Mitos Kutukan dan Catatan Sejarah Liga Champions Eropa

Selasa, 17 Maret 2015 - 17:09 WIB
Mitos Kutukan dan Catatan Sejarah Liga Champions Eropa
Mitos Kutukan dan Catatan Sejarah Liga Champions Eropa
A A A
BERLIN - Sebagai kompetisi antar klub paling berkelas di dunia, Liga Champions Eropa memang seakan tak pernah kehabisan cerita. Bertemunya 32 tim terbaik di Eropa, membuat tidak ada satupun laga yang mampu dengan mudah ditebak hasil akhirnya. Bahkan, tak jarang klub-klub raksasa yang sudah punya nama besar, harus tumbang saat berhadapan dengan klub-klub non unggulan.

Namun Liga Champions Eropa bukan melulu soal menang atau kalah. Mitos angkernya trofi juara juga seakan menambah deras nafsu para peserta untuk bisa ikut mengangkatnya. Ya, sejak format anyar digulirkan pada edisi 1993/1994, belum ada satupun klub yang mampu memecahkan misteri trofi Liga Champions Eropa.

Kabarnya, ada sebuah kutukan yang membuat semua klub peserta tidak akan mampu memenangkan trofi Liga Champions Eropa dalam dua musim berturut-turut. Dan luar biasanya, hingga saat ini tidak ada satupun klub yang mampu untuk melakukannya.

Untuk itu, bagi kebanyakan klub dan pemain profesional, tercatat di dalam buku sejarah Liga Champions Eropa adalah suatu hal yang luar biasa. Karena tidak semua klub ataupun individu bisa dengan mudah mencatatkan nama mereka di buku sejarah Liga Champions Eropa.

Berikut sejumlah catatan rekor yang berhasil dicetak dalam gelaran Liga Champions Eropa:

- Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo saat ini menjadi pemain yang berhasil mengoleksi gol paling banyak di sepanjang sejarah Liga Champions Eropa (75). Meski masing-masing memiliki jumlah gol yang sama, namun Messi lebih berhak menempati posisi puncak dalam buku catatan sejarah karena berhasil mengumpulkan 75 gol dalam 93 penampilan. Sedangkan Cristiano Ronaldo mengumpulkan 75 gol setelah melakoni 111 pertandingan.

- Clarence Seedorf adalah satu-satunya pemain yang pernah mengangkat tofi Liga Champions Eropa bersama tiga klub berbeda (Ajax 1995, Real Madrid 1998, AC Milan 2003,2007)

- Bob Paisley menjadi pelatih pertama yang berhasil memenangkan tiga gelar Liga Champions Eropa (Liverpool 1977,1978,1981).

- Hanya ada lima pelatih yang pernah memenangkan gelar Liga Champions Eropa bersama dua klub berbeda. Ottmar Hitzfeld (Borussia dortmund 1997, Bayern Muenchen 2001), Ernst Happel (Feyenoord 1970, Hamburger SV 1983), Jose Mourinho (FC Porto 2004, Inter Milan 2010), Jupp Heynckes (Real Madrid 1998, Bayern Muenchen 2013) dan Carlo Ancelotti (AC Milan 2003&2007, Real Madrid 2014).

- Hingga saat ini, tidak ada satupun klub yang mampu mempertahankan gelar Liga Champions Eropa dalam dua musim beruntun.

- Hingga saat ini hanya ada dua klub yang mampu mengangkat trofi juara Liga Champions Eropa saat bermain di negara asal mereka mereka (Dortmund 1997, Juventus 1996).

- Lionel Messi adalah pemain pertama yang berhasil mencetak lima gol dalam sebuah laga di gelaran Liga Champions Eropa. Messi mencetak rekor tersebut saat Barcelona menumbangkan Bayer Leverkusen pada 7 Maret 2012.

- Marco Ballotta adalah penjaga gawang paling tua yang pernah bermain di Liga Champions Eropa. Saat membantu Lazio menghadapi Real Madrid pada edisi 2007/2008, Balotta berusia 43 tahun dan 252 hari.

- Francesco Totti adalah pemain tertua yang pernah mencetak gol di gelaran Liga Champions Eropa. Saat membantu AS Roma menahan imbang CSK Moskwa di bulan November lalu, Totti tepat berusia 38 tahun dan 59 hari.

- Celestine Babayaro adalah pemain paling muda yang pernah tampil di Liga Champions Eropa. Saat itu usianya baru menginjak 16 tahun dan 87 hari ketika menjadi starter untuk RSC Anderlecht pada 23 November 1994.

- Peter Ofori adalah pemain paling muda yang pernah mencetak gol di Liga Champions Eropa. Saat itu usianya baru menginjak 17 tahun 195 hari ketika membantu Olympiacos menumbangkan Rosenborg dengan skor 5-1 di tahun 1997.
(rus)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7477 seconds (0.1#10.140)