Sebelum Meninggal, Daniel Bahari Sempat Ngobrol
A
A
A
DENPASAR - Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Daniel Bahari sempat mengobrol. Bahkan mantan petinju dan promotor itu tampak sehat setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Surya Husada akibat jantung.
Diceritakan Nemo Bahari, anak kedua Daniel Bahari, ayahnya memiliki riwayat penyakit jantung. Bahkan tubuhnya sempat membengkak. "Mungkin itu diakibatkan jantungnya yang mulai melemah dan dibawa ke rumah sakit. Ayah sempat dirawat selama delapan hari dan akhirnya diputuskan untuk rawat jalan," tutur Nemo yang ditemui di Rumah Duka Kertha Semadi di Jalan Cargo, Ubung, Denpasar, Selasa (17/3/2015).
Namun, lanjut Nemo, sebelum berpulang, Daniel Bahari tampak sehat, masih ngobrol seperti biasa tidak menandakan orang sakit. “Sebelum beliau meninggal pada hari minggu beliau masih sehat, maish ngobrol dengan kita-kita,”paparnya.
Sayangnya takdir berkata lain setelah pada Senin (16/3/2015), Daniel Bahari dipanggil Tuhan pada pukul 06.00 WITA. Daniel Bahari meninggal pada usia 67 tahun dengan meninggalkan 5 orang anak dan 6 orang cucu.
Daniel Bahari merupakan sosok penting dalam dunia tinju di Indonesia. Bukan hanya anak-anakya, Pino, Nemo, dan Daudy yang berhasil dicetak sebagai petinju hebat. Sejumlah nama petinju di tanah air pun lahir dari tangan dinginnya, seperti Fransesco Leboa, Thomas Americo, Alexander Wassa dan Adhi Suandana. Selamat jalan Daniel Bahari.
Diceritakan Nemo Bahari, anak kedua Daniel Bahari, ayahnya memiliki riwayat penyakit jantung. Bahkan tubuhnya sempat membengkak. "Mungkin itu diakibatkan jantungnya yang mulai melemah dan dibawa ke rumah sakit. Ayah sempat dirawat selama delapan hari dan akhirnya diputuskan untuk rawat jalan," tutur Nemo yang ditemui di Rumah Duka Kertha Semadi di Jalan Cargo, Ubung, Denpasar, Selasa (17/3/2015).
Namun, lanjut Nemo, sebelum berpulang, Daniel Bahari tampak sehat, masih ngobrol seperti biasa tidak menandakan orang sakit. “Sebelum beliau meninggal pada hari minggu beliau masih sehat, maish ngobrol dengan kita-kita,”paparnya.
Sayangnya takdir berkata lain setelah pada Senin (16/3/2015), Daniel Bahari dipanggil Tuhan pada pukul 06.00 WITA. Daniel Bahari meninggal pada usia 67 tahun dengan meninggalkan 5 orang anak dan 6 orang cucu.
Daniel Bahari merupakan sosok penting dalam dunia tinju di Indonesia. Bukan hanya anak-anakya, Pino, Nemo, dan Daudy yang berhasil dicetak sebagai petinju hebat. Sejumlah nama petinju di tanah air pun lahir dari tangan dinginnya, seperti Fransesco Leboa, Thomas Americo, Alexander Wassa dan Adhi Suandana. Selamat jalan Daniel Bahari.
(bbk)