Rahasia Kesuksesan Carlo Ancelotti
A
A
A
NYON - Kemampuan Carlos Ancelotti sebagai pelatih di jagad sepak bola Eropa maupun dunia rasanya sudah tidak bisa dipungkiri lagi. Sejumlah klub besar di Benua Biru sudah pernah merasakan betapa sejuknya tangan seorang Ancelotti kala membesut tim. Real Madrid dijadkan dedikasinya pada sepak bola yang telah memasuki usia ke-20 tahun menjadi seorang pelatih.
Sebuah perjalanan panjang buat pria Italia yang kerap disapa Don Carlo itu. Sebagai seorang yang sudah mempunyai pengalaman segudang, Ancelotti punya cara sendiri untuk membangun tim. Ia pun tetap pada metode kepelatihannya saat mendapatkan mendapatkan kritikan.
Ancelotti mempunyai pendirian yang teguh. Ia sama sekali tak goyah saat dicap sebagai pelatih yang tidak tegas. "Saya ini hanya seorang pelatih yang menyukai pekerjaan ini. Ini sebuah hal yang menyenangkan dan mencoba untuk dekat dengan pemain,"ungkapnya dalam sebuah wawancara yang dikutip dari situs FIFA, Sabtu (21/3/2015).
Kedekatan dengan pemain inilah yang menjadi salah satu kunci Ancelotti membangun tim. Dia percaya komunikasi yang baik di antara pelatih dan pemain bisa menjelma menjadi kekuatan yang mumpuni di lapangan. "Saya ingin bekerjasama dengan mereka (pemain) untuk mencapai tujuan yang diharapkan bersama."
Sepanjang karir kepelatihannya, Ancelotti telah melahirkan banyak gelar. Pada 1999, Juventus berhasil dibawanya menjadi juara Intertoto. Dan pendukung AC Milan tidak bisa melupakan bagaimana mereka bisa berpesta saat Ancelotti membawa gelar Piala Italia, Serie A, Piala Super Italia, Liga Champions, Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub.
Artinya selama bumi dipijak, di sana Ancelotti mengantarkan kesuksesan. Hal inipula yang diberikan pada Real Madrid musim lalu. Dua gelar berhasil disandingkan, Piala Raja dan Liga Champions.
Dari pencapaian itu, pria kelahiran Reggiolo, Italia, 55 tahun lalu itu menyebut kalau pola hubungan dengan para pemainnya adalah kunci sukses. "Hal ini tidak sulit. Selama berkarir, saya telah bekerja pada tingkat yang sangat tinggi dengan pemain yang paling bertanggung jawab dan profesional. Semakin pemain itu profesional, maka mereka mempunyai tanggung jawab yang tinggi. Itu yang membuat semuanya menjadi sederhana, khususnya di Madrid,"ungkapnya.
Selama menukangi Los Blancos, Ancelotti mengakui tidak begitu banyak masalah. Lagi-lagi ia menyebut para pemain yang mempunyai tanggung jawablah yang membuat semua apa yang diinginkan bisa terlaksana.
"Di sini saya telah menemukan sekelompok pemain yang fokus. Pemain sangat termotivasi yang bekerja dengan baik sebagai sebuah tim. Mereka membuat segalanya lebih mudah. Mental pemain pun menjadi hal yang tidak boleh dilupakan. Ini penting untuk menjaga semua orang di skuat termotivasi, bahkan mereka yang tidak bermain.
Dengan komposisi yang dia miliki sekarang, rasanya Ancelotti tidak terlalu kesulitan meramu taktik bermain. "Sebagai pelatih, saya hanya mempunyai ide permainan. Pemain yang menjalankan di lapangan. Jika Anda punya hubungan yang baik, maka pemain akan mudah menerapkan ide-ide Anda lebih mudah. Jadi, itulah bagian yang paling sulit."
Biodata
Tempat Tanggal Lahir : Reggiolo, Italia, 10 Juni 1959 (umur 55)
Karier Sebagai Pemain Senior
1976-1979, Parma, 13 gol
1979-1987, Roma, 12 gol
1987-1992, Milan, 10 gol
Tim nasional
1980, Italia U–21
1981-1991, Italia,1 gol
Kepelatihan
1995–1996 Reggiana
1996–1998 Parma
1999–2001 Juventus
2001–2009 Milan
2009–2011 Chelsea
2011–2013 Paris Saint-Germain
2013 Real Madrid
Sebuah perjalanan panjang buat pria Italia yang kerap disapa Don Carlo itu. Sebagai seorang yang sudah mempunyai pengalaman segudang, Ancelotti punya cara sendiri untuk membangun tim. Ia pun tetap pada metode kepelatihannya saat mendapatkan mendapatkan kritikan.
Ancelotti mempunyai pendirian yang teguh. Ia sama sekali tak goyah saat dicap sebagai pelatih yang tidak tegas. "Saya ini hanya seorang pelatih yang menyukai pekerjaan ini. Ini sebuah hal yang menyenangkan dan mencoba untuk dekat dengan pemain,"ungkapnya dalam sebuah wawancara yang dikutip dari situs FIFA, Sabtu (21/3/2015).
Kedekatan dengan pemain inilah yang menjadi salah satu kunci Ancelotti membangun tim. Dia percaya komunikasi yang baik di antara pelatih dan pemain bisa menjelma menjadi kekuatan yang mumpuni di lapangan. "Saya ingin bekerjasama dengan mereka (pemain) untuk mencapai tujuan yang diharapkan bersama."
Sepanjang karir kepelatihannya, Ancelotti telah melahirkan banyak gelar. Pada 1999, Juventus berhasil dibawanya menjadi juara Intertoto. Dan pendukung AC Milan tidak bisa melupakan bagaimana mereka bisa berpesta saat Ancelotti membawa gelar Piala Italia, Serie A, Piala Super Italia, Liga Champions, Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub.
Artinya selama bumi dipijak, di sana Ancelotti mengantarkan kesuksesan. Hal inipula yang diberikan pada Real Madrid musim lalu. Dua gelar berhasil disandingkan, Piala Raja dan Liga Champions.
Dari pencapaian itu, pria kelahiran Reggiolo, Italia, 55 tahun lalu itu menyebut kalau pola hubungan dengan para pemainnya adalah kunci sukses. "Hal ini tidak sulit. Selama berkarir, saya telah bekerja pada tingkat yang sangat tinggi dengan pemain yang paling bertanggung jawab dan profesional. Semakin pemain itu profesional, maka mereka mempunyai tanggung jawab yang tinggi. Itu yang membuat semuanya menjadi sederhana, khususnya di Madrid,"ungkapnya.
Selama menukangi Los Blancos, Ancelotti mengakui tidak begitu banyak masalah. Lagi-lagi ia menyebut para pemain yang mempunyai tanggung jawablah yang membuat semua apa yang diinginkan bisa terlaksana.
"Di sini saya telah menemukan sekelompok pemain yang fokus. Pemain sangat termotivasi yang bekerja dengan baik sebagai sebuah tim. Mereka membuat segalanya lebih mudah. Mental pemain pun menjadi hal yang tidak boleh dilupakan. Ini penting untuk menjaga semua orang di skuat termotivasi, bahkan mereka yang tidak bermain.
Dengan komposisi yang dia miliki sekarang, rasanya Ancelotti tidak terlalu kesulitan meramu taktik bermain. "Sebagai pelatih, saya hanya mempunyai ide permainan. Pemain yang menjalankan di lapangan. Jika Anda punya hubungan yang baik, maka pemain akan mudah menerapkan ide-ide Anda lebih mudah. Jadi, itulah bagian yang paling sulit."
Biodata
Tempat Tanggal Lahir : Reggiolo, Italia, 10 Juni 1959 (umur 55)
Karier Sebagai Pemain Senior
1976-1979, Parma, 13 gol
1979-1987, Roma, 12 gol
1987-1992, Milan, 10 gol
Tim nasional
1980, Italia U–21
1981-1991, Italia,1 gol
Kepelatihan
1995–1996 Reggiana
1996–1998 Parma
1999–2001 Juventus
2001–2009 Milan
2009–2011 Chelsea
2011–2013 Paris Saint-Germain
2013 Real Madrid
(bbk)