Yang Tersisa dari Laga Roma vs Juventus
A
A
A
ROMA - Laga AS Roma vs Juventus, Selasa (3/3) berkesudahan dengan skor 1-1. Gol Carlos Tevez di menit 68 dibalas aksi Seydou Keita di menit 72. Kartu merah pun sempat diberikan wasit kepada bek Roma, Vasilis Torosidis dalam pertandingan ini. (Baca: Seydou Keita Selamatkan Muka Roma)
Bagi kedua tim, hasil ini terbilang mengecewakan. Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, menilai timnya bermain buruk di 20 menit akhir sehingga membuat Roma mampu mencetak gol penyeimbang. (Baca: Ditahan Roma, Allegri Kecewa)
Sementara itu, pencetak gol Roma, Keita menganggap, timnya terlambat panas. Hal ini kata Keita membuat Juventus leluasa menyerang pertahanan Roma. (Baca: AS Roma Gagal Raih Tiga Angka, Keita Kecewa)
Meski laga itu telah usai, tidak ada salahnya untuk menganalisa performa pemain dan jalannya laga yang diadakan di markas Roma. Stadio Olimpico tersebut.
1. Pergantian Alessandro Florenzi
Keputusan Pelatih AS Roma, Rudi Garcia memasukkan Florenzi terbukti tepat. Florenzi mampu menutup lubang yang ditinggalkan Torosidis. Tidak hanya itu, gol Keita pun berkat umpan cantik Florenzi dari sisi kiri pertahanan Juventus.
Berkat hal ini, Whoscored memberikan Florenzi nilai paling tinggi yakni 7,8 dari seluruh pemain yang berlaga di pertandingan ini.
2. Solidnya lini pertahanan Roma
Penampilan duet bek tengah Roma: Kostas Manolas dan Mapou Yanga Mbiwa pada laga ini patut diacungi jempol. Whoscored memberikan nilai bagi Manolas 7,6 dan 7,4 bagi Mapou Yanga Mbiwa.
Meski kebobolan, namun gol Tevez itu dicetak bukan dari permainan terbuka melainkan tendangan bebas. Ini menjadi bukti solidnya duet Manolas dan Mbiwa di laga tersebut.
Salah satu momen penting yang dibuat Manolas adalah saat ia menggagalkan umpan silang Roberto Pereyra. Meski hampir membuat gol bunuh diri, intercept yang dibuat Manolas terhitung penting mengingat posisi Alvaro Morata yang telah siap menerima umpan tersebut.
3. Peran apik Holebas
Satu pemain yang patut mendapat sorotan adalah Jose Holebas. Dari catatan fourfourtwo, Holebas adalah pemain yang paling banyak melakukan operan ke pemain lain. Total 63 operan dibuat pemain asal Yunani ini dengan tingkat akurasi mencapai 85,7 persen.
Dalam hal serangan, Holebas yang berposisi sebagai bek kiri ini aktif menyisir sisi kanan pertahanan Juventus. Meski tidak menciptakan assists, sembilan umpan silang ditambah satu kesempatan dia buat untuk merepotkan pertahanan Juventus.
Tidak hanya aktif membantu serangan, Holebas juga disiplin di daerah pertahanan Roma. Pemain 30 tahun itu merupakan pemain yang paling banyak menekel lawan dengan enam tekel dan tiga clearances.
4. Penyelesaian akhir yang buruk dari Juventus
Juventus sebetulnya tampil agresif dalam pertandingan ini. Sayang, agresivitas serangan tidak didukung dengan penyelesaian akhir yang bagus.
Dalam beberapa kesempatan, tendangan para pemain Juventus lebih banyak melebar ketimbang menemui gawang Morgan De Sanctis. Whoscored mencatatn. hanya ada satu tembakan Juventus yang on target dari 10 tembakan yang dilesakkan.
5. Lini tengah Juventus kehilangan kreativitas
Kehilangan Andrea Pirlo di lini tengah berdampak signifikan bagi permainan Juventus. Kerja sama antara Claudio Marchisio dan Arturo Vidal gagal bekerja maksimal dalam pertandingan ini.
Meski tercatat sebagai pemain dengan operan paling banyak, Marchisio lebih banyak melepaskan operan ke area sayap ketimbang membuat tusukan berbahaya. Ia pun hanya membuat dua operan kunci. Sementara Vidal, sedikit lebih baik dengan dua tembakan dan tiga operan kunci.
Bagi kedua tim, hasil ini terbilang mengecewakan. Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, menilai timnya bermain buruk di 20 menit akhir sehingga membuat Roma mampu mencetak gol penyeimbang. (Baca: Ditahan Roma, Allegri Kecewa)
Sementara itu, pencetak gol Roma, Keita menganggap, timnya terlambat panas. Hal ini kata Keita membuat Juventus leluasa menyerang pertahanan Roma. (Baca: AS Roma Gagal Raih Tiga Angka, Keita Kecewa)
Meski laga itu telah usai, tidak ada salahnya untuk menganalisa performa pemain dan jalannya laga yang diadakan di markas Roma. Stadio Olimpico tersebut.
1. Pergantian Alessandro Florenzi
Keputusan Pelatih AS Roma, Rudi Garcia memasukkan Florenzi terbukti tepat. Florenzi mampu menutup lubang yang ditinggalkan Torosidis. Tidak hanya itu, gol Keita pun berkat umpan cantik Florenzi dari sisi kiri pertahanan Juventus.
Berkat hal ini, Whoscored memberikan Florenzi nilai paling tinggi yakni 7,8 dari seluruh pemain yang berlaga di pertandingan ini.
2. Solidnya lini pertahanan Roma
Penampilan duet bek tengah Roma: Kostas Manolas dan Mapou Yanga Mbiwa pada laga ini patut diacungi jempol. Whoscored memberikan nilai bagi Manolas 7,6 dan 7,4 bagi Mapou Yanga Mbiwa.
Meski kebobolan, namun gol Tevez itu dicetak bukan dari permainan terbuka melainkan tendangan bebas. Ini menjadi bukti solidnya duet Manolas dan Mbiwa di laga tersebut.
Salah satu momen penting yang dibuat Manolas adalah saat ia menggagalkan umpan silang Roberto Pereyra. Meski hampir membuat gol bunuh diri, intercept yang dibuat Manolas terhitung penting mengingat posisi Alvaro Morata yang telah siap menerima umpan tersebut.
3. Peran apik Holebas
Satu pemain yang patut mendapat sorotan adalah Jose Holebas. Dari catatan fourfourtwo, Holebas adalah pemain yang paling banyak melakukan operan ke pemain lain. Total 63 operan dibuat pemain asal Yunani ini dengan tingkat akurasi mencapai 85,7 persen.
Dalam hal serangan, Holebas yang berposisi sebagai bek kiri ini aktif menyisir sisi kanan pertahanan Juventus. Meski tidak menciptakan assists, sembilan umpan silang ditambah satu kesempatan dia buat untuk merepotkan pertahanan Juventus.
Tidak hanya aktif membantu serangan, Holebas juga disiplin di daerah pertahanan Roma. Pemain 30 tahun itu merupakan pemain yang paling banyak menekel lawan dengan enam tekel dan tiga clearances.
4. Penyelesaian akhir yang buruk dari Juventus
Juventus sebetulnya tampil agresif dalam pertandingan ini. Sayang, agresivitas serangan tidak didukung dengan penyelesaian akhir yang bagus.
Dalam beberapa kesempatan, tendangan para pemain Juventus lebih banyak melebar ketimbang menemui gawang Morgan De Sanctis. Whoscored mencatatn. hanya ada satu tembakan Juventus yang on target dari 10 tembakan yang dilesakkan.
5. Lini tengah Juventus kehilangan kreativitas
Kehilangan Andrea Pirlo di lini tengah berdampak signifikan bagi permainan Juventus. Kerja sama antara Claudio Marchisio dan Arturo Vidal gagal bekerja maksimal dalam pertandingan ini.
Meski tercatat sebagai pemain dengan operan paling banyak, Marchisio lebih banyak melepaskan operan ke area sayap ketimbang membuat tusukan berbahaya. Ia pun hanya membuat dua operan kunci. Sementara Vidal, sedikit lebih baik dengan dua tembakan dan tiga operan kunci.
(bbk)