Walah! Bos Southampton Ngeri Reaksi Chelsea
A
A
A
LONDON - Pelatih Southampton Ronald Koeman takut reaksi Chelsea yang tersingkir di babak 16 besar Liga Champions. Koeman ngeri The Blues melampiaskan kegagalan mereka di Liga Champions musim ini kepada timnya saat bertamu ke Stamford Bridge dalam lanjutan Liga Pimer Inggris, Minggu (15/3/2015) pukul 20.30 WIB.
"Saya tidak tahu kapan saat yang tepat untuk menghadapi mereka. Di momen apapun, menghadapi mereka selalu sulit," kata pelatih asal Belanda itu. "Mereka pasti akan melakukan segalanya untuk mengalahkan kami. Mereka membutuhkan kemenangan setelah hasil mengecewakan di Liga Champions."
"Chelsea adalah tim besar, tim yang tangguh dengan beberapa pemain hebat dan tentu saja mereka sangat kecewa setelah tersingkir di Liga Champions. Jika Anda bermain 60 menit melawan 10 pemain, Anda tidak berharap hasil akhirnya adalah sesuatu yang tidak sesuai harapan. Mungkin mereka sedikit di bawah tekanan."
Koeman harus melupakan pertemanan dirinya dengan pelatih Chelsea Jose Mourinho yang pernah kerja sama di Barcelona saat menjadi asisten pelatih Louis van Gaal era 1990-an. Dia bertekad mencuri tiga angka dari Chelsea demi mengamankan posisi bertahan di kompetisi Eropa musim depan. The Saints, julukan Southampton, terlempar ke posisi 7 dengan 49 poin. (Baca juga: Awas, The Saints Bisa Tambah Derita Chelsea).
Tapi, The saints telah kembali ke jalur kemenangan pekan lalu, setelah mengalami dua kekalahan beruntun dalam tiga laga terakhir. Southampton menang 1-0 atas Crystal Palace, Selasa (3/3/2015). Dengan kemenangan itu, skuat Koeman mendapat liburan ke Davos, Swiss untuk mengisi waktu kekosongan kompetisi dalam 10 hari.
"Saya kenal Mourinho sangat baik," kata Koeman. "Dia teman yang baik, pelatih yang hebat dan sangat sukses. Ketika saya bersama Jose (Mourinho), sebagai asisten Van Gaal di Barcelona pada tahun 1998 dan 19999, saat itu dia sangat ambisius sebagai pelatih. Dia memiliki bakat pelatih yang baik yang butuhkan untuk menjadi pelatih yang sukses."
"Saya tidak tahu kapan saat yang tepat untuk menghadapi mereka. Di momen apapun, menghadapi mereka selalu sulit," kata pelatih asal Belanda itu. "Mereka pasti akan melakukan segalanya untuk mengalahkan kami. Mereka membutuhkan kemenangan setelah hasil mengecewakan di Liga Champions."
"Chelsea adalah tim besar, tim yang tangguh dengan beberapa pemain hebat dan tentu saja mereka sangat kecewa setelah tersingkir di Liga Champions. Jika Anda bermain 60 menit melawan 10 pemain, Anda tidak berharap hasil akhirnya adalah sesuatu yang tidak sesuai harapan. Mungkin mereka sedikit di bawah tekanan."
Koeman harus melupakan pertemanan dirinya dengan pelatih Chelsea Jose Mourinho yang pernah kerja sama di Barcelona saat menjadi asisten pelatih Louis van Gaal era 1990-an. Dia bertekad mencuri tiga angka dari Chelsea demi mengamankan posisi bertahan di kompetisi Eropa musim depan. The Saints, julukan Southampton, terlempar ke posisi 7 dengan 49 poin. (Baca juga: Awas, The Saints Bisa Tambah Derita Chelsea).
Tapi, The saints telah kembali ke jalur kemenangan pekan lalu, setelah mengalami dua kekalahan beruntun dalam tiga laga terakhir. Southampton menang 1-0 atas Crystal Palace, Selasa (3/3/2015). Dengan kemenangan itu, skuat Koeman mendapat liburan ke Davos, Swiss untuk mengisi waktu kekosongan kompetisi dalam 10 hari.
"Saya kenal Mourinho sangat baik," kata Koeman. "Dia teman yang baik, pelatih yang hebat dan sangat sukses. Ketika saya bersama Jose (Mourinho), sebagai asisten Van Gaal di Barcelona pada tahun 1998 dan 19999, saat itu dia sangat ambisius sebagai pelatih. Dia memiliki bakat pelatih yang baik yang butuhkan untuk menjadi pelatih yang sukses."
(sha)