulit. Beberapa kali kami batal uji coba, salah satunya lawan Borneo tapi batal karena sulit mencari lapangan bagus dan mahalnya biaya sewa lapangan," jelasnya.

Rencana untuk melakukan uji coba melawan Pusam Borneo FC (PBFC) seharusnya dapat digelar beberapa waktu lalu. Namun kala itu, tim asal Samarinda itu tidak bersedia jika bertanding di lapangan sintetis progresif, Soekarno Hatta Bandung. "Mereka tidak mau main di lapangan sintetis. Mereka ingin main di Jalak. Tapi karena biaya sewanya mahal, akhirnya kami batal uji coba," bebernya.

Dengan begitu, dia berharap kendala finansial yang menyelimuti tim The Boys Are Back ini dapat tuntas dan latihan kembali berjalan normal. Sehingga dapat mengangkat rasa percaya diri para pemainnya terutama dalam menghadapi ISL 2015 mendatang.

"Saat ini kami latihan terus dengan improvisasi sendiri saja tanpa TC, uji coba, atau turnamen. Tapi saya tetap optimis. Saya tahu musim ini musim paling berat bagi kami, mudah-mudahan bisa cepat keluar, apalagi anak-anak masih punya semangat latihan pagi dan sore," pungkasnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1246 seconds (0.1#10.140)