Mengerikan, Ini dia Yang Ditakuti Tim-Tim Liga Champion
A
A
A
EROPA - Dua raksasa Liga Inggris, Chelsea dan Arsenal menjadi korban keganasan aturan agregat gol tandang. Ya, peraturan agregat gol tandang memang menjadi momok menakutkan bagi tim-tim yang bermain di Liga Champion.
Chelsea tersingkir karena hanya bermain imbang 2-2 dengan Paris Saint Germain (PSG) di leg kedua. Sebelumnya, The Blues bermain 1-1 di leg pertama di Paris.
Serupa dengan Chelsea, The Gunners tersingkir kendati menang 2-0 di leg kedua, Rabu (18/3) dini hari WIB. Di leg pertama, Arsenal kalah 1-3.
Peraturan agregat gol tandang (away goals rule) mulai diberlakukan oleh UEFA sejak 1965. Peraturan ini dimaksudkan sebagai jalan keluar untuk menentukan tim yang lolos setelah skor pada dua pertemuan berakhir sama di kompetisi yang memainkan sistem knock out seperti Liga Champion. Tim yang membuat gol tandang lebih banyak akan lolos ke fase selanjutnya.
Jika jumlah gol tandang yang dibuat kedua tim sama, 30 menit waktu tambahan dalam dua babak bakal diberlakukan. Jika tidak ada gol dalam 30 menit tersebut, tim yang lolos harus ditentukan lewat adu penalti.
Chelsea dan Arsenal misalnya. Mereka tersingkir bukan karena kalah dalam jumlah gol melainkan agregat gol tandang. Chelsea hanya mencetak satu gol di Paris sedangkan PSG mencetak dua gol di London.
Arsenal pun begitu. Meriam London hanya mencetak dua gol di Monako dan membuat hasil keseluruhan menjadi 3-3. Namun tim asuhan Arsene Wenger gagal melaju karena Monaco membuat tandang lebih banyak di markas Arsenal, Emirates Stadium di leg pertama.
Gol tandang memang menakutkan. Saking menakutkannya, mantan pelatih Barcelona, Gerardo Tata Martino sampai mengharamkan timnya kebobolan di leg pertama perempat final Liga Champion 2013/2014 melawan Atletico Madrid.
"Kami harus menang dan tidak kebobolan demi membuat margin agar bisa sedikit nyaman ketika bertandang ke Madrid. Tapi yang paling utama kami wajib menang," kata Martino kala itu.
Ketakutan Martino terbukti. Atleti berhasil memaksakan skor menjadi 1-1 di leg pertama di Nou Camp. Gol tandang itu membuat mereka bersemangat di leg kedua. Alhasil Atleti pun menang 1-0 di Vicente Calderon dan lolos ke delapan besar dengan skor keseluruhan 2-1.
Pertandingan lain yang menjadi bukti menakutkannya gol tandang adalah partai babak 16 besar Chelsea vs PSG di Liga Champion musim lalu. The Blues takluk 1-3 di leg pertama dan menang 2-0 di leg kedua. Tim asuhan Jose Mourinho itu tetap lolos karena berhasil membuat satu gol di kandang PSG kendati skor keseluruhan berakhir 3-3.
Selama terus diberlakukan, peraturan gol tandang sepertinya bakal menjadi hal yang terus ditakuti setiap tim-tim di Liga Champion.
Kompetisi yang juga memberlakukan gol tandang
Sumber: Wikipedia
1. Liga Champion
2. Kualifikasi Piala Dunia
3. Liga Europa
4. Liga Champion CONCACAF
5. Play off Liga Amerika Serikat (MLS)
6. Liga Champion Asia
7. Piala AFC
8. Copa Libertadores
9. Coppa Sudamericana (kecuali final)
10.Liga Champion Afrika
11. Piala Konfederasi
12. Piala Liga (semi final)
13. Play off Liga Meksiko
14. Play off Piala Liga
Chelsea tersingkir karena hanya bermain imbang 2-2 dengan Paris Saint Germain (PSG) di leg kedua. Sebelumnya, The Blues bermain 1-1 di leg pertama di Paris.
Serupa dengan Chelsea, The Gunners tersingkir kendati menang 2-0 di leg kedua, Rabu (18/3) dini hari WIB. Di leg pertama, Arsenal kalah 1-3.
Peraturan agregat gol tandang (away goals rule) mulai diberlakukan oleh UEFA sejak 1965. Peraturan ini dimaksudkan sebagai jalan keluar untuk menentukan tim yang lolos setelah skor pada dua pertemuan berakhir sama di kompetisi yang memainkan sistem knock out seperti Liga Champion. Tim yang membuat gol tandang lebih banyak akan lolos ke fase selanjutnya.
Jika jumlah gol tandang yang dibuat kedua tim sama, 30 menit waktu tambahan dalam dua babak bakal diberlakukan. Jika tidak ada gol dalam 30 menit tersebut, tim yang lolos harus ditentukan lewat adu penalti.
Chelsea dan Arsenal misalnya. Mereka tersingkir bukan karena kalah dalam jumlah gol melainkan agregat gol tandang. Chelsea hanya mencetak satu gol di Paris sedangkan PSG mencetak dua gol di London.
Arsenal pun begitu. Meriam London hanya mencetak dua gol di Monako dan membuat hasil keseluruhan menjadi 3-3. Namun tim asuhan Arsene Wenger gagal melaju karena Monaco membuat tandang lebih banyak di markas Arsenal, Emirates Stadium di leg pertama.
Gol tandang memang menakutkan. Saking menakutkannya, mantan pelatih Barcelona, Gerardo Tata Martino sampai mengharamkan timnya kebobolan di leg pertama perempat final Liga Champion 2013/2014 melawan Atletico Madrid.
"Kami harus menang dan tidak kebobolan demi membuat margin agar bisa sedikit nyaman ketika bertandang ke Madrid. Tapi yang paling utama kami wajib menang," kata Martino kala itu.
Ketakutan Martino terbukti. Atleti berhasil memaksakan skor menjadi 1-1 di leg pertama di Nou Camp. Gol tandang itu membuat mereka bersemangat di leg kedua. Alhasil Atleti pun menang 1-0 di Vicente Calderon dan lolos ke delapan besar dengan skor keseluruhan 2-1.
Pertandingan lain yang menjadi bukti menakutkannya gol tandang adalah partai babak 16 besar Chelsea vs PSG di Liga Champion musim lalu. The Blues takluk 1-3 di leg pertama dan menang 2-0 di leg kedua. Tim asuhan Jose Mourinho itu tetap lolos karena berhasil membuat satu gol di kandang PSG kendati skor keseluruhan berakhir 3-3.
Selama terus diberlakukan, peraturan gol tandang sepertinya bakal menjadi hal yang terus ditakuti setiap tim-tim di Liga Champion.
Kompetisi yang juga memberlakukan gol tandang
Sumber: Wikipedia
1. Liga Champion
2. Kualifikasi Piala Dunia
3. Liga Europa
4. Liga Champion CONCACAF
5. Play off Liga Amerika Serikat (MLS)
6. Liga Champion Asia
7. Piala AFC
8. Copa Libertadores
9. Coppa Sudamericana (kecuali final)
10.Liga Champion Afrika
11. Piala Konfederasi
12. Piala Liga (semi final)
13. Play off Liga Meksiko
14. Play off Piala Liga
(bbk)