PSG Tak Akan Bisa Sabet Gelar Juara Liga Champions Eropa
A
A
A
PARIS - Legenda hidup Paris Saint Germain, Bernard Lama dengan tegas menyatakan kalau mantan klubnya tidak akan bisa memenangkan gelar Liga Champions Eropa selama masih mengandalkan Salvatore Sirigu di bawah mistar gawang. Menurutnya, Sirigu masih belum pantas untuk diandalkan sebagai penjaga gawang utama saat PSG melakoni kompetisi di level Eropa. Postur tubuhnya yang terlalu tinggi, menurut Lama membuat Sirigu kesulitan untuk melakukan pergerakan di kotak terlarang.
''Secara pribadi saya tidak suka dengan penjaga gawang yang memiliki postur terlalu tinggi. Karena mereka tidak akan bisa bergerak dengan baik di area kotak penalti,'' tegas Lama.
Selain itu, Lama yang pernah membawa PSG keluar sebagai juara Liga Europa di tahun 1996, menganggap Sirigu tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan bola dengan kakinya. Lama pun menganggap hal ini lantaran kesalahan penerapan pola pelatihan.
''Bila berbicara soal kemampuannya mengolah bola dengan kaki, kemampuan Sirigu juga sangat mengecewakan. Sayangnya, penjaga gawang di jaman sekarang dilatih hanya untuk menjadi penjaga gawang dan bukan pesepak bola. Saya rasa ini adalah kesalahan fatal yang dilakukan banyak pelatih kiper sekarang,'' ungkap Lama.
''Karena hal inilah, Sirigu tidak bisa membaca permainan dengan baik. Disaan ia diharuskan untuk keluar untuk mematahkan serangan ia tidak bisa melakukannya, karena ia tidak memiliki kemampuan untuk itu,'' sambungnya.
Meski demikian, Lama menganggap kalau PSG masih bisa memanfaatkan Sirigu di level kompetisi lokal. Namun sayang, Lama menganggap kemampuan Sirigu belum layak untuk menjadi andalan di level Eropa ataupun Internasional.
''Sirigu seperti penjaga gawang kebanyakan. Mereka bagus di kompetisi lokal tapi tidak bersinal di level internasional. Itulah kenapa Italia lebih mempercayakan Buffon sebagai penjaga gawang utama dan hingga kini PSG tidak bisa memenangkan gelar Eropa,'' tukasnya.
''Secara pribadi saya tidak suka dengan penjaga gawang yang memiliki postur terlalu tinggi. Karena mereka tidak akan bisa bergerak dengan baik di area kotak penalti,'' tegas Lama.
Selain itu, Lama yang pernah membawa PSG keluar sebagai juara Liga Europa di tahun 1996, menganggap Sirigu tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan bola dengan kakinya. Lama pun menganggap hal ini lantaran kesalahan penerapan pola pelatihan.
''Bila berbicara soal kemampuannya mengolah bola dengan kaki, kemampuan Sirigu juga sangat mengecewakan. Sayangnya, penjaga gawang di jaman sekarang dilatih hanya untuk menjadi penjaga gawang dan bukan pesepak bola. Saya rasa ini adalah kesalahan fatal yang dilakukan banyak pelatih kiper sekarang,'' ungkap Lama.
''Karena hal inilah, Sirigu tidak bisa membaca permainan dengan baik. Disaan ia diharuskan untuk keluar untuk mematahkan serangan ia tidak bisa melakukannya, karena ia tidak memiliki kemampuan untuk itu,'' sambungnya.
Meski demikian, Lama menganggap kalau PSG masih bisa memanfaatkan Sirigu di level kompetisi lokal. Namun sayang, Lama menganggap kemampuan Sirigu belum layak untuk menjadi andalan di level Eropa ataupun Internasional.
''Sirigu seperti penjaga gawang kebanyakan. Mereka bagus di kompetisi lokal tapi tidak bersinal di level internasional. Itulah kenapa Italia lebih mempercayakan Buffon sebagai penjaga gawang utama dan hingga kini PSG tidak bisa memenangkan gelar Eropa,'' tukasnya.
(rus)