Penantian 9 Bulan
Penantian 9 Bulan
A
A
A
BUENOS AIRES - Rafael Nadal akhiri paceklik gelar saat menjadi juara di Argentina Terbuka 2015. Petenis asal Spanyol itu sukses membungkam Juan Monaco dua set langsung 6-4, 6-1 di Buenos Aires Lawn Tennis Club, dini hari kemarin.
Setelah paceklik gelar dalam sembilan bulan terakhir, akhirnya Nadal kembali mengangkat trofi. Ini trofi pertamanya sejak terakhir menang di Roland Garros, Juni lalu. Setelah itu, dia dibekap cedera pergelangan tangan dan penyakit usus buntu di sisa tahun 2014. Bahkan, jawara tenis asal Spanyol itu tampil kurang maksimal setelah hanya mencapai perempat final di grand slam Australia Terbuka awal musim ini.
“Semua turnamen adalah istimewa, tapi saya benar-benar senang karena saya belum menjadi juara dengan waktu yang cukup lama,” kata Nadal, dilansir ATP World Tour. “Menghadapinya (Monaco), saya bermain yang terbaik dalam sepekan ini. Itu adalah berita besar bagi saya karena saya sedang mencoba mendapatkan kepercayaan diri kembali,” sambungnya.
Ini penampilan pertamanya pada turnamen yang diselenggarakan di Ibu Kota Argentina tersebut. Namun, peraih 14 gelar grand slam itu mampu melanjutkan dominasi petenis Spanyol di turnamen itu sepanjang tujuh tahun beruntun. Sebelumnya, Tommy Robredo sukses menjadi juara (2009), begitu pun Juan Carlos Fer-rero (2010), Nicolas Almagro (2011), dan David Ferrer (2012-2014).
Yang jelas, hasil ini membuat Nadal menambah gelarnya menjadi 46 sepanjang bertarung di lapangan tanah liat. Namun, dia masih membutuhkan tiga gelar juara untuk dinobatkan sebagai raja di permukaan tersebut. Sampai saat ini legendaris Argentina Guillermo Villas masih menjadi pengoleksi terbanyak dengan mengumpulkan 49 gelar. Meski begitu, Nadal tetap senang karena berhasil mengumpulkan 65 gelar sepanjang kariernya.
Prestasi tersebut menjadikannya sebagai pengoleksi gelar terbanyak kelima dan melewati rekor milik Pete Sampras dan Bjorn Borg (64). Namun, Nadal masih di bawah Jimmy Connors (109), Ivan Lendl (94), Roger Federer (84), dan John McEnroe (77). Petenis berusia 28 tahun itu menilai penampilannya sudah kembali ke level terbaik. Jadi, perjuangannya setelah diterpa beberapa cedera telah membuahkan hasil.
Apalagi, Nadal mengaku sangat senang dengan perkembangannya sepanjang musim ini. “Saya bermain lebih baik setiap hari. Saya bilang ketika saya tiba di Buenos Aires, saya merasa semakin dekat kembali ke permainan terbaik dibandingkan satu bulan lalu. Memenangkan gelar membantu saya untuk terus bekerja dan melupakan cedera. Kini, saya memiliki motivasi dan semangat baru,” paparnya.
Bagi Monaco, kekalahan ini membuatnya gagal memberikan fans tuan rumah gelar setelah terakhir kali diraih David Nalbandian pada 2008. Apalagi, dia juga tidak mampu mewujudkan ambisinya merebut gelar ATP kesembilan sepanjang kariernya. Namun, mantan petenis nomor 10 dunia itu tetap senang karena bisa tampil baik di turnamen tersebut. “Pada awalnya, ini adalah pekan yang sulit. Tapi, saya kemudian mendapatkan kepercayaan diri,” pungkas Monaco.
Raikhul amar
Setelah paceklik gelar dalam sembilan bulan terakhir, akhirnya Nadal kembali mengangkat trofi. Ini trofi pertamanya sejak terakhir menang di Roland Garros, Juni lalu. Setelah itu, dia dibekap cedera pergelangan tangan dan penyakit usus buntu di sisa tahun 2014. Bahkan, jawara tenis asal Spanyol itu tampil kurang maksimal setelah hanya mencapai perempat final di grand slam Australia Terbuka awal musim ini.
“Semua turnamen adalah istimewa, tapi saya benar-benar senang karena saya belum menjadi juara dengan waktu yang cukup lama,” kata Nadal, dilansir ATP World Tour. “Menghadapinya (Monaco), saya bermain yang terbaik dalam sepekan ini. Itu adalah berita besar bagi saya karena saya sedang mencoba mendapatkan kepercayaan diri kembali,” sambungnya.
Ini penampilan pertamanya pada turnamen yang diselenggarakan di Ibu Kota Argentina tersebut. Namun, peraih 14 gelar grand slam itu mampu melanjutkan dominasi petenis Spanyol di turnamen itu sepanjang tujuh tahun beruntun. Sebelumnya, Tommy Robredo sukses menjadi juara (2009), begitu pun Juan Carlos Fer-rero (2010), Nicolas Almagro (2011), dan David Ferrer (2012-2014).
Yang jelas, hasil ini membuat Nadal menambah gelarnya menjadi 46 sepanjang bertarung di lapangan tanah liat. Namun, dia masih membutuhkan tiga gelar juara untuk dinobatkan sebagai raja di permukaan tersebut. Sampai saat ini legendaris Argentina Guillermo Villas masih menjadi pengoleksi terbanyak dengan mengumpulkan 49 gelar. Meski begitu, Nadal tetap senang karena berhasil mengumpulkan 65 gelar sepanjang kariernya.
Prestasi tersebut menjadikannya sebagai pengoleksi gelar terbanyak kelima dan melewati rekor milik Pete Sampras dan Bjorn Borg (64). Namun, Nadal masih di bawah Jimmy Connors (109), Ivan Lendl (94), Roger Federer (84), dan John McEnroe (77). Petenis berusia 28 tahun itu menilai penampilannya sudah kembali ke level terbaik. Jadi, perjuangannya setelah diterpa beberapa cedera telah membuahkan hasil.
Apalagi, Nadal mengaku sangat senang dengan perkembangannya sepanjang musim ini. “Saya bermain lebih baik setiap hari. Saya bilang ketika saya tiba di Buenos Aires, saya merasa semakin dekat kembali ke permainan terbaik dibandingkan satu bulan lalu. Memenangkan gelar membantu saya untuk terus bekerja dan melupakan cedera. Kini, saya memiliki motivasi dan semangat baru,” paparnya.
Bagi Monaco, kekalahan ini membuatnya gagal memberikan fans tuan rumah gelar setelah terakhir kali diraih David Nalbandian pada 2008. Apalagi, dia juga tidak mampu mewujudkan ambisinya merebut gelar ATP kesembilan sepanjang kariernya. Namun, mantan petenis nomor 10 dunia itu tetap senang karena bisa tampil baik di turnamen tersebut. “Pada awalnya, ini adalah pekan yang sulit. Tapi, saya kemudian mendapatkan kepercayaan diri,” pungkas Monaco.
Raikhul amar
(bbg)
Explore More