Duh, Persip Sulit Cetak Striker Haus Gol
A
A
A
PEKALONGAN - Persip Pekalongan benar-benar kesulitan mencari striker. Dari sejumlah nama yang dilobi gagal didatangkan ke Stadion Kota Batik, Pekalongan. Penyebabnya adalah masalah klasik, yakni belum ada titik temu tentang besaran nilai kontrak antara pemain yang bersangkutan dengan manajemen.
Musim depan Laskar Kalong, julukan Persip, memang tidak ditopang dengan dana yang besar. Dengan finansial yang tidak cukup kuat, Persip menargetkan ingin bertahan di Divisi Utama. Hanya pemain yang benar-benar mengerti kondisi tim yang akan direkrut musim depan.
''Saya sudah hubungi mantan striker tim Indonesia Super League (ISL), tapi belum ada kecocokan soal harga. Bidikan-bidikan lain sebenarnya ada, tidak perlu saya sebut namanya, tapi kendalanya masalah cost itu,''kata Manajer Persip Sopan Sopianto, Kamis (12/3).
Lini depan Persip saat ini baru dihuni oleh Robby Fajar, Ibrahim dan Rozikin, eks pemain musim lalu.
Kekuatan tiga pemain ini belum membuat Pelatih Kepala Gatot Barnowo puas, dengan performa sejauh ini. Persip masih membutuhkan striker bertipikal ''pembunuh'', artinya yang punya naluri gol yang tinggi.
Tidak harus memiliki kecepatan, namun yang dingin dalam mengeksekusi bola di jantung pertahanan lawan. Sebab, produktivitas gol yang ditorehkan Persip cukup minim. Rata-rata dalam setiap pertandingan uji coba hanya bisa mencetak satu gol.
Sopan tidak menutup peluang striker muda yang belum berpengalaman untuk bermain. Selama dia mau bekerja keras dan bisa adaptasi dengan pemain lainnya, tetap ada kesempatan. Namun yang lebih diutamakan adalah striker senioritas dan punya jam terbang tinggi. Itu sudah menjadi patokan pelatih kepala.
''Tentu juga harus sesuai dengan bujet kami, dan Persip tidak akan terburu-buru agar bisa mendapatkan pemain yang kualitasnya bagus,''ucapnya.
Saat ini, Persip sudah mendaftarkan 18 pemain ke PT. Liga Indonesia (LI), minus Ikhsan Sania dan Sutrisno. Kedua pemain belakang itu menemui kata sepakat dalam kontrak, setelah 18 pemain didaftarkan. Persip akan mendaftarkan baik Ikhsan dan Sutrisno, bersamaan dengan pemain susulan yang akan melengkapi tim. Tambahan pemain akan dicari sebelum kick off kompetisi Divisi Utama dimulai.
Musim depan Laskar Kalong, julukan Persip, memang tidak ditopang dengan dana yang besar. Dengan finansial yang tidak cukup kuat, Persip menargetkan ingin bertahan di Divisi Utama. Hanya pemain yang benar-benar mengerti kondisi tim yang akan direkrut musim depan.
''Saya sudah hubungi mantan striker tim Indonesia Super League (ISL), tapi belum ada kecocokan soal harga. Bidikan-bidikan lain sebenarnya ada, tidak perlu saya sebut namanya, tapi kendalanya masalah cost itu,''kata Manajer Persip Sopan Sopianto, Kamis (12/3).
Lini depan Persip saat ini baru dihuni oleh Robby Fajar, Ibrahim dan Rozikin, eks pemain musim lalu.
Kekuatan tiga pemain ini belum membuat Pelatih Kepala Gatot Barnowo puas, dengan performa sejauh ini. Persip masih membutuhkan striker bertipikal ''pembunuh'', artinya yang punya naluri gol yang tinggi.
Tidak harus memiliki kecepatan, namun yang dingin dalam mengeksekusi bola di jantung pertahanan lawan. Sebab, produktivitas gol yang ditorehkan Persip cukup minim. Rata-rata dalam setiap pertandingan uji coba hanya bisa mencetak satu gol.
Sopan tidak menutup peluang striker muda yang belum berpengalaman untuk bermain. Selama dia mau bekerja keras dan bisa adaptasi dengan pemain lainnya, tetap ada kesempatan. Namun yang lebih diutamakan adalah striker senioritas dan punya jam terbang tinggi. Itu sudah menjadi patokan pelatih kepala.
''Tentu juga harus sesuai dengan bujet kami, dan Persip tidak akan terburu-buru agar bisa mendapatkan pemain yang kualitasnya bagus,''ucapnya.
Saat ini, Persip sudah mendaftarkan 18 pemain ke PT. Liga Indonesia (LI), minus Ikhsan Sania dan Sutrisno. Kedua pemain belakang itu menemui kata sepakat dalam kontrak, setelah 18 pemain didaftarkan. Persip akan mendaftarkan baik Ikhsan dan Sutrisno, bersamaan dengan pemain susulan yang akan melengkapi tim. Tambahan pemain akan dicari sebelum kick off kompetisi Divisi Utama dimulai.
(aww)