PB Forki Targetkan Olimpiade 2020
PB Forki Targetkan Olimpiade 2020
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum PB Federasi Karate Do Indonesia (PB Forki) Gatot Nurmantyo mengakui telah memiliki program jangka panjang di kancah internasional.
Salah satunya ambisi cabang karate pada Olimpiade 2020 di Jepang. Meski sudah memiliki agenda besar selama 2015, Gatot merasa masih kurang sukses di kancah internasional. Karena itu, dia ingin menciptakan bibit-bibit pemain muda dengan terus melakukan pembinaan, terutama kepada karateka muda.
“Dengan kejuaraan-kejuaraan daerah dan pengurus-pengurus daerah yang hebat tentunya akan melahirkan atlet-atlet baru untuk tingkatan nasional dan internasional. Kami harus punya mimpi. Target kami karate Indonesia bisa masuk Olimpiade. Karena itu, kami akan mempersiapkan diri dari sekarang,” kata Gatot, seusai acara rakernas dan pelantikan pengurus PB Forki periode 2014–2018 di Jakarta, Selasa (24/3) malam.
Selain itu, pertandingan juga bisa menjadi landasan pertama dalam persiapan mencapai sukses di Olimpiade 2020. Jadi, lanjut Gatot, kejuaraan- kejuaraan daerah seperti Kejurda, Piala Mendagri, Piala Kasad, WKF, dan AKF di setiap tahun menjadi turnamen paling penting untuk membentuk karateka menjadi yang terbaik.
Ketua Umum PB Forki yang juga Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini mengingatkan bahwa terbentuknya tim pemantau bakat sangatlah penting sebagai upaya menciptakan atlet berkelas dunia. Bahkan, dia juga berencana menggunakan pelatih asing seperti yang pernah dilakukan di era kepemimpinan Hendardji Soepandjie.
“Perlu dibentuk tim pemantau bakat yang didukung tim kesehatan dan psikolog serta hadirnya pelatih berpengalaman. Kami akan kirim atlet untuk bertanding di luar negeri sebagai ajang uji coba. Sampai di mana kemampuan para atlet untuk mempunyai pengalaman dan semakin percaya diri,” ucap Gatot.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman berharap cabang karate mampu mendongkrak prestasi olahraga Indonesia dengan berprestasi di ajang internasional.
“Kami telah katakan kepada DPR bahwa untuk menciptakan prestasi olahraga diperlukan dana yang cukup. Tanpa dana, jangan harap prestasi bisa diraih,” ujar Tono, yang hadir melantik para pengurus PB Forki.
Raikhul amar
Salah satunya ambisi cabang karate pada Olimpiade 2020 di Jepang. Meski sudah memiliki agenda besar selama 2015, Gatot merasa masih kurang sukses di kancah internasional. Karena itu, dia ingin menciptakan bibit-bibit pemain muda dengan terus melakukan pembinaan, terutama kepada karateka muda.
“Dengan kejuaraan-kejuaraan daerah dan pengurus-pengurus daerah yang hebat tentunya akan melahirkan atlet-atlet baru untuk tingkatan nasional dan internasional. Kami harus punya mimpi. Target kami karate Indonesia bisa masuk Olimpiade. Karena itu, kami akan mempersiapkan diri dari sekarang,” kata Gatot, seusai acara rakernas dan pelantikan pengurus PB Forki periode 2014–2018 di Jakarta, Selasa (24/3) malam.
Selain itu, pertandingan juga bisa menjadi landasan pertama dalam persiapan mencapai sukses di Olimpiade 2020. Jadi, lanjut Gatot, kejuaraan- kejuaraan daerah seperti Kejurda, Piala Mendagri, Piala Kasad, WKF, dan AKF di setiap tahun menjadi turnamen paling penting untuk membentuk karateka menjadi yang terbaik.
Ketua Umum PB Forki yang juga Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini mengingatkan bahwa terbentuknya tim pemantau bakat sangatlah penting sebagai upaya menciptakan atlet berkelas dunia. Bahkan, dia juga berencana menggunakan pelatih asing seperti yang pernah dilakukan di era kepemimpinan Hendardji Soepandjie.
“Perlu dibentuk tim pemantau bakat yang didukung tim kesehatan dan psikolog serta hadirnya pelatih berpengalaman. Kami akan kirim atlet untuk bertanding di luar negeri sebagai ajang uji coba. Sampai di mana kemampuan para atlet untuk mempunyai pengalaman dan semakin percaya diri,” ucap Gatot.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman berharap cabang karate mampu mendongkrak prestasi olahraga Indonesia dengan berprestasi di ajang internasional.
“Kami telah katakan kepada DPR bahwa untuk menciptakan prestasi olahraga diperlukan dana yang cukup. Tanpa dana, jangan harap prestasi bisa diraih,” ujar Tono, yang hadir melantik para pengurus PB Forki.
Raikhul amar
(ftr)
Explore More