10 Momen Mengerikan Sepanjang Sejarah Liga Inggris (Edisi Ketiga)
A
A
A
LONDON - Sepanjang berlangsungnya Liga Inggris semenjak dibentuk 1992 silam, kompetisi di Negeri Elizabeth itu tidak selalu menghadirkan momen mengesankan, unik dan memalukan. Tingginya tensi pertandingan, gengsi tinggi hingga fanatisme menimbulkan banyak juga momen mengerikan yang terjadi selama 23 tahun bergulirnya Liga Inggris.
Mulai dari perkelahian pelatih dengan pelatih, keributan pemain dari kedua kesebelasan, cedera parah, tekel mengerikan hingga pertikaian sesama rekan satu tim pernah terjadi di Liga Inggris. Cerita menarik seputar Liga Inggris memang seperti tidak ada habisnya dan Sindonews coba merangkumnya jadi 10 momen mengerikan (edisi ketiga) yang pernah terjadi sepanjang bergulirnya Liga Inggris:
1. Cedera Horror Eduardo
Ada alasan kenapa stasiun televisi tidak berani mengulang video cedera yang menimpa penyerang Arsenal, Eduardo da Silva saat menghadapi Birmingham City. Kejadiannya berlangsung sangat singkat, namun bila melihat siaran ulang tekel mengerikan Martin Taylor membuat kaki Eduardo patah.
Mimpi buruk itu datang tepatnya pada 23 Februari 2008. Kala bermain untuk Arsenal, Eduardo Da Silva menerima tekel brutal dari bek Birmingham City, Martin Taylor. Akibatnya tulang fibula kiri Da Silva patah dan dislokasi pada pergelangan kaki kirinya. Butuh waktu hampir setahun buat Eduardo mengembalikan kondisinya dan mulai bermain kembali.
Akibat tekel brutal tersebut, Taylor langsung mendapatkan ganjaran kartu merah dan larangan bermain selama tiga laga. Karena terlalu parah, bahkan pelatih Arsenal, Arsene Wenger memprediksi Eduardo tidak bisa lagi merumput di lapangan. Namun ramalan juru taktik asal Prancis itu salah dan kemudian ia sempat meminta maaf.
2. Dua Pemain The Magpies Adu Jotos
Keributan antara kedua pemain dari kesebelasan yang berbeda mungkin biasa terjadi, tapi apa jadinya bila pemain dalam satu tim saling adu jotos. Kejadian memalukan ini terjadi saat Newcastle United menjamu Aston Villa di depan publiknya sendiri, Stadion St. James Park, tepatnya pada 2 April 2005.
Newcastle sendiri mengalami kekalahan telak dari tim tamu lewat tiga gol tanpa balas yang disumbang Juan Pablo Angel dan Gareth Barry. Bahkan Newcastle harus bermain dengan 10 orang setelah Taylor diusir wasit atas pelanggaran keras. Puncaknya, tuan rumah melakukan tindakan memalukan saat perkelahian justru terjadi antara sesama pemain Newcastle sendiri.
Lee Bowyer terlibat baku hantam dengan rekan satu timnya, Kieron Dyer. Perkelahian berawal saat Bowyer merasa kesal lantaran Dyer tak mengumpan bola kepadanya. Perkelahian antara keduanya yang disaksikan 52.306 penonton St. James' Park itu melibatkan Barry untuk melerainya. Perkelahian itu membuat The Magpies harus kehilangan lagi dua pemain setelah Bowyer dan Dyer itu diganjar kartu merah oleh wasit. Publik St. James Park tentu tidak akan pernah melupakan insiden tersebut.
3. Gigitan Luis Suarez
Penyerang asal Uruguay, Luis Suarez membuat gempar publik Liga Inggris dan ironisnya meski piawai menjebol gawang lawan ia justru diingat karena kebiasannya menggigit pemain lawan. Tepatnya pada 21 April 2013, bek Chelsea, Branislav Ivanovic menjadi korban keberingasan penyerang Liverpool, Suarez.
Setelah Chelsea mendapat penalti, Liverpool coba mengejar ketertinggalan. Daniel Sturridge coba membangun serangan dan ketika semua mata tertuju kepada Steven Gerrard yang coba mengirimkan umpan ke kotak terlarang, kejadian mencengankan justru terjadi yang melibatkan Suarez dan Ivanovic.
Dalam usaha berebut bola, terlihat Suarez menggigit lengan Ivanovic. Usai lolos dari hukuman, Suarez kemudian mencetak gol brilian untuk menyelamatkan timnya dari kekalahan dan menutup laga sama kuat 2-2. Setelah insiden dengan Ivanovic, Suarez mengulangi kembali kebiasaannya menggigit bek timnas Italia, Giorgio Chiellini di Piala Dunia 2014.
4. Tendangan Kungfu Eric Cantona
Sudah lebih dari 20 tahun sejak ikon Manchester United, Eric Cantona melayangkan tendangan kungfu kepada suporter Crystal Palace yang bernama Simmons Matthews. Insiden yang terjadi tepatnya pada 25 Januari 1995 berawal ketika laga berakhir imbang 1-1 antara United kontra Palace.
Saat pemain asal Prancis itu berjalan menuju terowongan yang berada disudut lapangan. Salah seorang fans Crystal Palace, Matthew Simmons, melontarkan beberapa pelecehan terhadap Cantona yang tengah berjalan ke terowongan ruang ganti. Mendengar ejekan itu, Cantona berhenti sejenak, lalu berbalik dan bereaksi dengan melayangkan tendangan Kungfu.
Simmons yang berada tepat dipinggir lapangan dan hanya berada disisi seberang papan iklan mendapatkan tendangan telak di dada sebelah kiri. Pemain yang selalu mengangkat kerahnya itu mendapatkan sanksi atas ulahnya tersebut, Eric didenda 30,000 pounds, menghabiskan satu malam di penjara, diskors sembilan bulan dari sepakbola dan harus menjalani 120 jam layanan publik.
5. Tekel Balas Dendam Roy Keane
Setelah dituding pura-pura cedera oleh pemain Leeds United, Alf-Inge Haaland ketika Keane terbaring kesakitan pada 1997 silam. Tiga tahun setengah kemudian, Roy Keane melakukan balas dendam dengan melayangkan tekel mengerikan kepada Haaland dalam laga derby Manchester United kontra Manchester City.
Empat menit menjelang laga yang sepertinya bakal berakhir imbang 1-1, Haaland terlibat perebutan bola dengan Keane. Peluang kedua pemain 50-50 untuk mendapatkan bola, namun Keane yang terlihat secara sengaja mengangkat kakinya dan menghantam lutut pemain City itu dengan sepatu.
Setelahnya Keane diganjar kartu merah dan dilarang bermain sebanyak lima kali serta denda 150,000 pounds. Tapi tampaknya hukuman tersebut belum cukup hingga momen pra-meditasi diungkapkan dalam buku otobiografi Keane. Sepanjang karirnya Keane memang dikenal pemain yang punya tempramen tinggi dan kerap tersulut emosinya.
6. Patah Kaki Aaron Ramsey
Momen mengerikan lainnya terjadi saat Arsenal mengalahkan Stoke City dengan skor 3-1 dalam lanjutan Liga Inggris, 27 Februari 2010. Dalam kemenangan skuat London, cedera mengerikan menimpa salah satu penggawa mereka, Aaron Ramsey yang menerima tekel brutal dari kapten, Ryan Shawcross.
Akibat dari tekel horror tersebut, pemain timnas Wales yang kala itu berusia 19 tahun dilarikan ke rumah sakit Shawcross sendiri dikenai kartu merah dan tampak menangis serta trauma melihat kondisi Ramsey. Pelatih Arsenal, Arsene Wenger menyebut aksi Shawcross mencederai Ramsey tersebut melewati batas.
Shawcross menyatakan simpatinya untuk Ramsey dan dalam pernyataannya menyebutkan, ''Tidak ada maksud jahat sedikitpun saat berebut bola itu.'' Ramsey sendiri kemudian membutuhkan waktu pemulihan yang sangat panjang yakni kurang lebih selama tiga tahun.
7. Cengkraman Duncan Ferguson
Penyerang Everton yang satu ini memang dikenal lewat permainan agresif dan keras kepada lawan, bahkan tidak jarang ulah Duncan Ferguson berujung kartu merah. Duncan dikenal sebagai pemain yang menakutkan, lantaran cukup banyak mengoleksi kartu merah selama merumput di Liga Inggris.
Tempramen Ferguson yang paling diingat publik Liga Inggris adalah sewaktu Everton menghadapi Leicester. Kemarahan Ferguson bermula saat ia mendapatkan kartu kuning oleh wasit Barry Knight. Setelah kartu kuning pertama, Ferguson terlibat perebutan bola udara dengan Steffan Freund.
Dalam duel mendapatkan bola, tangan Ferguson terlihat menahan Freund. Wasit yang melihatnya langsung memberikan kartu kuning kedua dan memaksa Ferguson keluar lapangan. Saat itu Ferguson terlihat marah dan setelah berdebat dengan wasit, sang pemain menghampiri Steffan Freund dan mencekik lehernya. Hingga ke ruang ganti, Ferguson meluapkan kemarahannya dengan terus mencaci.
8. Keributan Keane dan Viera di Lorong Ganti
Persaingan antara Manchester United dan Arsenal berimbas kepada kedua penggawa dari masing-masing klub, seperti yang terjadi pada 1 Februari 2005. Setiap kali pertemuan United kontra The Gunners -julukan Arsenal-, selalu menghadirkan insiden keributan antara pemain.
Kali ini giliran kapten kedua tim Roy Keane dari United dan Patrick Vierra (Arsenal) bertengkar hebat saat berada di lorong menuju ruang ganti. Kala itu United sedang bertandang ke markas skuat London yang lama, Higbury. Ketika berjalan ke kamar ganti pemain terlihat adu mulut hingga hampir berkelahi bila tidak dilerai.
Konon Keane sempat berucap, "kita selesaikan di luar lapangan!". Sementara setelah sekian lama Viera pernah mengatakan kangen dengan rivalitas United dan Arsenal. "Saat aku di Arsenal, Manchester (United) adalah tim terbaik di Inggris, karena mereka menjuarai liga empat kali dalam lima tahun terakhir," kenang Vieira.
"Ada persaingan hebat antara keduanya dan setiap pertandingan yang kumainkan menghadapi Manchester selalu berlangsung ketat, sangat sulit. Banyak ketegangan, banyak perdebatan, banyak pertikaian. Tapi, itu semua fantastis. Aku sangat menyukainya," jelas Viera.
9. Cedera Mengerikan David Busst
Apa yang menimpa bek Coventry City, David Busst mungkin bisa dikatakan sebagai cedera paling mengerikan yang pernah terjadi sepanjang Liga Inggris. Dalam waktu dua menit saat Coventry melawat ke Old Trafford -kandang United- insiden mengerikan ini terjadi tepat di hadapan penjaga gawang Manchester United, Peter Schmeichel.
Saat melakukan upaya merebut bola Busst bertabrakan dengan Denis Irwin dan Brian McClair, hingga membuat kakinya patah. Lantaran sangat parah sampai tulang kaki Busst menembus kulit dan darahnya harus dibersihkan dari lapangan. Dia mengalami patah tulang senyawa pada tibia dan fibulanya.
Insiden yang terjadi 8 April 1996 itu mengakhiri karir David Busst karena kemudian ia divonis tidak pernah bisa bermain secara profesional lagi. Schmeichel, yang menyaksikan kecelakaan itu bahkan membutuhkan konseling sesudahnya untuk menghilangkan trauma atas cedera mengerikan Busst
10. Pemain Southampton Serang Wasit
Tak puas dengan performa official pertandingan, gelandang Southampton, David Prutton kemudian coba menyerang wasit, Alan Wiley yang memimpin di lapangan serta asistennya dalam laga yang berakhir imbang 1-1. Setelah mendapatkan kartu kuning pertama saat sedang menghalau Mathieu Flamini, tak lama kemudian Prutton mengulangi kesalahan yang sama.
Prutton melakukan aksi diving saat Robert Pires melayangkan tekel, namun wasit tidak melihat ada kontak fisik. Setelah berkonsultasi dengan halim garis, pemain Southampton itu mendapatkan kartu merah. Prutton marah atas penilaian asisten wasit, hingga ia kemudian mendorongnya.
Bahkan official tim sampai harus masuk lapangan untuk menarik keluar Prutton. Saat menuju luar lapangan, Prutton tidak berhenti mengeluarkan cacian. Buntutnya Prutton mendapatkan larangan bermain selama 10 laga dan juga denda sebesar 6 ribu pounds, sesudahnya sang pemain mengucapkan permintaan maaf atas tindakannya.
Mulai dari perkelahian pelatih dengan pelatih, keributan pemain dari kedua kesebelasan, cedera parah, tekel mengerikan hingga pertikaian sesama rekan satu tim pernah terjadi di Liga Inggris. Cerita menarik seputar Liga Inggris memang seperti tidak ada habisnya dan Sindonews coba merangkumnya jadi 10 momen mengerikan (edisi ketiga) yang pernah terjadi sepanjang bergulirnya Liga Inggris:
1. Cedera Horror Eduardo
Ada alasan kenapa stasiun televisi tidak berani mengulang video cedera yang menimpa penyerang Arsenal, Eduardo da Silva saat menghadapi Birmingham City. Kejadiannya berlangsung sangat singkat, namun bila melihat siaran ulang tekel mengerikan Martin Taylor membuat kaki Eduardo patah.
Mimpi buruk itu datang tepatnya pada 23 Februari 2008. Kala bermain untuk Arsenal, Eduardo Da Silva menerima tekel brutal dari bek Birmingham City, Martin Taylor. Akibatnya tulang fibula kiri Da Silva patah dan dislokasi pada pergelangan kaki kirinya. Butuh waktu hampir setahun buat Eduardo mengembalikan kondisinya dan mulai bermain kembali.
Akibat tekel brutal tersebut, Taylor langsung mendapatkan ganjaran kartu merah dan larangan bermain selama tiga laga. Karena terlalu parah, bahkan pelatih Arsenal, Arsene Wenger memprediksi Eduardo tidak bisa lagi merumput di lapangan. Namun ramalan juru taktik asal Prancis itu salah dan kemudian ia sempat meminta maaf.
2. Dua Pemain The Magpies Adu Jotos
Keributan antara kedua pemain dari kesebelasan yang berbeda mungkin biasa terjadi, tapi apa jadinya bila pemain dalam satu tim saling adu jotos. Kejadian memalukan ini terjadi saat Newcastle United menjamu Aston Villa di depan publiknya sendiri, Stadion St. James Park, tepatnya pada 2 April 2005.
Newcastle sendiri mengalami kekalahan telak dari tim tamu lewat tiga gol tanpa balas yang disumbang Juan Pablo Angel dan Gareth Barry. Bahkan Newcastle harus bermain dengan 10 orang setelah Taylor diusir wasit atas pelanggaran keras. Puncaknya, tuan rumah melakukan tindakan memalukan saat perkelahian justru terjadi antara sesama pemain Newcastle sendiri.
Lee Bowyer terlibat baku hantam dengan rekan satu timnya, Kieron Dyer. Perkelahian berawal saat Bowyer merasa kesal lantaran Dyer tak mengumpan bola kepadanya. Perkelahian antara keduanya yang disaksikan 52.306 penonton St. James' Park itu melibatkan Barry untuk melerainya. Perkelahian itu membuat The Magpies harus kehilangan lagi dua pemain setelah Bowyer dan Dyer itu diganjar kartu merah oleh wasit. Publik St. James Park tentu tidak akan pernah melupakan insiden tersebut.
3. Gigitan Luis Suarez
Penyerang asal Uruguay, Luis Suarez membuat gempar publik Liga Inggris dan ironisnya meski piawai menjebol gawang lawan ia justru diingat karena kebiasannya menggigit pemain lawan. Tepatnya pada 21 April 2013, bek Chelsea, Branislav Ivanovic menjadi korban keberingasan penyerang Liverpool, Suarez.
Setelah Chelsea mendapat penalti, Liverpool coba mengejar ketertinggalan. Daniel Sturridge coba membangun serangan dan ketika semua mata tertuju kepada Steven Gerrard yang coba mengirimkan umpan ke kotak terlarang, kejadian mencengankan justru terjadi yang melibatkan Suarez dan Ivanovic.
Dalam usaha berebut bola, terlihat Suarez menggigit lengan Ivanovic. Usai lolos dari hukuman, Suarez kemudian mencetak gol brilian untuk menyelamatkan timnya dari kekalahan dan menutup laga sama kuat 2-2. Setelah insiden dengan Ivanovic, Suarez mengulangi kembali kebiasaannya menggigit bek timnas Italia, Giorgio Chiellini di Piala Dunia 2014.
4. Tendangan Kungfu Eric Cantona
Sudah lebih dari 20 tahun sejak ikon Manchester United, Eric Cantona melayangkan tendangan kungfu kepada suporter Crystal Palace yang bernama Simmons Matthews. Insiden yang terjadi tepatnya pada 25 Januari 1995 berawal ketika laga berakhir imbang 1-1 antara United kontra Palace.
Saat pemain asal Prancis itu berjalan menuju terowongan yang berada disudut lapangan. Salah seorang fans Crystal Palace, Matthew Simmons, melontarkan beberapa pelecehan terhadap Cantona yang tengah berjalan ke terowongan ruang ganti. Mendengar ejekan itu, Cantona berhenti sejenak, lalu berbalik dan bereaksi dengan melayangkan tendangan Kungfu.
Simmons yang berada tepat dipinggir lapangan dan hanya berada disisi seberang papan iklan mendapatkan tendangan telak di dada sebelah kiri. Pemain yang selalu mengangkat kerahnya itu mendapatkan sanksi atas ulahnya tersebut, Eric didenda 30,000 pounds, menghabiskan satu malam di penjara, diskors sembilan bulan dari sepakbola dan harus menjalani 120 jam layanan publik.
5. Tekel Balas Dendam Roy Keane
Setelah dituding pura-pura cedera oleh pemain Leeds United, Alf-Inge Haaland ketika Keane terbaring kesakitan pada 1997 silam. Tiga tahun setengah kemudian, Roy Keane melakukan balas dendam dengan melayangkan tekel mengerikan kepada Haaland dalam laga derby Manchester United kontra Manchester City.
Empat menit menjelang laga yang sepertinya bakal berakhir imbang 1-1, Haaland terlibat perebutan bola dengan Keane. Peluang kedua pemain 50-50 untuk mendapatkan bola, namun Keane yang terlihat secara sengaja mengangkat kakinya dan menghantam lutut pemain City itu dengan sepatu.
Setelahnya Keane diganjar kartu merah dan dilarang bermain sebanyak lima kali serta denda 150,000 pounds. Tapi tampaknya hukuman tersebut belum cukup hingga momen pra-meditasi diungkapkan dalam buku otobiografi Keane. Sepanjang karirnya Keane memang dikenal pemain yang punya tempramen tinggi dan kerap tersulut emosinya.
6. Patah Kaki Aaron Ramsey
Momen mengerikan lainnya terjadi saat Arsenal mengalahkan Stoke City dengan skor 3-1 dalam lanjutan Liga Inggris, 27 Februari 2010. Dalam kemenangan skuat London, cedera mengerikan menimpa salah satu penggawa mereka, Aaron Ramsey yang menerima tekel brutal dari kapten, Ryan Shawcross.
Akibat dari tekel horror tersebut, pemain timnas Wales yang kala itu berusia 19 tahun dilarikan ke rumah sakit Shawcross sendiri dikenai kartu merah dan tampak menangis serta trauma melihat kondisi Ramsey. Pelatih Arsenal, Arsene Wenger menyebut aksi Shawcross mencederai Ramsey tersebut melewati batas.
Shawcross menyatakan simpatinya untuk Ramsey dan dalam pernyataannya menyebutkan, ''Tidak ada maksud jahat sedikitpun saat berebut bola itu.'' Ramsey sendiri kemudian membutuhkan waktu pemulihan yang sangat panjang yakni kurang lebih selama tiga tahun.
7. Cengkraman Duncan Ferguson
Penyerang Everton yang satu ini memang dikenal lewat permainan agresif dan keras kepada lawan, bahkan tidak jarang ulah Duncan Ferguson berujung kartu merah. Duncan dikenal sebagai pemain yang menakutkan, lantaran cukup banyak mengoleksi kartu merah selama merumput di Liga Inggris.
Tempramen Ferguson yang paling diingat publik Liga Inggris adalah sewaktu Everton menghadapi Leicester. Kemarahan Ferguson bermula saat ia mendapatkan kartu kuning oleh wasit Barry Knight. Setelah kartu kuning pertama, Ferguson terlibat perebutan bola udara dengan Steffan Freund.
Dalam duel mendapatkan bola, tangan Ferguson terlihat menahan Freund. Wasit yang melihatnya langsung memberikan kartu kuning kedua dan memaksa Ferguson keluar lapangan. Saat itu Ferguson terlihat marah dan setelah berdebat dengan wasit, sang pemain menghampiri Steffan Freund dan mencekik lehernya. Hingga ke ruang ganti, Ferguson meluapkan kemarahannya dengan terus mencaci.
8. Keributan Keane dan Viera di Lorong Ganti
Persaingan antara Manchester United dan Arsenal berimbas kepada kedua penggawa dari masing-masing klub, seperti yang terjadi pada 1 Februari 2005. Setiap kali pertemuan United kontra The Gunners -julukan Arsenal-, selalu menghadirkan insiden keributan antara pemain.
Kali ini giliran kapten kedua tim Roy Keane dari United dan Patrick Vierra (Arsenal) bertengkar hebat saat berada di lorong menuju ruang ganti. Kala itu United sedang bertandang ke markas skuat London yang lama, Higbury. Ketika berjalan ke kamar ganti pemain terlihat adu mulut hingga hampir berkelahi bila tidak dilerai.
Konon Keane sempat berucap, "kita selesaikan di luar lapangan!". Sementara setelah sekian lama Viera pernah mengatakan kangen dengan rivalitas United dan Arsenal. "Saat aku di Arsenal, Manchester (United) adalah tim terbaik di Inggris, karena mereka menjuarai liga empat kali dalam lima tahun terakhir," kenang Vieira.
"Ada persaingan hebat antara keduanya dan setiap pertandingan yang kumainkan menghadapi Manchester selalu berlangsung ketat, sangat sulit. Banyak ketegangan, banyak perdebatan, banyak pertikaian. Tapi, itu semua fantastis. Aku sangat menyukainya," jelas Viera.
9. Cedera Mengerikan David Busst
Apa yang menimpa bek Coventry City, David Busst mungkin bisa dikatakan sebagai cedera paling mengerikan yang pernah terjadi sepanjang Liga Inggris. Dalam waktu dua menit saat Coventry melawat ke Old Trafford -kandang United- insiden mengerikan ini terjadi tepat di hadapan penjaga gawang Manchester United, Peter Schmeichel.
Saat melakukan upaya merebut bola Busst bertabrakan dengan Denis Irwin dan Brian McClair, hingga membuat kakinya patah. Lantaran sangat parah sampai tulang kaki Busst menembus kulit dan darahnya harus dibersihkan dari lapangan. Dia mengalami patah tulang senyawa pada tibia dan fibulanya.
Insiden yang terjadi 8 April 1996 itu mengakhiri karir David Busst karena kemudian ia divonis tidak pernah bisa bermain secara profesional lagi. Schmeichel, yang menyaksikan kecelakaan itu bahkan membutuhkan konseling sesudahnya untuk menghilangkan trauma atas cedera mengerikan Busst
10. Pemain Southampton Serang Wasit
Tak puas dengan performa official pertandingan, gelandang Southampton, David Prutton kemudian coba menyerang wasit, Alan Wiley yang memimpin di lapangan serta asistennya dalam laga yang berakhir imbang 1-1. Setelah mendapatkan kartu kuning pertama saat sedang menghalau Mathieu Flamini, tak lama kemudian Prutton mengulangi kesalahan yang sama.
Prutton melakukan aksi diving saat Robert Pires melayangkan tekel, namun wasit tidak melihat ada kontak fisik. Setelah berkonsultasi dengan halim garis, pemain Southampton itu mendapatkan kartu merah. Prutton marah atas penilaian asisten wasit, hingga ia kemudian mendorongnya.
Bahkan official tim sampai harus masuk lapangan untuk menarik keluar Prutton. Saat menuju luar lapangan, Prutton tidak berhenti mengeluarkan cacian. Buntutnya Prutton mendapatkan larangan bermain selama 10 laga dan juga denda sebesar 6 ribu pounds, sesudahnya sang pemain mengucapkan permintaan maaf atas tindakannya.
(akr)