Lorenzo Jadi Kambing Hitam Kegagalan Yamaha
A
A
A
PALMA - Tim Yamaha harus puas berada di posisi kedua di bawah Honda dalam dua musim terakhir balap MotoGP. Bos Yamaha, Lin Jarvis pun menuding Jorge Lorenzo lah biang kegagalan tim pabrikan asal Jepang itu bisa bersinar.
Komentar Jarvis merujuk pada penampilan Lorenzo di musim 2013. Saat itu, pembalap asal Spanyol tersebut sempat mengalami cedera patah tulang leher, namun masih bisa meraih posisi kedua dengan berselisih empat poin dari Marc Marquez yang kala itu jadi juara dunia.
Semusim berikutnya, Jarvis yang berharap Lorenzo bisa memberikan penampilan terbaiknya justru malah merasa dikecewakan. Pasalnya, pembalap yang sudah dua kali juara dunia itu malah terlempar dari persaingan dengan Valentino Rossi dan Marc Marquez yang berhasil merebut gelar juara keduanya.
Tak pelak, Jarvis menilai kegagalan Yamaha bersinar adalah disebabkan Lorenzo. "Saya pikir apa yang terjadi tahun lalu adalah sebuah kesalahan yang dilakukan Jorge dan Yamaha," ucap bos besar Yamaha itu dilansir Speedweek, Jumat (13/3/2015).
"Kami semua melihat penampilannya pada 2013, ketika ia berjuang setelah mengalami patah tulang leher namun tetap berjuang hingga balapan terakhir untuk juara yang akhirnya hanya terpaut empat poin (dari Marquez). Oleh sebab itu, kami telah berasumsi kondisinya bakal lebih baik tahun lalu, namun nyatanya malah memberikan hasil yang berbeda," sindir Jarvis.
Selain Lorenzo, masalah mesin Yamaha yang dinilai ketinggalan jaman juga jadi penilaian Jarvis. Formula penggunaan ban ditenggarai Jarvis jadi kendala utama kegagalan Lorenzo bersaing dengan rival abadinya itu. (Baca juga: Ini Fungsi Tuas Tambahan di Stang Kiri Motor Lorenzo)
"Salah satu faktornya adalah kebugaran, selain itu kami juga punya masalah dengan dengan ban. Formula ban kami belum memuaskan. Selain itu, mesin kami juga selangkah lebih mundur di belakang Honda. Jadi tidak adil untuk memberikan Jorge tanggung jawab semuanya. Salah satu bagian persiapannya yang jadi masalah besar adalah masalah ban," sambungnya.
Kendati demikian, Jarvis kembali berharap Lorenzo bisa memberikan hasil terbaik musim ini. Jarvis yakin sejauh ini pengujian tes pramusim di Malaysia bisa membuat dua pembalapnya kembali membawa Yamaha berjaya.
"Kami semua tahu kami harus siap untuk tampil seratus persen. Itulah misi kami. Marquez telah meningkatkan level penampilan, sikap, serta kebugarannya. Jika Anda ingin mengalahkan dia, Anda harus siap di tes pertama. Hal ini yang telah diketahui Yamaha, Jorge dan Valentino. Pembalap kami telah berlatih penuh hampir tanpa istirahat. Hal itu yang diperlukan saat ini," pungkasnya.
Komentar Jarvis merujuk pada penampilan Lorenzo di musim 2013. Saat itu, pembalap asal Spanyol tersebut sempat mengalami cedera patah tulang leher, namun masih bisa meraih posisi kedua dengan berselisih empat poin dari Marc Marquez yang kala itu jadi juara dunia.
Semusim berikutnya, Jarvis yang berharap Lorenzo bisa memberikan penampilan terbaiknya justru malah merasa dikecewakan. Pasalnya, pembalap yang sudah dua kali juara dunia itu malah terlempar dari persaingan dengan Valentino Rossi dan Marc Marquez yang berhasil merebut gelar juara keduanya.
Tak pelak, Jarvis menilai kegagalan Yamaha bersinar adalah disebabkan Lorenzo. "Saya pikir apa yang terjadi tahun lalu adalah sebuah kesalahan yang dilakukan Jorge dan Yamaha," ucap bos besar Yamaha itu dilansir Speedweek, Jumat (13/3/2015).
"Kami semua melihat penampilannya pada 2013, ketika ia berjuang setelah mengalami patah tulang leher namun tetap berjuang hingga balapan terakhir untuk juara yang akhirnya hanya terpaut empat poin (dari Marquez). Oleh sebab itu, kami telah berasumsi kondisinya bakal lebih baik tahun lalu, namun nyatanya malah memberikan hasil yang berbeda," sindir Jarvis.
Selain Lorenzo, masalah mesin Yamaha yang dinilai ketinggalan jaman juga jadi penilaian Jarvis. Formula penggunaan ban ditenggarai Jarvis jadi kendala utama kegagalan Lorenzo bersaing dengan rival abadinya itu. (Baca juga: Ini Fungsi Tuas Tambahan di Stang Kiri Motor Lorenzo)
"Salah satu faktornya adalah kebugaran, selain itu kami juga punya masalah dengan dengan ban. Formula ban kami belum memuaskan. Selain itu, mesin kami juga selangkah lebih mundur di belakang Honda. Jadi tidak adil untuk memberikan Jorge tanggung jawab semuanya. Salah satu bagian persiapannya yang jadi masalah besar adalah masalah ban," sambungnya.
Kendati demikian, Jarvis kembali berharap Lorenzo bisa memberikan hasil terbaik musim ini. Jarvis yakin sejauh ini pengujian tes pramusim di Malaysia bisa membuat dua pembalapnya kembali membawa Yamaha berjaya.
"Kami semua tahu kami harus siap untuk tampil seratus persen. Itulah misi kami. Marquez telah meningkatkan level penampilan, sikap, serta kebugarannya. Jika Anda ingin mengalahkan dia, Anda harus siap di tes pertama. Hal ini yang telah diketahui Yamaha, Jorge dan Valentino. Pembalap kami telah berlatih penuh hampir tanpa istirahat. Hal itu yang diperlukan saat ini," pungkasnya.
(akr)