Danny Welbeck: Mancunian Yang Gooners

Selasa, 10 Maret 2015 - 12:06 WIB
Danny Welbeck: Mancunian Yang Gooners
Danny Welbeck: Mancunian Yang Gooners
A A A
LONDON - Danny Welbeck menjadi pahlawan kemenangan Arsenal atas United, saat golnya di menit 62, membawa The Gunners ke semi final Piala FA sekaligus mengakhiri kutukan sembilan tahun tidak pernah menang di Old Trafford.

Daniel Nii Tackie Mensah Welbeck, lahir 26 November 1990 di Longsight, Manchester dari orangtua berdarah Ghana. Sebagai seorang Mancunian -sebutan untuk penduduk asli kota Manchester- Welbeck tentu tak asing dengan nama besar Manchester United.

Welbeck muda mulai menimba ilmu di akademi Manchester United di musim 2001. Saat itu, penampilan apiknya bersama tim lokal Fletcher Moss membuat pemandu bakat United tertarik merekrutnya.

Tujuh tahun menimba ilmu di akademi, Welbeck naik ke tim senior pada 2008. Welbeck kemudian debut di Liga Inggris sekaligus mencetak gol pertama di tim senior United saat Setan Merah melibas Stoke City 5-0, 15 November 2008.

Persaingan di lini depan United membuat Welbeck kerap dijadikan pilihan kedua oleh pelatih United saat itu, Sir Alex Ferguson. Pada musim 2010 hingga 2011, Welbeck pun dipinjamkan ke dua klub: Preston North End dan Sunderland.

Musim 2011, Welbeck kembali ke United. Sayangnya, dia kembali di saat yang tidak tepat. Di musim itu, Wayne Rooney tampil luar biasa dengan mencetak 27 gol di Liga Inggris sedangkan Welbeck hanya mencetak sembilan gol.

Karir Welbeck di United semakin tidak menentu ketika Setan Merah memutuskan memboyong Robin van Persie ke Old Trafford pada 2012/2013. Sialnya bagi Welbeck, Van Persie tampil mentereng dengan menjadi top skor klub dengan 26 gol sekaligus menghantarkan United meraih gelar juara liga ke 20.

Pergantian rezim di awal 2013 dari Sir Alex ke David Moyes ternyata tidak juga membawa angin segar bagi Welbeck. Kemudian, hal ini diperparah ketika Louis van Gaal datang menggantikan Moyes. Dengan tegas, Van Gaal memutuskan tidak membutuhkan jasa Welbeck dan memilih mendatangkan Radamel Falcao.

"Welbeck tidak sesuai dengan standar Manchester United. Itu lah mengapa kami membiarkannya pergi," pungkas Van Gaal.

Awal musim 2014/15, Welbeck akhirnya memutuskan hijrah ke Inggris bagian selatan tepatnya kota London untuk bergabung dengan rival United, Arsenal. Mahar 16 juta poundsterling harus ditebus Arsenal untuk Welbeck.

"Welbeck perekrutan ideal, karena dia bisa bermain dari tengah dan juga sayap," ucap pelatih Arsenal, Arsene Wenger kala itu menanggapi transfer tersebut.

Manchester City menjadi klub yang dilawan Welbeck untuk pertama kali sebagai pemain Arsenal. Keraguan sempat hinggap di benak para fan Arsenal saat Welbeck tak kunjung mencetak gol di dua laga awal yang dia mainkan.

"Welbeck akan lebih baik. Kami tidak ada masalah dengan itu. Kami harus bersabar," kata Wenger menenangkan.

Kesabaran Wenger berbuah manis. Welbeck mencetak satu dari tiga gol kemenangan Arsenal atas Aston Villa pada 20 September tahun lalu. Dua pekan kemudian, Welbeck mencetak hatrick pertama dalam karirnya sebagai pemain saat menghantarkan Arsenal melibas Galatasaray 4-1 di Liga Champions.

23 November 2014, Welbeck berkesempatan membuktikan kepada Van Gaal bahwa dia salah saat United bertandang ke Emirates Stadium. Sayang, Welbeck harus tertunduk lesu karena Arsenal kalah 1-2 dan dia tak mencetak gol.

Dini hari tadi, kesempatan itu datang buat Welbeck. Dia kembali ke Old Trafford dan menendang keluar tim yang pernah dia bela selama 13 tahun dengan golnya di menit 62. Arsenal melaju ke semi final dengan kemenangan 2-1 atas Setan Merah. (Baca: Wenger: Welbeck Layak Disebut Pahlawan Arsenal)

Gol itu dirayakan oleh Welbeck dengan sangat emosional. Welbeck berteriak seolah menjelaskan, Van Gaal salah telah membuangnya. Meski telah membuat Van Gaal malu, pemain 24 tahun ini mengaku tetap seorang fan Manchester United. (Baca: Ini Komentar Welbeck Usai Jadi Pengkhianat)

"Manchester United, klub yang sangat berarti bagi saya. Saya seorang fan dan sulit untuk mengeluarkan mereka dari Piala FA," ujarnya.

Pernyataan Danny Welbeck itu menjadi bukti, profesionalitas tidak melunturkan rasa cinta maupun sebaliknya. Sepanjang karirnya bersama Arsenal, Welbeck dipastikan akan bertemu United. Setiap itu juga, dia harus melibatkan rasa cinta dan profesionalitasnya secara bersamaan.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7081 seconds (0.1#10.140)