Podolski From Zero To Hero
A
A
A
KAISERSLAUTERN - Lukas Podolski menjadi pahlawan karena gol yang dicetaknya menyelamatkan Jerman dari kekalahan dalam laga persahabatan kontra Australia di Fritz-Walter-Stadion, Kaiserslautern, Kamis (26/3/2015) dini hari WIB. Di laga tersebut, Juara Dunia 2014 itu nyaris menanggung malu andai Podolski tak mencetak gol penyeimbang menjelang laga bubar.
Jerman kalah 1-2 hingga menit 80. Untungnya Podolski tampil bagus dang sukses mengubah skor di menit 81. Bagi Podolski laga ini merupakan ajang untuk menjawab berbagai kritik yang belakangan menghampirinya.
Seperti diketahui, karier Podolski mulai meredup dalam semusim terakhir. Pemain berusia 29 tahun ini dinilai tak lagi berada dalam peforma baiknya. Yang lebih menyakitkan, Podolski harus rela ditendang dari Arsenal lantaran kalah saing dengan pemain lain seperti Danny Welbeck, Olivier Giroud dan Alexis Sanchez.
Musim 2014/2015 bisa dibilang menjadi fase terburuk pria kelahiran Gliwice, Polandia ini. Podolski sempat mengaku sangat kecewa dengan perlakuan yang diterimanya di Arsenal. Meski disebut sebagai pemain dengan penyelesaian terbaik, namun ia nyatanya lebih sering menjadi penghangat bangku cadangan ketimbang berada di lapangan.
Pelatih Jerman, Joachim Loew merasa kasihan pada Podolski. Ia pun meminta agar pemainnya segera meninggalkan markas Meriam London. Alhasil, pada Januari 2015 Podolski secara resmi bergabung dengan Inter Milan sebagai pemain pinjaman. Sejak saat itu Podolski langsung melayangkan sejumlah serangan kepada Arsene Wenger, manajer timnya di Arsenal. Menurut Poldi -sapaan Podolski- Wenger sama sekali tidak menunjukan rasa hormat kepada dirinya.
"Dia (Arsene Wenger) tidak mengucapkan apa-apa kepada saya. Dia tidak menelpon saya ataupun mengucapkan selamat tinggal. Saya tidak butuh bunga ataupun ciuman darinya, tapi menurut saya ini soal rasa hormat. Bagi saya rasa hormat adalah sesuatu yang sangat penting. Saya telah melakukan segalanya bagi klub (Arsenal) semaksimal yang saya bisa. Saya yakin tidak pernah membuat kesalahan. Saya sama sekali tidak pernah mabuk saat di sana,'' ujar Podolski beberapa waktu lalu.
Podolski pun memulai kehidupan barunya di Inter. Namun sayangnya, karier sang pemain di tim raksasa Italia itu tidak seindah yang dibayangkan. Kubu I Nerazzurri kabarnya tidak bakal mempermanenkan kontrak Podolski ketika masa peminjamannya berakhir musim panas 2015 mendatang. Podolski dianggap tidak memenuhi kriteria sosok penyerang yang dicari Inter.
Di tengah keterpurukannya, Podolski ternyata mampu menjawab semua keraguan. Ia tak menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan pelatih Timnas Jerman. Podolski yang masuk menggantikan Marco Reus di menit 73 sukses mencetak gol. Ia hanya butuh delapan menit untuk menyelamatkan wajah negaranya dari kekalahan.
Golnya tersebut membuyarkan mimpi pasukan Ange Postecoglou yang ingin mengalahkan Der Panzer seperti ketika laga persahabatan di Stadion im Borussia-Park, Moenchengladbach, 29 Maret 2011 silam. Saat itu Australia menang 2-1. Fakta ini pun seakan menjadi tamparan kecil bagi segelintir orang yang memandang Podolski sebelah mata. Kini Podolski terbukti masih layak untuk diperhitungkan.
Jerman kalah 1-2 hingga menit 80. Untungnya Podolski tampil bagus dang sukses mengubah skor di menit 81. Bagi Podolski laga ini merupakan ajang untuk menjawab berbagai kritik yang belakangan menghampirinya.
Seperti diketahui, karier Podolski mulai meredup dalam semusim terakhir. Pemain berusia 29 tahun ini dinilai tak lagi berada dalam peforma baiknya. Yang lebih menyakitkan, Podolski harus rela ditendang dari Arsenal lantaran kalah saing dengan pemain lain seperti Danny Welbeck, Olivier Giroud dan Alexis Sanchez.
Musim 2014/2015 bisa dibilang menjadi fase terburuk pria kelahiran Gliwice, Polandia ini. Podolski sempat mengaku sangat kecewa dengan perlakuan yang diterimanya di Arsenal. Meski disebut sebagai pemain dengan penyelesaian terbaik, namun ia nyatanya lebih sering menjadi penghangat bangku cadangan ketimbang berada di lapangan.
Pelatih Jerman, Joachim Loew merasa kasihan pada Podolski. Ia pun meminta agar pemainnya segera meninggalkan markas Meriam London. Alhasil, pada Januari 2015 Podolski secara resmi bergabung dengan Inter Milan sebagai pemain pinjaman. Sejak saat itu Podolski langsung melayangkan sejumlah serangan kepada Arsene Wenger, manajer timnya di Arsenal. Menurut Poldi -sapaan Podolski- Wenger sama sekali tidak menunjukan rasa hormat kepada dirinya.
"Dia (Arsene Wenger) tidak mengucapkan apa-apa kepada saya. Dia tidak menelpon saya ataupun mengucapkan selamat tinggal. Saya tidak butuh bunga ataupun ciuman darinya, tapi menurut saya ini soal rasa hormat. Bagi saya rasa hormat adalah sesuatu yang sangat penting. Saya telah melakukan segalanya bagi klub (Arsenal) semaksimal yang saya bisa. Saya yakin tidak pernah membuat kesalahan. Saya sama sekali tidak pernah mabuk saat di sana,'' ujar Podolski beberapa waktu lalu.
Podolski pun memulai kehidupan barunya di Inter. Namun sayangnya, karier sang pemain di tim raksasa Italia itu tidak seindah yang dibayangkan. Kubu I Nerazzurri kabarnya tidak bakal mempermanenkan kontrak Podolski ketika masa peminjamannya berakhir musim panas 2015 mendatang. Podolski dianggap tidak memenuhi kriteria sosok penyerang yang dicari Inter.
Di tengah keterpurukannya, Podolski ternyata mampu menjawab semua keraguan. Ia tak menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan pelatih Timnas Jerman. Podolski yang masuk menggantikan Marco Reus di menit 73 sukses mencetak gol. Ia hanya butuh delapan menit untuk menyelamatkan wajah negaranya dari kekalahan.
Golnya tersebut membuyarkan mimpi pasukan Ange Postecoglou yang ingin mengalahkan Der Panzer seperti ketika laga persahabatan di Stadion im Borussia-Park, Moenchengladbach, 29 Maret 2011 silam. Saat itu Australia menang 2-1. Fakta ini pun seakan menjadi tamparan kecil bagi segelintir orang yang memandang Podolski sebelah mata. Kini Podolski terbukti masih layak untuk diperhitungkan.
(bep)